Jangan Tunggu 2045: Musuh Kita adalah Perangkap Semenjana; Prioritas Kita Berbenah, Bukan Pindah

8 komentar

Saya baru pertama kali berjumpa dan berdiskusi dengan Mas Gita Wirjawan ketika diundang untuk mengisi podcast yang ia asuh: Endgame.

Banyak topik yang dibahas secara mendalam. Waktu merembet tak terasa hingga senja menjelang. Mas Gita piawai menggali dan menggali hingga tuntas hingga tak ada lagi yang menggantung. Pertanyaan-pertanyaannya sangat tajam dan tak terduga, membuat saya terdiam sejenak sebelum menjawabnya.

Beberapa hari kemudian, Mas Gita mengundang saya ke kantornya di kawasan SCBD, berdiskusi lebih bebas dan santai dengan beberapa kawan lain.

Berikut disksi lengkap Endgame Season 3 Episode 22.

8 comments on “Jangan Tunggu 2045: Musuh Kita adalah Perangkap Semenjana; Prioritas Kita Berbenah, Bukan Pindah”

  1. Terima kasih banyak Pak Faisal Basri. Terima kasih sudah membantu menjelaskan topik yang kompleks menjadi mudah dipahami. Terima kasih atas ilmu yang dibagikan dan menjadi inspirasi. Semoga Bapak sehat selalu dan semoga Tuhan membalas segala kebaikan Bapak. Terima kasih Pak.

  2. Sehat selalu Bang Faisal dan Pak Gita: sangat mencerahkan.
    Fokus ke “ekonomi produktif” tapi banyak kebocoran salah satunya: moral. Saya setuju untuk memperbaiki “prasyarat” dan “moral” itu. Apa kesulitan utama untuk menjalankan itu? Terima kasih.

  3. Saya membaca tulisan hatta dan soekarno mengenai kearah Indonesia merdeka dan menuju Indonesia merdeka. Hemat saya tujuan pembangunan versi mereka dalam Indonesia merdeka adalah merubah struktur sosial sehingga feodalisme dan struktur masyarakat kapitalis berubah.

    TAPI MENGAPA PEMBANGUNAN KITA TAK PERNAH SERIUS MENGAGENDAKANNYA? YAG TERJADI JUSTRU MENGUKUHKAN KESENJANGAN DAN MEMBURUKNYA STRUKTUR SOSIAL. AKIBAT KEGAGALAN TRANSFORMASI SOSIAL DALAM PROSES PEMBANGUNAN INI MAKA FORMASI SOSIAL INDONESIA MERDEKA HANYA MIMPI.

    Apakah bung faisal punya resep mencapai tujuan daulat rakyat kata hatta atau marhenisme kata soekarno, maksud saya, manual teori dan praktek seperti apa yang harus dilakukan oleh perencana dan penganggaran agar tujuan bernegara bangsa seperti yang digambarkan para pendiri republik dapat direalisasikan.

    Maaf, saya mengganggu bung faisal dengan pertanyaan ini….

    Salam Sehat dan bahagia

    Rusdi

  4. podcast yang luar biasa pa. saya mencatat beberapa bagian untuk bekal saya apabila menjadi pemimpin di negeri ini. lalu untuk kunjungan bapak ke tual. untuk pengembangan ekonomi kepulauan yg bapa sebutkan dipodcast ini bisa saya baca dan lihat dimana ?
    terimakasih

  5. Pak Faisal ini kenapa ya selalu berkomentar ttg ekonomi. Sayang, pdhl Bapak kan ekonom senior. Baca di berita banyak sekali cuma ya bagian gagal yg jd topiknya. Cobalah daripada berkomentar, tulisannya dikasih masukan, solusi ato jadilah advisor. Tulislah resepnya apa. “Jika GNI kita terkendala maka pemerintah bisa mencoba melakukan A, B, C. Hambatannya akan ada disini. Tapi ini bisa dihadapi dgn itu”. Spt para konsultan itu.

    Kalo komentar aja kan spt komentator sepakbola. Komentar aja di pinggir lapangan. Pdhl gk liat dia rasanya pemaen dari latian sampe lempoh, berlari, ngos2an, terjatuh, terluka, didorong, ketendang, patah tulang.

    Cobalah Pak, maen di lapangan biar apa kali itu apanya.

    1. Terima kasih banyak komentarnya. Alhamdulillah telah saya lakukan berbagai upaya. Baru saja memberikan masukan kepada teman-teman Kementerian Pertahanan. Saya juga pernah beberapa kali memberikan masukan langsung kepada Presiden, bahkan ditunjuk sebagai ketua tim memburu mafia migas. Pak Luhut pun saya temui, memberikan masukan konkrit. Juga keypada beberapa menteri lainnya. Pun ikut merumuskan konsep ekonomi baru untuk Bappenas.

      Ke Lapangan juga kerap, berdiskusi dengan pelaku/pengusaha.

      Membuat buku pun Sudan, berjudul “Menuju Indonesia Emas.”

      Para menteri itu, termasuk Pak Luhut, mengiakan sebagian besar apa yang saya katakan.

      Sayangnya, terlalu banyak vested interest dan conflict of interest di kalangan elit di pusaran kekuasaan. Saya merada wajib menyuarakan masalah ini.

      Semoga Allah SWT memberikan kekuatan kepada kita untuk menegakkan kebenaran, sesulit apapun

Tinggalkan Balasan ke Marly Batalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.