Kategori: Ekonomi Politik

Interview with Faisal Basri: Soeharto ‘s Capabilities Can No Longer Be Relied Upon


In midst of an acute monetary crisis, the 1998/1999 draft state budget (RAPBN) increased to Rp. 133 trillion, or a 32% increase from the previous one. The government seemed to be optimistic about achieving the targets. Indeed, the present rupiah exchange rate of around Rp. 8,000 -Rp. 9,000 to the dollar is programmed to return

Lanjutkan membaca

Harga Minyak Goreng Meroket karena Pemerintah, Maksudnya?


Sudah dua tulisan tentang lonjakan harga minyak goreng di blog ini, masing-masing berjudul Ulah Pemerintahlah yang Membuat Harga Minyak Goreng Melonjak dan Di Balik Lonjakan Harga Minyak Goreng. Posting yang ketiga ini adalah wawancara dengan Narasi TV, berlangsung pada 5 Februari 2022. Semoga semakin memperjelas duduk parkara lonjakan harga dan kelangkaan mintak goreng. Hasil wawancara

Lanjutkan membaca

76 Tahun Merdeka: Utang Kian Membubung dan Mencekik


Nota Keuangan dan RAPBN 2022 yang disampaikan Presiden kepada DPR pada 16 Agustus lalu menjadi sajian pahit dalam menyongsong hari kemerdekaan ke-76. Dalam naskah itu tertera pada akhir tahun 2022 utang pemerintah pusat akan mencapai Rp8,11 kuadriliun. Ini berarti kenaikan luar biasa dibandingkan pada akhir pemerintahan SBY-JK sebesar Rp2,61 kuadriliun atau kenaikan lebih dari tiga

Lanjutkan membaca

Demokrasi dan Pembangunan Ekonomi


Catatan: Tulisan ini adalah versi draft yang diserahkan kepada LP3ES yang menerbitkan kumpulan pemikiran berjudul Demokrasi Tanpa Demos yang baru saja terbit. *** DEMOKRASI DAN PEMBANGUNAN EKONOMI Faisal Basri “… I wish to assert a much more fundamental role for institutions in societies; they are the underlying determinant of the long-run performance of economies.”  (Douglass C.

Lanjutkan membaca

Demokrasi dan Pembangunan Ekonomi


Pada 19 Agustus mendatang LP3ES (Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial) berusia setengah abad. Untuk terus memperluas pemahaman publik terkait isu demokrasi terkini di Indonesia yang tengah mengalami tren kemunduran, LP3ES menyelenggarakan Forum 100 Ilmuwan Sosial dan Politik dalam bentuk webinar mingguan yang diikuti dengan penulisan buku. Saya diundang untuk menjadi salah satu

Lanjutkan membaca

Manisnya Impor Gula, Dapat “Rente” Bisa Puluhan Triliun


Sejak zaman Kolonial hingga tahun 1967, Indonesia merupakan negara pengekspor gula, bahkan sempat sebagai pengekspor gula terpandang, nomor dua setelah Kuba. Bertahun-tahun gula menjadi sumber penerimaan ekspor terbesar bagi penjajah Belanda. Sentra produksi utama adalah Jawa Timur di sepanjang Sungai Brantas. Kini Jawa Timur masih tetap dominan, menyumbang sekitar separuh dari produksi gula nasional. Ironinya,

Lanjutkan membaca

Mau Impor Beras Besar-besaran Lagi: Pemburuan Rente Lagi, Rente Lagi


[Diperbarui dan ditambahkan pada 17 Maret 2021 ⏱06:29] Tak ada halilintar, tak ada guruh, tiba-tiba pemerintah hendak mengimpor beras dalam jumlah cukup besar tahun ini–satu juta ton, separuhnya untuk meningkatkan cadangan beras pemerintah (CBP) dan separuh lagi untuk memenuhi kebutuhan Bulog. Rencana impor beras itu dipaparkan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian minggu lalu. Bahkan Menteri

Lanjutkan membaca

Sesat Pikir Program Biodiesel


Gatot A. Putra dan saya melakukan kajian tentang dampak makroekonomi Program Biodiesel. Kami menghitung dampak program ini terhadap transaksi perdagangan luar negeri Indonesia (ekspor dan impor), dampak fiskal (pajak ekspor atau bea keluar, bea sawit, dan subsidi), serta kebutuhan tambahan lahan jika pogram ini diterapkan secara penuh. Kajian kami menyimpulkan program biodiesel jauh lebih banyak

Lanjutkan membaca