Kestabilan Makroekonomi Membaik, tetapi Pertumbuhan Melemah

3 komentar

thedailystar.net
thedailystar.net from Getty Images

Berbagai indikator ekonomi jangka menunjukkan perbaikan cukup berarti. Amat jarang perbaikan terjadi secara serentak. Laju inflasi menurun hingga di bawah empat persen. Suku bunga acuan Bank Indonesia di era BI rate dan penggantinya (BI 7-day repo rate) sudah sembilan kali diturunkan sejak Januari 2015, yang membuat suku bunga kredit berangsur-angsur turun walaupun belum serendah keinginan pemerintah dan dunia usaha.

Nilai tukar rupiah tergolong sangat stabil. Volatilitas rupiah turun tajam selama empat triwulan berturut-turut, mencapai aras terendah dalam empat tahun terakhir ke aras 2,53 persen pada Mei 2017 dari 16 persen pada 2013. Lihat Bloomberg.

inf
birate

Cadangan devisa bertambah 16,3 miliar dollar AS dalam delapan bulan terakhir dan mengukir rekor tertinggi sepanjang sejarah sebesar 127,8 miliar dollar AS pada akhir Juli 2017.

dev

Ekspor (free on board atau fob) pada Januari-Juli tumbuh dua digit, mengakhiri penurunan terus menerus selama lima tahun sebelumnya (2012-12016)

xpor

Indeks harga saham gabungan sudah 19 kali mengukir rekor baru sejak 17 Maret 2017. Pada penutupan bursa akhir minggu lalu sebelum libur panjang (29/8) indeks saham bertengger di aras 5.888,212, dengan pertumbuhan year-on-year 9,6 persen dan year-to-date 11,2 persen.

Walaupun menunjukkan kinerja positif dengan hampir 20 kali pemecahan rekor hanya dalam lima bulan, imbal hasil saham di Indonesia dalam dollar AS ternyata tercecer di pasar saham global, khususnya di Emerging markets. 

Pada posisi Rabu minggu lalu (30/8), imbal hasil saham Indonesia year-to-date dalam dollar AS hanya 12 persen, tak sampai separuh dari Emerging markets yang mencapai 25,4 persen.

em

Ketika memeriksa kesehatan, suster biasanya terlebih dahulu mengukur suhu tubuh, tekanan darah, dan, kalau perlu, detak jantung. Melihat hasil yang semuanya baik, dokter lantas bertanya kepada pasien: “Keluhan apa yang bapak/ibu rasakan?” Pasien menjawab: “Dok, kalau semuanya baik, mengapa saya sering lemas dan terkadang pusing?”

Keluhan kerap lemas bisa diibaratkan pertumbuhan ekonomi yang melambat. Di tengah kondisi makroekonomi yang stabil dan membaik, mengapa keseimbangan perekonomian menurun? Sudah memasuki tahun keempat pertumbuhan ekonomi tidak beringsut dari aras 5 persen.

5%

Dokter memutuskan untuk melalukan pemeriksaan lebih lanjut. Pasien diminta menempuh pemeriksaan darah lengkap dan serangkaian pemeriksaan dengan alat canggih untuk mengetahui bagian tubuh mana yang mengalami gangguan.

Kita tunggu hasil pemeriksaan dan analisis dokter.

3 comments on “Kestabilan Makroekonomi Membaik, tetapi Pertumbuhan Melemah”

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.