Ramai tapi sepi diri Terang tapi tak menerangi Bersama tapi saling diam Bermata tapi tak melihat Berilmu tapi tak beramal Berkaki tapi tak melangkah Bertangan tapi tak berbuat Bermulut tapi tak berkata benar Bertelinga tapi tak mau mendengar Berhidung tapi tak mendengus
Bulan: Juni 2015
Lirik lagu “The Sound of Silence” sangat menyentuh. Paul Simon menuliskannya beberapa bulan antara tahun 1963-1964 ketika berusia 22 tahun. Penulis lagu dan penyanyi dengan tinggi 1,55 meter yang lahir 13 Oktober 1941 di Newark, New Jersey, boleh jadi menulis lagu yang sangat populer itu terpengaruh oleh peristiwa penembakan John F Kennedy dan masa perang
Sejak tahun 2007 Indonesia memasuki era baru, era defisit produk pertanian. Impor produk pertanian lebih besar ketimbang ekspor produk pertanian. Pemburukan sektor pangan kita tercermin dari kemerosotan peringkat global food security index, dari urutan ke-64 (2012) menjadi ke-66 (2013) dan ke-72 (2014). Salah satu penyebab penurunan food security adalah ancaman penciutan lahan pertanian. Dua gambar di bawah
Rasanya tak ada seorang pun pergi ke Singapura hanya untuk membeli tas Louis Vuitton atau sadel kuda, atau arloji mewah atau minyak wangi ternama yang harganya tergolong mahal itu. Hendak mengerdilkan Singapura dengan mengajak warga Indonesia membeli barang-barang mewah itu di negerinya sendiri? Ya jauh api dari panggang. Pertama, Kalau khusus ke Singapura untuk membeli barang
Ketentuan pembebasan pajak penjualan barang mewah (PPnBM) atas sejumlah barang seperti parfum, sadel kuda, peralatan golf, dan tas Louis Vuitton menimbulkan reaksi pedas. Kebijakan itu dipandang sangat memanjakan kelas atas. Semakin miris kalau bertujuan mendongkrak daya beli kelas atas karena jauh api dari panggang. Lihat posting di blog ini yang berjudul “Benarkah Daya Beli Masyarakat
Nilai tukar rupiah kembali terperosok ke tingkat terendah pada hari Rabu (17/6) lalu, yaitu Rp 13.367 per dollar AS. Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menganggap pelemahan rupiah akibat kondisi penguatan dolar AS atau yang sering disebut dengan ‘super dollar’. Karena banyak mata uang di negara lain juga mengalami hal serupa. “Malaysia ringgit (depresiasi/melemah) 1,1%; won Korea 1,07%; dan
Sedemikian khawatirnya pemerintah terhadap sinyalemen kemerosotan daya beli masyarakat (private consumption) sampai-sampai menghapuskan pajak penjualan barang mewah (PPnBM) sebesar 40 persen atas barang-barang bermerek, dari parfum, sadel kuda, peralatan golf, hingga tas Louis Vuitton. Daya beli dipengaruhi oleh pendapatan masyarakat dan tingkat harga. Pendapatan nominal masyarakat umum naik. Gaji pegawai negeri selalu naik setiap tahun lebih tinggi
Pada hari Senin, 15 Juni 2015, The Habibie Center menggelar acara bertajuk “Mekanisme Penetapan Harga Baru BBM Bersubsidi dan Dampaknya terhadap Masyarakat.” Ada tiga nara sumber: Zamroni Salim (peneliti senior The Habibie Center dan peneliti Pusat Penelitian Ekonomi LIPI), Tulus Abadi (Ketua Pengurus Harian YLKI), dan saya. Beritanya bisa dilihat di Kompas.com (http://kom.ps/AFsgau). Konteks heboh soal
Zig Zag Hampir semua sistem ekonomi pernah diterapkan di Indonesia. Demikian juga dengan sistem politik. Perubahan kerap terjadi dari satu ekstrem ke ekstrem lain. Tidak seperti pendulum yang bergerak dinamis, perubahan berlangsung statis, dalam artian setelah pendulum terpaku pada satu titik ekstrem cukup lama, lalu serta merta berayun ke titik ekstrem lainnya dan berhenti seketika.
Umar bin Khattab, salah seorang sahabat Rasulullah paling terkemuka, bertemu dengan seorang pengembala domba. Umar RA menguji sang pengembala. “Bolehkan aku membeli seokor domba yang engkau gembalai? Sang pengembala menjawab: “domba-domba ini milik majikanku.” Umar RA: “Betapa banyak domba yang engkau gembalai. Kalau satu saja aku beli, niscaya majikanmu tidak akan mengetahuinya. Kalaupun majikanmu mengetahui