Presiden Dibohongi Mentah-mentah

39 komentar

“Biji nikel telah bisa diolah menjadi ferro nikel, stainless steel slab, lembaran baja, dan dikembangkan menjadi bahan utama untuk baterai lithium. Hal ini  akan memperbaiki defisit transaksi berjalan kita, meningkatkan peluang kerja, dan mulai mengurangi dominasi energi fosil. Hal ini akan membuat posisi Indonesia menjadi sangat strategis dalam pengembangan baterai lithium, mobil listrik dunia,  dan produsen teknologi di masa depan.”

Kutipan di atas adalah salah satu alinea dari naskah pidato Presiden Joko Widodo pada Sidang Tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia dan Sidang Bersama Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dan Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia dalam rangka HUT ke-75 Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, 14 Agustus 2020.

***

Indonesia memiliki cadangan bijih nikel terbesar di dunia. Hampir seperempat cadangan nikel dunia berada di dalam perut bumi Indonesia.

Produksi bijih nikel Indonesia mengalami peningkatan sangat tajam pada tahun 2012 dan 2013 akibat rencana pemerintah akan melarang ekspor bijih mineral mulai 2014. Oleh karena itulah produksi 2014-2016 anjlok karena fasilitas pengolahnya belum siap.

Ekspor betul-betul nihil selama tahun 2015-2016. Pemerintah melonggarkan ketentuan larangan ekspor sehingga ada realisasi ekspor bijih dan konsentrat nikel (HS 2604) sebanyak 4,9 juta ton tahun 2017, 19,8 juta ton tahun 2018, dan 32,4 juta ton tahun 2019.

Larangan ekspor bijih nikel kembali diberlakukan mulai 1 Januari 2020, dipercepat dari yang tadinya ditetapkan mulai 2022. Tarik ulur kebijakan larangan ekspor ini tentu saja sangat memukul perusahaan penambang nasional yang sudah mulai bersiap diri membangun fasilitas smelter. Tak ayal, perusahaan-perusahaan smelter dari China yang paling siap memanfaatkan peluang emas karena harga bijih nikel domestik anjlok akibat larangan ekspor. Perusahaan smelter leluasa membeli bijih nikel dengan harga hanya sekitar separuh dari harga internasional.

***

Perusahaan smelter dari China kian berbondong-bondong datang ke Indonesia karena menikmati fasilitas luar biasa dari pemerintah, mulai dari tax holiday, nihil pajak ekspor, tak bayar pajak pertambahan nilai, boleh membawa pekerja kasar sekalipun tanpa pungutan 100 dollar AS per bulan bagi pekerja asing. Mereka bebas mengimpor apa saja yang dibutuhkan. Tak pula harus membayar royalti tambang. Mereka bebas menentukan surveyor dan trader yang bertindak sebagai oligopsoni menghadapi pemasok bijih nikel. Semua fasilitas itu tidak mereka nikmati di negara asalnya.

Tentu saja Indonesia sangat diuntungkan jika terjadi peningkatan proses nlai tambah di dalam negeri. Industri berbasis bijih nikel bisa berkembang pesat hingga menghasilkan produk akhir atau semi-akhir berupa baterai, plating, dan logam campuran berbasis nikel (nickel based alloy), pipa las tahan karat, dan batang baja tahan kerat. Produk-produk itu digunakan oleh banyak sektor usaha, antara lain konstruksi kapal, otomotif, pertahanan, rel kereta api, peralatan rumah tangga, alat kesehatan, migas, bangunan, dan banyak lagi.

Pidato Presiden benar adanya bahwa kita telah berhasil mengolah bijih nikel menjadi ferro nikel, stainless steel slab, dan lembaran baja. Namun, beberapa produk itu sudah cukup lama telah dihasilkan di dalam negeri, antara lain oleh PT Antam (Persero) di Pomalaa, PT Valle di Sorowako, dan PT Indoferro di Cilegon.

Namun, sampai sekarang tidak ada fasilitas produksi untuk mengolah bijih nikel menjadi hidroksida nikel (kadar nikel (Ni) 35 persen sampai 60 persen) dan nikel murni berkadar 99,9 persen yang menjadi bahan utama menghasilkan beterai.

Perusahaan-perusahaan smelter yang menjamur belakangan ini baru mencapai sekitar 25 persen menuju produk akhir, jadi tidak bisa dikatakan telah menjalankan industrialisasi atau menjadi ujung tombak industrialisasi di Indonesia. Kalau menggunakan istilah hilirisasi, perjalanan menuju hilir masih amat panjang.

Perusahaan-perusahaan smelter itu pada umumnya mengekspor produk seperempat jadi ke negara asalnya. Di sana diolah lebih lanjut, kemudian diekspor ke Indonesia, misalnya untuk kebutuhan sektor migas dan otomotif.

Bapak Presiden, jadi sebenarnya yang terjadi adalah praktik pemburuan rente besar-besaran. Belum ada sama sekali pijakan untuk mengembangkan bijih nikel menjadi bahan utama untuk baterai lithium. Belum ada rute menuju ke sana. Indonesia sejauh ini hanya dimanfaatkan sebagai penopang industrialisasi di China dengan ongkos sangat murah dibangdingkan kalau kegiatan serupa dilakukan di China.

Nilai tambah yang kita nikmati tak sampai 10 persen dari keseluruhan nilai tambah yang tercipta dari model hilirisasi sekarang ini. Itu pun kebanyakan dinikmati oleh para pemburu rente di dalam negeri.

Model yang “aneh” seperti ini sangat kecil kemungkinannya bisa memperbaiki defisit transaksi berjalan sebagaimana Bapak Presiden dan kita semua harapkan.

*****

39 comments on “Presiden Dibohongi Mentah-mentah”

    1. Saya tidak mengatakan seperti itu. Yang saya katakan Presiden dibohongi sehingga pidato kenegaraannya tidak akurat atau tidak sesuai dengan fakta. Semoga Bapak Presiden lebih hati-hati menerima masukan.

      1. Perusahaan china itu datamg menghadirkan tenaga kerjanya utk membangun smelter bukan mau beli Nikel .

      2. Ada pekerja dari China mengurus taman, sopir truk. Mereka puluhan ribu tak pakai visa kerja. Saya memiliki data lengkap. Hasil smelter mereka bawa ke negerinya untuk diolah lebih lanjut, lalu produknya kita beli.

  1. Kalau benar kau lebih pintar gunakan kepintaran.mu untuk bangsa .. tidak harus dapat jabatan dulu baru berbuat … atau kau yang pingin jadi menteri … ? ayooo lanjutkan ..

      1. Sekedar pengalaman pribadi saja, perubahan dalam senyap telah berulang kali terjadi yang awalnya dari pemikiran atau masukan kalangan civil society. Bahkan teman-teman ikut aktif merumuskan konsep perubahannya. Mereka tidak meminta tanda jasa atau jabatan.

  2. Saya menyukai tulisan pk. Faisal Basri., data yg di sampaikan lengkap., salam sehat selalu pak. Final Basri utk tetap melakukan kritik, pencerahan pemikiran ekonomi utk berkontribusi bagi bangsa dan Negara.,

  3. Mau membohongi presiden sama saja bunuh diri. Hayo siapa berani main main . Hayo bikin berita yang akurat ya.

  4. Seperti sudah banyak yang mengatakan demikian, ya inilah dept trap terhadap indonesia biaya pembangunan pabrik juga dari china, pekerja dari china, indonesia dapat apa? dapat kerusakan lingkungan

  5. terima kasih atas info2nya pak f basri … negara membutuhkan kapabilitas seperti bapak…yang berani berbicara sesuai fakta dan data

  6. Mantep pak, ini baru jawaban intelektual.
    Hanya saja pak Faisal, keperdulian kita atas kekayaan negara utk kesejahteraan rakyat sering tidak berarti bila tdk didukung oleh suara yg cukup.. Dari banyak saran / kritik yg disampaikan oleh intelektual, hampir tdk ada artinya bila tidak ada opposisi yg cukup berani menyuarakannya secara intens. “KAMI” masih belum menjangkau ini seandainya ” benar” ? Sangat Perlu memang setidaknya masyarakat srkitar di tingkatkan pemahamannya ttg itu, apakah akademisi, sehingga mereka ikut melihat secara on the spot. Dengan begitu suara dan kajian bapak dpt segera di dengar bpk Presiden.

    1. Terima kasih banyak, Bung Antoni. Fungsi politik tidak habis dibagi ke partai-partai politik. Ketika checks and balances lemah di antara lembaga-lembaga trias politica, peranan civil society semakin diperlukan. Pengalaman sudah membuktikan bahwa rezim sekuat Soeharto pun bisa dikoreksi, bahkan tumbang. Tugas kita menyuarakan terus. Kita berorientasi pada proses, bukan hasil dalam sekejap. Optimis selalu.

  7. Latarbelakang teknikal sangat minim sehingga artikel mengerucut kpd kecurigaan yg ngawur.

    Disarankan konsultasi dulu kpd ahlinya sebelum menerbitkan kontroversi.

    1. Belum semua data saya ungkapkan. Insya Allah semua bisa dipertanggungjawabkan. Satu yg mungkin saya bisa salah: Presiden tidak merasa dibohongi, Presiden tahu apa yg terjadi

      1. Terimakasih telah membalas saya punya komentar. Saya tunggu pengungkapan data yg anda katakan, dan jangan lupa dijelaskan tentang hilirisasi nikel yg 100% itu yg bagaimana (anda mengatakan bhw hilirisasi sekarang baru 25%). Tks n Salam.

  8. Berdasarkan pengalaman melihat dan menilai kapasitas & kapabilitas seseorang, hal itu sangat mungkin terjadi, karena tidak semua pembisik itu jujur, kecuali bermuara pada kepentingan dan memanfaatkan kesempatan/Aji mumpung.
    Salam hormat Bang Faisal….

  9. Mumpung isu nikel sedang kembali mencuat, mungkin bisa dibeberkan saja pak jika menurut bapak ada pihak2 yg terlibat di pemerintahan.

    Dengan latar belakang sy sebagai mahasiswa dengan pengetahuan yg masih sangat minim, msih blum berani memilih stance, sehingga belum bisa menjadi bagian dari civil society yg mendukung bapak.

    Mungkin bisa dijabarkan sumber2 informasinya pak yg mungkin untuk dijabarkan agar publik semakin yakin

  10. Yth.Pak Faisal Basri

    Selamat sore Bapak. Mohon izin bapak, perkenalkan, saya, Nurbaiti, mahasiswi S2 Ketahanan Energi Universitas Pertahanan. Mohon izin bapak, apakah kontak bapak boleh dibagikan ke nur karena nur sedang melakukan penelitian tentang pemanfaatan nikel dan pertahanan negara?

    Salam Hormat,

    Nurbaiti

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.