Bulan: Desember 2017

Memahami dan Menyikapi Perubahan Mendasar di Era Digital*


Hingga kini perdebatan masih terus berlangsung tentang apakah benar daya beli masyarakat mengalami kemerosotan atau setidaknya melemah. Ketika berpidato pada Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 28 November lalu, Presiden menegaskan kembali bahwa tidak terjadi penurunan daya beli masyarakat. Para menteri ekonomi dan pejabat tinggi lainnya pun berulang kali menyampaikan hal yang sama dengan memaparkan serangkaian data

Lanjutkan membaca

Perekonomian Indonesia: Layu Sebelum Merekah karena Fondasinya Lemah


Ada yang ganjil dalam perjalanan panjang perekonomian Indonesia, yakni cukup kerap terantuk-antuk, bahkan pernah terjerembab ke dalam jurang yang sangat dalam dan terdalam pada tahun 1998. Setelah itu berangsur menuju pemulihan dan sempat sedikit mengakselerasi, tetapi kembali melemah hingga sekarang.   Perlahan tapi pasti keseimbangan perekonomian turun terus dari 8 persen menjadi 7 persen, lalu

Lanjutkan membaca

RI di Masa Menentukan


Kebijakan Industrial Penting untuk Memperbaiki Struktur Ekonomi Kompas, 7 Desember 2017 KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Ahmad Heri Firdaus, Kepala Ekonom dan Riset UOB Indonesia Enrico Tanuwidjaja, pengajar ekonomi dari Universitas Indonesia, Faisal Basri, dan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan Halim Alamsyah (kiri ke kanan) menjadi pembicara dalam

Lanjutkan membaca

Senyuman di Pengujung Senja


Senja tadi, selepas menyantap mie rebus di Bentara Budaya, saya berjalan kaki menyeberangi rel kereta api menuju halte bus Transjakarta di depan stasiun kereta api Palmerah. Saya menyeberang setelah lampu lalulintas berubah merah dan semua kendaraan berhenti. Begitu rapat jarak antarkendaraan, membuat saya kesulitan mencari celah untuk melangkah. Tiba-tiba seorang lelaki memundurkan sepeda motornya, membuat

Lanjutkan membaca

Transportasi Umum Mengubah Perilaku


Sore tadi (4/12), saya menunggu bus Transjakarta jurusan Ragunan di halte Dukuh Atas di samping gedung Lanmark. Antrean ke jurusan Ragunan tidak panjang. Semua penumpang terangkut. Berbeda dengan antrean ke jurusan Pulogadung di sebelahnya. Ratusan orang antre mengular dengan tertib, tak saling dorong. Tiba-tiba muncul dua remaja menyelak. Sadar keduanya salah, mereka tersipu-sipu malu, lalu

Lanjutkan membaca

Pengelolaan BUMN dan Kereta Kencana


Kereta kencana yang dihela empat kuda jantan mengangkut penuh lampu kristal menuju tempat peristirahatan raja di puncak bukit. Medan yang dihadapi sepanjang perjalanan tidaklah mudah: jalan berkelok bertabur kerikil tajam, tidak ada lampu penerang jalan pada malam hari, tak jarang melalui jurang menganga di kedua sisi jalan,  dan kala melalui jalan mendatar harus menembus hutan

Lanjutkan membaca