Kategori: Financial Sector

Mau Tumbuh Lebih Tinggi? Jangan “Grusa-grusu”


Pertumbuhan ekonomi berdasarkan pendekatan pengeluaran dipengaruhi oleh konsumsi masyarakat, belanja pemerintah, pembentukan modal tetap bruto, serta ekspor dan impor. Porsi terbesar dari produk domestik bruto (PDB) Indonesia adalah konsumsi masyarakat. Komponen terbesar kedua adalah pembentukan modal tetap bruto atau invetasi. Ekspor menduduki posisi ketiga, sedangkan impor merupakan pengurang yang porsinya hampir sama dengan ekspor, sehingga

Lanjutkan membaca

Pak Presiden, Tingkat Tabungan Kita Sudah Lumayan Tinggi


Saya baru menemukan berita Galakkan ‘Ayo Menabung’, Presiden Jokowi: Ada Yang Simpan Rp 1 Triliun di bawah Bantal di website Sekretariat Kabinet RI (setkab.go.id). Saya kutip alinea ketiga: Menurut Presiden, saat ini rasio porsi tabungan terhadap pendapatan domestik bruto (PDB) kita masih sangat rendah, masih kurang lebih 20%. Padahal idealnya adalah 32%. Selain itu, tingkat kepemilikan rekening

Lanjutkan membaca

Terlalu Cepatkah Rupiah Menguat?


Hingga hari ini (year-to-date) nilai tukar rupiah telah menguat 5,64 persen, terbaik kedua di antara Emerging Markets setelah Brazilian real. Menurut Bloomberg, rupiah mengalami kenaikan harian 13 hari berturut-turut, terlama dalam enam tahun terakhir. Menurut data Bank Indonesia, kenaikan harian di luar hari libur hanya delapan hari berturut-turut. Sementara kalangan, termasuk pejabat tinggi, mulai khawatir

Lanjutkan membaca

Mengukur Perubahan Nilai Tukar Rupiah


Di blog ini saya pernah menulis Salah Kaprah Menghitung Nilai Rupiah. Bloomberg memeragakan penguatan rupiah terhadap dollar AS dengan benar. Garis putih menunjukkan penguatan rupiah terhadap dollar AS sejak awal Januari. Pada akhir pekan ini (4/3), Rp 1 = 0,00007599. Akhir tahun lalu nilai Rp 1 = 0,00007249. Dengan demikian rupiah menguat sebesar 4,83 persen. Bandingkan

Lanjutkan membaca

Mengerek Turun Suku Bunga


Desakan dari berbagai kalangan agar suku bunga turun kian menggema. Kebanyakan berharap bunga pinjaman turun ke aras satu digit alias di bawah 10 persen. Berita di Kompas.com hari ini (Suku Bunga di Indonesia Tinggi) menunjukkan suku  bunga di Indonesia paling tinggi di antara negara tetangga, baik untuk suku bunga pinjaman maupun deposit. Berikut perbandingan beberapa

Lanjutkan membaca

Wow … Indonesia Terbaik


Majalah Economist terbaru yang terbit kemarin (19Februari 2016) dalam Global Stock Markets menunjukkan kinerja pasar saham Indonesia adalah yang terbaik per 17 Februari 2016 (year-to-date). Dalam US$ terms kinerja pasar saham Indonesia naik 5,9 persen dibandingkan dengan indeks akhir tahun 2015. Sampai kemarin, bursa saham Indonesia (dalam rupiah) tumbuh positif 4,04 persen (year-to-date). Pertumbuhan positif yang lebih

Lanjutkan membaca

Upaya Menahan Kemerosotan Rupiah


Sampai minggu ini rupiah masih mengalami tekanan. Jumat lalu (4/9) nilai tukar rupiah mencetak rekor terendah baru sejak 1998, di aras Rp 14.178 per dollar AS. Selama tahun 2015, nilai tukar rupiah hingga jumat lalu merosot sebesar 12,26 persen. Kemerosotan itu terkesan relatif kecil dibandingkan dengan beberapa negara tetangga seperti Malaysia. Namun, jika dibandingkan dengan

Lanjutkan membaca

Faisal Basri Nilai Instruksi Buyback Saham BUMN Blunder


Gentur Putro Jati, CNN Indonesia Selasa, 25/08/2015 18:10 WIB Jakarta, CNN Indonesia — Ekonom Universitas Indonesia Faisal Basri mempertanyakan kebijakan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno yang menitahkan 13 perusahaan pelat merah membeli kembali (buyback) sahamnya di pasar modal. Bagi Faisal, menggelontorkan uang sampai Rp 10 triliun untuk melakukan buyback saham sama saja

Lanjutkan membaca

Buyback Saham Sama Saja dengan Menggarami Laut


Menteri BUMN memerintahkan BUMN yang melantai di bursa melakukan buyback sahamnya (lihat berita bertajuk “Pemerintah Akan “Buyback” Saham BUMN Rp 10 Triliun Besok – Kompas.com http://kom.ps/AFtKlw). Informasi yang saya peroleh dari kalangan istana, tidak ada pembicaraan resmi di antara para menteri ekonomi dan Presiden tentang langkah Menteri BUMN ini. Apakah langkah itu merupakan inisiatif Rini sendiri?

Lanjutkan membaca

Menemukenali Akar Masalah Keterpurukan Ekonomi


Perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia sudah memasuki tahun keempat. kemerosotan ekspor juga sudah memasuki tahun keempat. Nilai tukar rupiah terus mengalami kecenderungan melemah pun sejak empat tahun silam setelah mencapai titik terkuatnya Rp 8.460 pada 2 Agustus 2011. Jadi tidak ada yang baru dan serba mendadak. Bedanya, belakangan ini pemburukan mengakselerasi. Tak usah menyalahkan pihak atau faktor

Lanjutkan membaca