Sekitar pk.21:30 tadi, saya singgah di pusat kuliner Shelter Gojek eks Pasar Blora, di depan stasiun kereta api Sudirman. Pandangan langsung tertuju ke kedai Mie Aceh. Kami sempat berkenalan dan berbincang. Namanya Hasan. Bekerja di UNDP, salah satu lembaga PBB di Jl. Thamrin. Tamatan Universitas Syah Kuala ini relatif baru mengelola kedai di eks Pasar
Kategori: Perjalanan
El Fishawy merupakan kedai kopi tertua di Mesir, sudah berusia lebih dari dua abad. Lokasinya berada di dalam kawasan Khan El Khalili Bazaar, Kairo, yang bersebelahan dengan Masjid Imam Hussein. Kedai legendaris ini nyaris tak pernah sepi pengunjung, utamanya di malam hari. Pengunjungnya dari beragam usia. Suasana di teras kedai Di sekelilingnya adalah jejeran
Pagi ini sarapan berbagai buah yang tersaji di restoran salah satu hotel di Bangkok, persis di sebelah lokasi ledakan bom minggu lalu. Semua buah dicicipi. Ada langsat, markisa, pisang, rambutan, pepaya, semangka, dan lengkeng. Semua buah yang saya cicipi rasanya kalah dengan buah-buahan tropis kita. Duku Palembang dan langsat Pontianak jauh lebih nikmat. Markisa Brastagi dan
Pengantar: Tim Reformasi Tata Kelola Migas telah menyelesaikan rekomendasi final di ujung masa tugasnya dan telah memaparkan kepada publik pada 13 Mei 2015. Di dalam Laporan itu tercantum pula tiga rekomendasi yang telah dihasilkan Tim, tercantum dalam Lampiran 2, Lampiran 3, dan Lampiran 4. Laporan dalam bentuk pdf bisa diunduh di Rekomendasi_final. Semoga bermanfaat. Terima
Sekitar dua pertiga produksi minyak Blok Cepu berada di Kabupaten Bojonegoro. Kabupaten ini bakal memperoleh bagi hasil minyak yang cukup besar ketika produksi Blok Cepu mencapai puncaknya yang diperkirakan mencapai 205.000 barrel per hari dalam beberapa tahun ke depan. Tentu saja, dana minyak sudah mulai mengalir ke pundi-pundi APBD Kabupaten Cepu dalam beberapa tahun terakhir.
Tahun lalu impor minyak (minyak mentah dan produk bahan bakar minyak) menyedot devisa sebanyak 42,1 miliar dollar AS, naik 5,6 kali lipat dibandingkan dengan sepuluh tahun lalu yang masih senilai 7,5 miliar dollar AS. Pada kurun waktu yang sama ekspor minyak hanya naik dua kali lipat, dari 7.2 miliar dollar AS pada tahun 2003 menjadi
Hari Sabtu minggu lalu, saya menghadiri acara seminar yang digelar BEM FE Iniversitas Negeri Yogyakarta bertajuk “Meneropong Perekonomian Indonesia Pasca 2014.” Di teras gedung Fakultas Teknik, tempat acara diselenggarakan, dipamerkan dua mobil karya tim mahasiswa UNY lintas-fakultas: satu mobil listrik dan satu lagi mobil hybrid. Foto di bawah ini adalah mobil hybrid. Mobil ini tahun
Bersepeda dengan rekan-rekan wartawan di Kitakyushu yang dijuluki smart city. Dengan sepeda batere yang dicharge dgn tenaga surya, mengayuh di tanjakan tak menimbulkan peluh.