faisal basri
wear the robes of fire — kesadaran nurani dan akal sehat
Kategori: Politik
-
Jangan pernah lelah berikhtiar untuk meningkatkan kualitas demokrasi. Jangan beringsut sejengkal pun. Modal utama yang harus terus dijaga adalah kebebasan. Tentu saja kebebasan yang tidak merampas free will orang lain. Kebebasan yang dibingkai oleh keadaban publik, yang mampu mewujudkan keadilan sosial dan harmoni sosial. Bukan kebebasan yang mengumbar kebencian dan permusuhan. Kebebasanlah yang menjamin pendulum…
-
Akhir bulan lalu saya menulis Target Penerimaan Pajak Masih Tergolong Sangat Ambisius. Ada yang perlu lebih didalami dari tulisan itu agar kita lebih seksama mengarungi tahun 2017 dan setelahnya. Kita berharap pemerintah lebih waspada sejak dini dengan mempersiapkan langkah-langkah antisipatif menghadapi kemungkinan terburuk. Optimisme tetap diusung dengan lebih terukur agar kita tetap berada di jalur yang…
-
Rabu kemarin, 22 Februari 2016, Presiden Jokowi mengingatkan bahwa demokrasi kita sudah kebablasan. “Banyak yang bertanya pada saya, apa demokrasi kita keablasan? Saya jawab ya, demokrasi kita sudah kebablasan,” ujar Presiden. “Demokrasi yang kebablasan itu membuka peluang artikulasi politik yang ekstrim seperti liberalisme, radikalisme, fundamentalisme, sekterianisme, terorisme, serta ajaran-ajaran yang bertentangan dengan ideologi,” ujar Presiden lebih…
-
Kehidupan ibarat pendulum, kadang bergerak ke kiri, kadang ke kanan. Kecepatannya berubah-ubah, bergantung pada besar kekuatan yang menggerakkannya. Keteraturan hanya ditemukan pada benda mati seperti lonceng jam. Pergerakan ke kiri dan ke kanan amat jarang mencapai titik maksimum. Hanya dalam situasi ekstrem saja bisa terjadi, antara lain karena tumbangnya rezim otoriter atau monarki absolut yang…
-
Ketika dilantik, Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla hanya bermodalkan dukungan minoritas di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), yaitu 37 persen dari keseluruhan kursi. Empat partai pendukung sejak awal yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Hebat (KIH) adalah PDI-P, Partai Nasdem, PKB, dan Hanura. PKP yang juga merupakan angora KIH tidak bisa masuk DPR karena…
-
KOMPAS.COM, Senin, 1 Agustus 2016 | 20:30 WIB JAKARTA, KOMPAS.com – Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Faisal Basri memandang perombakan kabinet jilid II dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bukan soal kinerja. Menurut dia, perombakan kabinet lebih untuk menyingkirkan pihak-pihak yang dinilai bisa mengganggu program pemerintah. Hal itu dia sampaikan ketika…
-
Oleh: Faisal Basri[2] Sejatinya ekonomi dan politik tidak terpisahkan. Ekonomi mengajarkan cara menggapai kemakmuran dan kesejahteraan, sedangkan politik hadir untuk menegakkan keadilan. Membangun bangsa merupakan tugas mulia, mengupayakan perubahan dan kemajuan (progress) di segala bidang untuk mewujudkan kesejahteraan yang berkeadilan. Rasa keadilan itulah yang sekarang menyeruak di seantero .. Ketidakadilan terjadi di mana-mana. Globalisasi sejatinya…
-
Hardani Triyoga – detikNews Sabtu 30 April 2016, 21:37 WIB Jakarta – Ekonom Faisal Basri menilai keberadaan calon independen dalam Pilkada membuat kualitas demokrasi meningkat. Faisal yang pernah maju sebagai calon Gubernur DKI lewat jalur independen ini menyebut rakyat menjadi penentu dalam Pilkada, bukan partai politik. “Jadi kita tidak mendikotomikan partai independen. Independen itu kita…
-
Harian Kompas edisi hari ini (Minggu,21 Februari 2016) menurunkan berita berjudul Aliran Dana Gelap ke Luar Negeri Capai Rp 914 Triliun. Aliran uang gelap sebanyak itu terjadi selama kurun waktu 2010-2014. Kompas mengutip dari hasil riset Perkumpulan Prakarsa. Menurut berita itu, berdasarkan hasil survei Global Financial Integrity selama periode 2004-2013, besarnya aliran dana gelap dari Indonesia…