Setelah mencermati perjalanan panjang perekonomian Indonesia, muncul perasaan gamang. Perekonomian Indonesia kerap terantuk, bahkan terhempas. Penyebabnya lebih banyak dari dalam diri kita sendiri (internal). Faktor eksternal tentu saja juga beberapa kali jadi pemicu, namun tak seberapa dibandingkan dengan faktor internal. Saya semakin yakin penyebabnya adalah faktor institusi sebagaimana diutarakan Acemoglu dan Robinson dalam bukunya “Why Nations
Kategori: Pilpres 2014
Wibowo – 12 Juni 2014 13:36 wib Metrotvnews.com, Jakarta: Kedaulatan ekonomi pada dasarnya adalah memajukan kemandirian nasional. Dalam sektor energi, perlu ada pemahaman bahwa kedaulatan energi bukan sebagai komoditas sebagaimana terjadi saat ini. “Saya setuju bagaimana konsep kedaulatan energi bukan sebagai komoditas, karena jika menjadi komoditas akan menjadi mafia bagi beberapa orang,” kata pengamat ekonomi
KOMPAS.COM, Senin, 16 Juni 2014 | 13:21 WIB JAKARTA, KOMPAS.com — Ekonom dari Universitas Indonesia, Faisal Basri, menyayangkan soal data kebocoran anggaran yang dikutip calon presiden nomor urut satu, Prabowo Subianto, dari Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi. “Kalau Rp 7.200 triliun bukan kebocoran. Itu bendungan bobol atau tsunami yang membuat banjir publik Indonesia,” kata dosen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
Senin, 26 Mei 2014, mulai pk. 16:00, diselenggarakan konperensi pers dan testimoni oelh beberapa penandatangan Manifesto Rakyat yang tak Berpartai, di Taman Ismail Marzuki. Calon presiden Jokowi turut menghadiri dan menyampaikan sambutan serta menjawab beberapa pertanyaan. Berikut isi Manifestonya: Kami, rakyat yang tidak berpartai, berpendapat bahwa kepartaian di Indonesia semakin mengingkari aspirasi rakyat. Kami menyaksikan bagaimana partai-partai dipergunakan