Sejak zaman Kolonial hingga tahun 1967, Indonesia merupakan negara pengekspor gula, bahkan sempat sebagai pengekspor gula terpandang, nomor dua setelah Kuba. Bertahun-tahun gula menjadi sumber penerimaan ekspor terbesar bagi penjajah Belanda. Sentra produksi utama adalah Jawa Timur di sepanjang Sungai Brantas. Kini Jawa Timur masih tetap dominan, menyumbang sekitar separuh dari produksi gula nasional. Ironinya,
Kategori: Political Economy
[Diperbarui dan ditambahkan pada 17 Maret 2021 ⏱06:29] Tak ada halilintar, tak ada guruh, tiba-tiba pemerintah hendak mengimpor beras dalam jumlah cukup besar tahun ini–satu juta ton, separuhnya untuk meningkatkan cadangan beras pemerintah (CBP) dan separuh lagi untuk memenuhi kebutuhan Bulog. Rencana impor beras itu dipaparkan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian minggu lalu. Bahkan Menteri
Gatot A. Putra dan saya melakukan kajian tentang dampak makroekonomi Program Biodiesel. Kami menghitung dampak program ini terhadap transaksi perdagangan luar negeri Indonesia (ekspor dan impor), dampak fiskal (pajak ekspor atau bea keluar, bea sawit, dan subsidi), serta kebutuhan tambahan lahan jika pogram ini diterapkan secara penuh. Kajian kami menyimpulkan program biodiesel jauh lebih banyak
Penggalan acara “Rosi” di Kompas TV bertajuk “Cipta Kerja, Solusi atau Masalah” pada 8 Oktober 2020 bisa disaksikan di sini.
Omnibus Law Cipta Kerja hadir tidak di ruang hampa. Juga tidak tiba-tiba muncul, melainkan berproses dan dengan motif tertentu. Kita akan tersesat di hutan belantara jika membahas pasal per pasal dan teksnya saja. Oleh karena itu kita perlu memahaminya secara utuh dengan mendalami konteksnya. Itulah yang menjadi pijakan saya dalam setiap diskusi di berbagai forum
Cokro TV | Ekonomi Politik Faisal Basri | Episode 21 Menghadapi wabah COVID-19 bisa dianalogikan dengan perang. Dalam peperangan, niscaya ada panglima perang yang mendedikasikan segenap jiwa dan raganya melawan musuh tanpa dibebani pekerjaan lain. Dalam perang butuh mobilisasi prajurit dan logistik a la perang, bukan dengan cara-cara biasa dalam keadaan normal. Sebab itu, Jokowi
Menghadapi wabah COVID-19 bisa dianalogikan dengan perang. Dalam peperangan, niscaya ada panglima perang yang mendedikasikan segenap jiwa dan raganya melawan musuh tanpa dibebani pekerjaan lain. Dalam perang butuh mobilisasi prajurit dan logistik a la perang, bukan dengan cara-cara biasa dalam keadaan normal. Untuk kebutuhan perang, segala sumber daya yang ada didedikasikan untuk perang. Kapasitas pabrik
“Biji nikel telah bisa diolah menjadi ferro nikel, stainless steel slab, lembaran baja, dan dikembangkan menjadi bahan utama untuk baterai lithium. Hal ini akan memperbaiki defisit transaksi berjalan kita, meningkatkan peluang kerja, dan mulai mengurangi dominasi energi fosil. Hal ini akan membuat posisi Indonesia menjadi sangat strategis dalam pengembangan baterai lithium, mobil listrik dunia, dan produsen teknologi
Kompas.com | Kamis, 3 September 2020 |16:41 WIB Penulis Rully R. Ramli | Editor Erlangga Djumena JAKARTA, KOMPAS.com – Pemerintah tengah fokus melakukan hilirasi hasil tambang nasional. Salah satunya melalui pembangunan pabrik pemurnian ( smelter) bijih nikel. Namun ekonom senior Faisal Basri menilai, rencana tersebut justru akan merugikan kas keuangan negara. Mulai dari larangan ekspor
Pagi ini (3/9) pk. 09:30, Indef menyelenggarakan webibar bertajuk “Jalan Terjal Penerimaan Negara.” Perkiraan saya, teman-teman peneliti muda Indef bakal menyajikan data terakhir APBN, khususnya pos pemerimaan, serta analisis yang mendalam. Saya menggunakan pendekatan yang mudah-mudahan melengkapi. Berikut PowerPoint yang saya siapkan sebagai pengantar diskusi. Lazimnya, bahan lengkap webinar akan diposting di laman Indef setelah