Teladan

8 komentar

Catatan:

Siang nanti (13/8), insya Allah buku kami berjudul Untuk Republik: Kisah-kisah Teladan Kesederhanaan Tokoh Bangsa akan diperkenalkan kepada publik. Panitia meminta saya memberikan kata sambutan. Berat rasanya memenuhi permintaan itu. Dua puluh tiga tokoh yang dikisahkan dalam buku itu tak tergantikan oleh kata sambutan dari kami sendiri. Sebagai penggantinya, perkenankan saya untuk mempersiapkan sekedar goresan berikut.

**

TELADAN

Padang ilalang kerontang akibat sengatan nafsu tak berbatas

Sampai-sampai kata “jera” dan “malu” tak tertera lagi di kamus hidup mereka

Tak mencuat rasa sesal

Melainkan senyum menyembul walau berbalut jaket oranye

**

Mereka lupa nasihat orang tua kita:

“Uang adalah budak yang sangat bisa diandalkan; 

tapi uang adalah majikan yang sangat jahat.”

**

Jasadmu telah menyatu dengan bumi

Namun teladanmu tak lekang oleh waktu

Engkau senantiasa hadir di tengah kerontang nurani

Mengaliri darah kami dengan hembusan jiwa suci

**

Kami malu akan perangai kami

Sosokmu tinggal terpampang di nama-nama jalan 

Selebihnya tak kami kenali lagi

Tiada ada rasa syukur kami

**

Harum namamu adalah hadirmu

Standar kepatutanmu tak tergapai oleh kami

Hakmu sekalipun tak kau jamah

Apatah lagi merampas hak rakyat yang engkau urusi

**

Sosok sederhanamu bukan karena keterpaksaan

Segala kesempatan dalam genggamanmu untuk meraup kenikmatan duniawi 

Tetapi Engkau memilih jalan itu

Dengan penuh kesadaran

**

Bagimu, kekuasaan adalah amanah

Melayani, bukan memerintah

”Leiden is lijden” (Memimpin adalah menderita”), ucap H Agus Salim

Derita yang membawa pada puncak bahagia

**

Dunia mewariskan sosok-sosok pemimpin melegenda

Kesahajaan Presiden Uruguay Jose Mujica dengan kehidupannya yang serba sederhana, bahkan tergolong miskin. Sekalipun harus repot hampir setiap hari sekedar untuk menyiapkan makanannya sendiri, Mujica tidak mau menerima uang pensiun ketika berhenti sebagai presiden karena tahu negaranya sangat kekurangan dana.

Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad yang sering  tidur di karpet kantornya ketika kelelahan bekerja dan mobil bututnya yang mendadak menjadi mobil rongsokan paling populer. 

Bunda Teresa yang sepanjang kiprahnya hingga akhir hayat melayani orang miskin

**

Bersyukur kita tak kekurangan tokoh panutan

Ada politisi, teknokrat, dan diplomat bersih

Jaksa, hakim, dan advokat pun meninggalkan jejak tak bercela 

Jenderal polisi dan jenderal tentara bersahaja

Juga pemimpin ormas, seniman, dan ibu rumahtangga

Dari Barat hingga Timur Indonesia

Berbagai suku dan agama pula

**

Dua puluh tiga tetes embun pagi 

Membangunkan anak negeri

Menggugah kesadaran diri

Menjelang perayaan proklamasi

**

Lalu, sayup-sayup terdengar bisikan:

“Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?” (QS 55)

***

faisal basri

Jakarta, 13 Agustus 2019

8 comments on “Teladan”

  1. Manusia kadang terjebak oleh kesempurnaan, menganggap dirinya paling benar sehingga selalu menyalahkan orang lain. Padahal Allah sudah memberikan nilai2 keteladanan dalam diri setiap manusia.

  2. Yth Pak Faisal Basri…Saya Josh pak dari sekelompok para praktisi pertanian dan perkebunan. Kami punya gagasan untuk membuat Indonesia jadi produsen beras terbesar di dunia . dan gagasan agar Indonesia bisa swasembada gula tanpa harus impor…jika Bapak kasi saya waktu sambil minum kopi..untuk kita diskusi masalah tentang gagasan ini pak..Demi Bangsa Indonesia…Please Call saya di 0813-5117-8521
    atau email yoswinx@gmail.com.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.