http://www.gatra.com, created on Friday, 04 July 2014 03:32 Jakarta, GATRAnews – Pakar Ekonomi Universitas Indonesia Faisal Basri menilai bahwa rencana pemerintah untuk membangun Jembatan Selat Sunda (JSS) hanya untuk memperkuat dominasi transportasi darat. “Orientasi awal rencana pembangunan Jembatan Selat Sunda tidak tepat, karena hanya menguntungkan transportasi darat, yang selanjutnya mendorong pembengkakan biaya logistik di Indonesia,”
Bulan: Juli 2014
Hiruk-pikuk politik sudah mencapai puncak. Rakyat telah menentukan pilihan pasangan presiden mereka pada 9 Juli lalu. Kita tinggal menunggu penetapan akhir soal hasil pemilihan presiden oleh Komisi Pemilihan Umum pada 22 Juli 2014 minggu depan. Setelah itu adalah kerja keras memenuhi janji kampanye, mewujudkan harapan rakyat yang menggelora bagi perubahan mendasar. Era baru terbentang. Tidak
Originally posted on Visuallyconomic.com:
Visuallyconomic.com Lihat pos aslinya
Sekitar 17.508 pulau membentuk untaian zamrud khatulistiwa, dirajut oleh lautan yang menghampari dua pertiga wilayah Tanah Air Indonesia seluas 5,2 juta km2. Lautlah yang mempersatukan gugusan kepulauan Nusantara, bukan memisahkan dan menjadikannya berjauhan satu sama lain. Indonesia merupakan negara kepulauan paling besar di dunia. Deklarasi Djuanda 13 Desember 1957 pun menyatakan Indonesia sebagai negara kepulauan.
Kompas, Selasa, 8 Juli 2014, hal. 33. Foto: KOMPAS/IWAN SETIYAWAN Pengantar Redaksi FAISAL Basri tak hanya dikenal di lingkungan Kampus Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Sebagai dosen, dia rajin menulis di berbagai media untuk berbagi ilmu dan pengetahuan tentang ekonomi dan politik. Dia tak segan mengkritik kebijakan pemerintah dan memberikan pendapatnya akan suatu masalah. Meski pendapatnya
Setelah mencermati perjalanan panjang perekonomian Indonesia, muncul perasaan gamang. Perekonomian Indonesia kerap terantuk, bahkan terhempas. Penyebabnya lebih banyak dari dalam diri kita sendiri (internal). Faktor eksternal tentu saja juga beberapa kali jadi pemicu, namun tak seberapa dibandingkan dengan faktor internal. Saya semakin yakin penyebabnya adalah faktor institusi sebagaimana diutarakan Acemoglu dan Robinson dalam bukunya “Why Nations
Kamis, 3 Juli 2014, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol) Universitas Gajahmada menyelenggarakan seminar bertajuk “Politik Negara Maritim: Memperkuat Indonesia dalam Konstelasi Global.” Saya diminta menyajikan topik “Ekonomi Politik Pengelolaan Sumber Daya Alam Maritim.” Berikut adalah powerpoint yang saya siapkan untuk acara itu.