Koran berbahaya Inggris, The Jakarta Post, edisi Jumat, 11 September 2015, hal. 14, menurunkan berita berjudul “Braving economic slump, RI travelers plan more overseas trips,” (https://shar.es/1vNGXe).
Sekalipun perekonomian sedang menghadapi tekanan berat dan nilai tukar rupiah melorot, orang Indonesia berencana melancong ke luar negeri lebih kerap dengan tujuan lebih banyak negara. Menurut survei yang dilakukan oleh penyedia kartu, Visa, rata-rata orang Indonesia yang disurvei berencana melakukan perjalanan lima kali untuk dua tahun ke depan, hampir dua kali lipat lebih banyak ketimbang responden global yang hanya tiga kali.
Tujuan perjalanan orang Indonesia juga lebih jauh, tidak melulu ke Singapura, Malaysia, dan Thailand yang merupakan tujuan tradisional, melainkan semakin banyak yang ke Jepang, Korea, dan China. Yang berencana pergi ke Jepang naik menjadi 21 persen, meningkat berlipat ganda ketimbang tahun 2013 yang hanya 9 persen.
Tentu saja hampir seluruh orang Indonesia yang melancong ke luar negeri adalah strata menengah ke atas. Kegemaran belanja mereka tergolong tinggi. Saya menduga belanja mereka di luar negeri lebih besar daripada data yang ditangkap oleh Bank Indonesia sebagaimana tertera di bawah.
Berdasarkan data Bank Indonesia, ekspor kita (belanja turis mancanegara selama melancong ke Indonesia) masih lebih besar ketimbang impor (belanja orang Indonesia yang melancong ke luar negeri). Tampak surplus yang kita nikmati cenderung membesar. Semoga ke depan sektor pariwisata ini lebih banyak menyumbang pundi-pundi devisa Indonesia. Semakin banyak negara yang memperoleh fasilitas bebas visa diharapkan menjadi salah satu pemicunya.
Dengan semakin banyak orang Indonesia berencana ke luar negeri semoga diimbangi dengan semakin banyak turis mancanegara yang masuk ke Indonesia. Sampai tahun 2014, turis yang masuk belum mencapai 10 juta, jauh lebih kecil ketimbang turis asing yang masuk ke Malaysia, Thailand, dan Singapura.
Berharap tahun ini jumlah wisman menembus 10 juta.
Karena di Indonesia susah buang duitnya mas………..makanya di buang ke luar negeri………he………..he……
saking banyaknya duit mereka itu.
Reblogged this on deep rivers run quiet.