Bulan: Juni 2017

Menghindari Kutukan Siklus Krisis “20-Tahunan”


Dua puluh tahun setelah merdeka, Indonesia mengalami krisis politik besar dan berdarah yang membawa keruntuhan rezim Orde Lama. Perekonomian morat marit. Laju inflasi meroket ke aras 650 persen. Kelangkaan barang sangat masif. Dua dekade berikutnya kembali terjadi krisis besar. Krisis ekonomi terparah dalam sejarah Indonesia merdeka yang membawa perekonomian ke jurang amat dalam. Perekonomian Indonesia

Lanjutkan membaca

Meningkatkan Pajak dengan Memacu Industrialisasi


Walaupun terus menerus mengalami penurunan, peranan sektor industri manufaktur dalam produk domestik bruto (PDB) masih tetap yang tertinggi, yaitu 20,5 persen pada tahun 2016. Tiga sektor lainnya yang menyumbang PDB di atas 10 persen adalah sektor pertanian (13,5 persen), sektor perdagangan dan reparasi mobil dan sepeda motor (13,2 persen), dan sektor konstruksi (10,4 persen). Kebanyakan

Lanjutkan membaca

Negara Paling Inovatif dan Posisi Indonesia


Dua minggu lalu, INSEAD, WIPO, dan Cornell SC Johnson College of Business meluncurkan The Global Innovation Index 2017 edisi ke-10. Laporan dari proyek bersama ini menghasilkan pemeringkatan kinerja inovasi dari 127 negara yang meliputi 97 persen dari produk domestik bruto (PDB) dunia. Sama seperti Laporan tahun lalu, Switzerland berada pada posisi puncak. Di urutan lima besar selanjutnya adalah

Lanjutkan membaca

Saatnya Memajukan Riset


Salah satu ujung tombak peningkatan daya saing dan kemajuan industri adalah perbaikan kualitas produk dan produktivitas secara berkelanjutan. Kemampuan itu bergantung pada kemampuan inovasi lewat riset dan pengembangan (R & D). Jumlah aplikasi paten mencerminkan daya inovasi. Korea Selatan merupakan negara yang terbanyak mengajukan aplikasi paten. Pertumbuhannya pun terpesat dalam 25 tahun terakhir. Di luar

Lanjutkan membaca

Jihad Memerangi Kemiskinan


Yang tidak peduli kepada orang miskin tergolong sebagai pendusta agama (Al-Quran, surat 107/Al-Ma’un). Jumlah penduduk di bawah garis kemiskinan turun tajam selama kurun waktu 1970-1996, dari 60 persen pada 1970 menjadi hanya 11,3 persen pada 1996. Krisis ekonomi yang berawal tahun 1997 membuat persentase penduduk miskin naik lebih dua kali lipat menjadi 24,2 persen pada

Lanjutkan membaca

Setelah Fitri Kembali


Mari raih kemenangan Melawan para koruptor Melawan para pendukung koruptor Tidak berteman dengan koruptor Kobarkan perang Menentang perilaku korup Yang membuat orang miskin semakin papa Yang membuat kaum tak berdaya kian terpinggirkan Yang membuat Negeri kian dibelit utang Koruptor tak kunjung jera Menari di tengah derita rakyat Koruptor hidup berfoya-foya Sementara petani terkikis daya belinya

Lanjutkan membaca

Mengapa Koruptor Makin Banyak Terjerat Operasi Tertangkap Tangan?


Di masa Orde Baru, sangat sedikit koruptor masuk bui. Struktur kekuasaan politik nyaris monopoli. Hanya satu partai politik yang menggenggam kekuasaan: Golkar. Dua partai lainnya, PDI–yang kemudian menjelma menjadi PDI-P–dan PPP. Kedua partai itu terbelenggu oleh kekuasaan Orde Baru di bawah Presiden Soeharto. Rezim Orde Baru mengobok-obok kedua partai itu jika mereka sedikit saja melawan.

Lanjutkan membaca

Hitungan Sederhana Shortfall Penerimaan Pajak 2017


Hingga akhir Mei 2017, penerimaan perpajakan baru mencapai Rp 463,5 triliun atau 30,9 persen dari target APBN 2017 sebesar Rp 1.499 triliun. Jadi, penerimaan perpajakan rerata sebulan adalah Rp 92,7 triliun. Jika penerimaan perpajakan tujuh bulan ke depan (Juni-Desember) mengikuti pola lima bulan pertama 2017, maka penerimaan perpajakan sepanjang 2017 adalah Rp 1.112,4 triliun. Kalau itu

Lanjutkan membaca

ANGGARAN PEMBANGUNAN: Mobilisasi Terhambat Soal Struktural


15 Juni 2017 JAKARTA, KOMPAS — Kebutuhan anggaran pembangunan amat besar. Beberapa upaya telah dilakukan untuk memenuhinya. Namun, faktor struktural masih menjadi persoalan utamanya. Akibatnya, mobilisasi dana dari berbagai sumber masih memberikan hasil yang minimalis. Demikian persoalan utama yang mengemuka dalam Diskusi Panel Ahli Ekonomi Harian Kompas di Jakarta, Rabu (14/6). Diskusi mengangkat tema “Ketahanan

Lanjutkan membaca

Apakah Petani Semakin Sejahtera?


Petani semakin sejahtera jika penghasilan dari bertani bisa membeli barang dan jasa yang dibutuhkannya lebih banyak. Itu akan terjadi jika harga hasil pertanian naik lebih tinggi dari harga barang dan jasa yang dibeli petani. Badan Pusat Statistik mengeluarkan salah satu indikator kesejahteraan petani, yaitu “nilai tukar petani” (NTP). Selama pemerintahan Presiden Joko Widodo, NTP cenderung

Lanjutkan membaca