Kategori: Political Economy

Menjawab Sanggahan Presiden Jokowi tentang Hilirisasi Nikel


Tanggapan saya berdasarkan berita yang tayang di CNN Indonesia (https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20230810125627-532-984316/jokowi-jawab-tuduhan-faisal-basri-soal-hilirisasi-untungkan-china). Selengapnya: Jokowi Jawab Tuduhan Faisal Basri soal Hilirisasi Untungkan China Jakarta, CNN Indonesia — Presiden Jokowi merespons tudingan ekonom senior UI Faisal Basri soal hilirisasi nikel yang dilakukan pemerintah Indonesia selama ini justru menguntungkan China. Menurut Jokowi tuduhan itu tidak benar. Dia malah mempertanyakan balik metode yang digunakan Faisal

Lanjutkan membaca

Interview with Faisal Basri: Soeharto ‘s Capabilities Can No Longer Be Relied Upon


In midst of an acute monetary crisis, the 1998/1999 draft state budget (RAPBN) increased to Rp. 133 trillion, or a 32% increase from the previous one. The government seemed to be optimistic about achieving the targets. Indeed, the present rupiah exchange rate of around Rp. 8,000 -Rp. 9,000 to the dollar is programmed to return

Lanjutkan membaca

Jangan Tunggu 2045: Musuh Kita adalah Perangkap Semenjana; Prioritas Kita Berbenah, Bukan Pindah


Saya baru pertama kali berjumpa dan berdiskusi dengan Mas Gita Wirjawan ketika diundang untuk mengisi podcast yang ia asuh: Endgame. Banyak topik yang dibahas secara mendalam. Waktu merembet tak terasa hingga senja menjelang. Mas Gita piawai menggali dan menggali hingga tuntas hingga tak ada lagi yang menggantung. Pertanyaan-pertanyaannya sangat tajam dan tak terduga, membuat saya

Lanjutkan membaca

Penguasa Sudah Buta


Ratusan triliun mereka keruk isi perut Ibu Pertiwi. Penguasa diam membisu. Penguasa mengobral bijih nikel, menetapkan harga hanya sekitar seperempat  dari harga di negeri mereka sendiri. Tak pelak lagi, mereka berbondong-bondong ke sini. Kalau perlu pindahkan pabrik smelter nikel di negerinya. Bisa jadi mesin bekas yang dipindahkan itu diakui sebagai mesin baru, harganya digelembungkan agar seolah-olah

Lanjutkan membaca

Harga Minyak Goreng Meroket karena Pemerintah, Maksudnya?


Sudah dua tulisan tentang lonjakan harga minyak goreng di blog ini, masing-masing berjudul Ulah Pemerintahlah yang Membuat Harga Minyak Goreng Melonjak dan Di Balik Lonjakan Harga Minyak Goreng. Posting yang ketiga ini adalah wawancara dengan Narasi TV, berlangsung pada 5 Februari 2022. Semoga semakin memperjelas duduk parkara lonjakan harga dan kelangkaan mintak goreng. Hasil wawancara

Lanjutkan membaca

Ulah Pemerintahlah yang Membuat Harga Minyak Goreng Melonjak


Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, harga minyak goreng pada Desember 2021 naik 34 persen dibandingkan Desember tahun sebelumnya. Pada Desember 2020 harga eceran minyak goreng Rp15.792 per liter, sedangkan pada Desember 2021 sudah mencapai Rp21.125 per liter. Banyak berita menuduh lonjakan harga minyak goreng akibat ulah pengusaha. Bahkan ada yang menengarai terjadi praktik kartel oleh

Lanjutkan membaca

76 Tahun Merdeka: Utang Kian Membubung dan Mencekik


Nota Keuangan dan RAPBN 2022 yang disampaikan Presiden kepada DPR pada 16 Agustus lalu menjadi sajian pahit dalam menyongsong hari kemerdekaan ke-76. Dalam naskah itu tertera pada akhir tahun 2022 utang pemerintah pusat akan mencapai Rp8,11 kuadriliun. Ini berarti kenaikan luar biasa dibandingkan pada akhir pemerintahan SBY-JK sebesar Rp2,61 kuadriliun atau kenaikan lebih dari tiga

Lanjutkan membaca

Demokrasi dan Pembangunan Ekonomi


Catatan: Tulisan ini adalah versi draft yang diserahkan kepada LP3ES yang menerbitkan kumpulan pemikiran berjudul Demokrasi Tanpa Demos yang baru saja terbit. *** DEMOKRASI DAN PEMBANGUNAN EKONOMI Faisal Basri “… I wish to assert a much more fundamental role for institutions in societies; they are the underlying determinant of the long-run performance of economies.”  (Douglass C.

Lanjutkan membaca