Kategori: Infrastructure

Sesat Pikir Pengelolaan Bandara


Setelah era otonomi daerah, bermunculan bandara baru di seantero negeri. Indonesia memiliki 683 bandara, terbanyak kesepuluh di dunia. Paling banyak adalah Amerika Serikat dengan 15.095 bandara. Lihat 10 Negara dengan Jumlah Bandara  Terbanyak di Dunia. Dua Badan Usaha Milik Negara (BMUN) yang mengelola Bandara tentu saja menghadapi keterbatasan dalam megembangkan bandara. PT Angkasa Pura I Persero

Lanjutkan membaca

Sesat Pikir KEK


Investor asing bebas masuk ke Indonesia. Investor Indonesia pun bebas membawa uangnya untuk ditanamkan di luar negeri. Tidak ada pula pembatasan membawa masuk dan keluar uang. Investor asing bebas mengirimkan laba yang diperolehnya dari berbisnis di Indonesia ke negara asalnya atau ke negara lain yang mereka suka. Indonesia memang menganut free movement of capital, nyaris bebas sebebas-bebasnya.

Lanjutkan membaca

Surat Terbuka untuk Bapak Presiden: Jangan Lanjutkan Sesat Pikir


Bapak Presiden yang terhormat. Saya gembira mendengar keputusan di bulan-bulan pertama pemerintahan Bapak membatalkan rencana pembangunan Jembatan Selat Sunda. Namun say kaget ketika Bapak meninjau pembangunan jalan tol Tran-Sumatera. Sadarkah Bapak bahwa proyek jalan tol Trans-Sumatera sepanjang lebh dari 2.000 km merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari proyek Jembatan Selat Sunda? Keduanya tercantum di dalam

Lanjutkan membaca

Tol Laut dan Nasib Pilu Petani


Pemerintah telah maju selangkah dalam merealisasikan konsep tol laut. Pada tanggal 11 Desember 2015, untuk pertama kalinya KM Camara Nusantara I, kapal khusus ternak, bersandar di pelabuhan Tanjung Priok mengangkut 353 ekor sapi dari Nusa Tenggara Timur. Dengan kehadiran kapal khusus ternak ini diharapkan harga daging sapi bisa ditekan karena ongkos angkut jauh lebih murah.

Lanjutkan membaca

Sesat Pikir Tarif Jalan Tol


Pemerintah mulai 1 November 2015 kembali menaikkan tariff jalan toll di berbagai ruas. Untuk menarik pengusahaan jalan  tol, pemerintah menjamin kenakan tarif setiap dua tahun. Namun, sayangnya pemerintah gegabah dengan hanya memperhitungkan kenaikan ongkos operasional. Bukankah yang harus diperhitungkan juga adalah sisi pendapatan pengusaha jalan toll? Pengusaha tertarik membangun dan mengoperasikan jalan toll karena iming-iming laba. Salah satu metode untuk

Lanjutkan membaca

Indonesia: Infrastruktur dan Pembangunan


Salah satu faktor yang membuat perjalanan ekonomi Indonesia tertatih-tatih dan kerap mengalami kemerosotan adalah ketersediaan infrastruktur. Menurut kajian McKinsey, nilai stok infrastruktur yang memadai rata-rata sekitar 70 persen dari produk domestik bruto (PDB). Jika mengacu pada kajian itu, ketersediaan infrastruktur di Indonesia jauh dari memadai, yaitu hanya 30 persen. Keterbatasan infrastruktur menimbulkan konsekuensi yang serius. Pertama,

Lanjutkan membaca

Faisal Basri: Rizal Ramli Keliru Menuding Mafia Pulsa Listrik


Catatan kecil Faisal Basri: Katakanlah kebenaran walau hanya sebiji sawi. Selasa, 08 September 2015, 09:56 WIB REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli meminta penerapan sistem token pulsa listrik dikaji lantaran ketersediaan yang minim dan harga yang yang lebih mahal karena biaya administrasi. “Saat mereka beli pulsa Rp 100 ribu, listriknya hanya Rp

Lanjutkan membaca

Rizal Ramli: Faisal Basri Lebih Baik Urus Pelindo Saja!


Catatan Faisal Basri: Masalah sudah terang benderang. Tidak ada komentar lagi. Speechless. Silakan pembaca yang menilai.*** Selasa, 8 September 2015 | 20:07 WIB JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli bersikeras bahwa pendapatnya benar soal dugaan mafia voucher pulsa listrik. Dia pun meminta ekonom Faisal Basri lebih baik mengurus hal lain, seperti Pelindo, daripada

Lanjutkan membaca

Menko (Diduga Keliru) Menuding Mafia Listrik


Saya terkaget-kaget membaca berita di Kompas.com: “Rizal Ramli Sebut Ada “Provider” Setengah Mafia di Pulsa Listrik” (http://kom.ps/AFtSdD). Ini ucapan Pak Menko yang diduga keliru: “Mereka membeli pulsa Rp 100.000, ternyata listriknya hanya Rp 73.000. Kejam sekali, 27 persen kesedot oleh provider yang setengah mafia,” kata Rizal saat konferensi pers di Jakarta, Senin (7/9/2015). Entah dari

Lanjutkan membaca

Kereta Cepat Jakarta-Bandung Tidak Mendesak


Kalau lancar, Jakarta-Bandung bisa ditempuh paling lama 2 jam lewat jalan tol Cipularang. Pilihannya pun banyak. Bisa dengan kendaraan pribadi, travel seperti Cititrans atau Baraya atau Cipaganti dan banyak lagi, dan bus. Titik awal dan titik akhir sangat banyak. Mau dari Bandara Soekarno-Hatta, Hotel Kartika Chandra, SCBD, Bintaro, BSD, Kampung Rambutan, Lebak Bulus, dan banyak lagi. Di

Lanjutkan membaca