Bulan: September 2015

Sudah Lebih 4 Tahun Rupiah Melemah Kok Dibilang Sementara!!


Hari Rabu (23/9/2015), nilai tukar rupiah kembali mencatatkan rekor terendah baru, Rp 14.623 per dollar AS. Sudah empat tahun lebih rupiah merana. Terlama dalam sejarah. Sejak 2 Agustus 2011, rupiah sudah terkikis nilainya terhadap dollar AS sebesar 42,14 persen. Jadi, tak benar pernyataan Gubernur Bank Indonesia bahwa pelemahan rupiah bersifat sementara. Lihat: http://www.antaranews.com/berita/511777/bi-meyakini-pelemahan-rupiah-hanya-sementara http://bisnis.tempo.co/read/news/2010/05/19/087248966/pelemahan-rupiah-dinilai-hanya-sementara http://wartaekonomi.co.id/read/2015/08/11/68018/bi-pelemahan-rupiah-bersifat-sementara.html

Lanjutkan membaca

Carut-marut Pengelolaan Pangan Nasional


Selama Mei-Agustus 2015, bahan makanan merupakan punyumbang terbesar laju inflasi, yakni rata-rata sebesar 52,2 persen. Penyebabnya sangat terang benderang. Tidak ada lonjakan permintaan, kecuali menjelang lebaran lalu. Tak ayal, penyebab utamanya adalah pasokan yang seret. Sesumbar Menteri Pertanian bahwa produksi berbagai jenis pangan meningkat patut dipertanyakan. Karena yakin produksi naik, Menteri Pertanian mengendalikan impor dengan

Lanjutkan membaca

The Capital-Freeze Index: Mengukur Kerentanan Indonesia


Tampaknya daya tahan Indonesia menghadapi gejolak eksternal kian terkikis. Majalah terkemuka di dunia, The Economist, menghitung derajat kerentanan dengan menggunakan tiga indikator: kondisi akun semasa (current account), rata-rata pertumbuhan kredit selama tiga tahun terakhir, dan nisbah utang luar negeri (utang kotor jangka pendek plus pembayaran cicilan utang luar negeri) terhadap cadangan devisa. Pada tahun 20014

Lanjutkan membaca

Indonesia: Infrastruktur dan Pembangunan


Salah satu faktor yang membuat perjalanan ekonomi Indonesia tertatih-tatih dan kerap mengalami kemerosotan adalah ketersediaan infrastruktur. Menurut kajian McKinsey, nilai stok infrastruktur yang memadai rata-rata sekitar 70 persen dari produk domestik bruto (PDB). Jika mengacu pada kajian itu, ketersediaan infrastruktur di Indonesia jauh dari memadai, yaitu hanya 30 persen. Keterbatasan infrastruktur menimbulkan konsekuensi yang serius. Pertama,

Lanjutkan membaca

Faisal Basri: The Fed Bakal Tunda Kenaikan Suku Bunga


Ekonom senior itu mengungkapkan sejumlah analisisnya. Oleh : Daurina Lestari, Fikri Halim Kamis, 17 September 2015 | 00:20 WIB VIVA.co.id – Ekonom Faisal Basri memperkirakan bank sentral Amerika Serikat (The Fed) akan menunda kenaikan suku bunga. Dia menduga The Fed akan menaikkan suku bunga pada Oktober atau Desember. “Kalau saya sih sekarang 50-50, tapi lebih

Lanjutkan membaca

Kenangan dengan Prof. Ali Wardhana


Innalillah wainna ilaihi rooji’un. Telah berpulang ekonom putra terbaik bangsa, Prof. Ali Wardhana, Senin, 14 September 2015. Pak Ali adalah Menteri Keuangan terlama (1968-83). Hingga kini masih terngiang-ngiang kuliah perdana yang disampaikan Pak Ali sebagai Dekan Fakultas Ekonomi UI kepada mahasiswa baru tahun 1978. Pak Ali membumikan saripati ilmu ekonomi dalam bahasa keseharian sehingga mudah dipahami oleh mahasiswa

Lanjutkan membaca

Orang Indonesia Kian Gemar Melancong ke Luar Negeri


Koran berbahaya Inggris, The  Jakarta Post, edisi Jumat, 11 September 2015, hal. 14, menurunkan berita berjudul “Braving economic slump, RI travelers plan more overseas trips,” (https://shar.es/1vNGXe). Sekalipun perekonomian sedang menghadapi tekanan berat dan nilai tukar rupiah melorot, orang Indonesia berencana melancong ke luar negeri lebih kerap dengan tujuan lebih banyak negara. Menurut survei yang dilakukan oleh

Lanjutkan membaca

Sebagus-bagusnya Paket Kebijakan akan Ditelan Bumi Jika Petingginya Rusuh Terus


Kemarin (9/9) Presiden mengumumkan paket kebijakan ekonomi tahap I yang berisi rencana aksi untuk lebih memacu sektor riil. Banyak yang hendak disasar. Pertama, meningkatkan daya saing industri nasional melalui deregulasi, debirokratisasi, penegakan hukum, dan menjamin kepastian usaha. Serangkaian payung hukum sedang disiapkan, meliputi: 17 peraturan pemerintah, 11 peraturan presiden, 2 instruksi presiden, 63 peraturan menteri, dan

Lanjutkan membaca

Faisal Basri: Rizal Ramli Keliru Menuding Mafia Pulsa Listrik


Catatan kecil Faisal Basri: Katakanlah kebenaran walau hanya sebiji sawi. Selasa, 08 September 2015, 09:56 WIB REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli meminta penerapan sistem token pulsa listrik dikaji lantaran ketersediaan yang minim dan harga yang yang lebih mahal karena biaya administrasi. “Saat mereka beli pulsa Rp 100 ribu, listriknya hanya Rp

Lanjutkan membaca