Sekitar pk.21:30 tadi, saya singgah di pusat kuliner Shelter Gojek eks Pasar Blora, di depan stasiun kereta api Sudirman. Pandangan langsung tertuju ke kedai Mie Aceh.
Kami sempat berkenalan dan berbincang. Namanya Hasan. Bekerja di UNDP, salah satu lembaga PBB di Jl. Thamrin. Tamatan Universitas Syah Kuala ini relatif baru mengelola kedai di eks Pasar Blora. Sebelumnya ia memiliki kios di dekat stadion Patrot Bekasi. Di sana relatif sepi, karena itu ia mengadu peruntungan di lokasi baru. Alhamdulillah di eks Pasar Blora jauh lebih ramai, terutama pada jam-jam pulang kerja.

Usaha kedai mie Aceh ia geluti untuk memperoleh penghasilan tambahan. Tidak hanya Bang Hasan yang rangkap pekerjaan. Pemilik kedai Aceh Seulawah di depan rumah sakit TNI AL Pejompongan juga melakukan hal yang sama, Ia pengawai negeri, kalau tak salah di BPKP, dan sesekali mengajar di beberapa tempat, antara lain di Diklat LPEM FEBUI, tempat saya memulai karir sebagai peneliti. Kala bertemu di kedai Pejompongan, diceritakan bahwa ia telah memiliki tiga kios. Semoga sudah bertambah sekarang.
Bang Hasan dibantu dua orang. Satu orang sedang pulang kampung, sehingga ia harus turun tangan melayani pembeli malam ini, sepulang kerja.
Silakan mampir jika sedang berada di sekitar Dukuh Atas. Kedai tutup pk.21:00, namun tepat melayani jika masih ada yang datang. Ada paket hemat dan paket lengkap.
Saya memesan dua porsi, satu mie goreng dan satu lagi mie tumis. Isteri dan saya baru selesai menyantapnya. Nikmat.
Semoga bertambah maju usahanya dan berkah, Bang Hasan.