SINOPSIS Untuk Republik: Kisah-Kisah Teladan Kesederhanaan Tokoh Bangsa

18 komentar

Di zaman yang kian sibuk dan kompetitif ini, nilai-nilai materialisme kian mengemuka. Uang tidak lagi sekedar menjadi alat untuk mempermudah hidup, melainkan sudah menjadi ukuran tentang sejauh mana hebat atau papanya seseorang. Maka uang tidak lagi menjadi budak kita, tapi sudah menjadi majikan kita. Orang-orang pun berlomba untuk memperoleh sebanyak mungkin uang dengan segala cara. Sampai-sampai ada pandangan kaya itu mulia, dan bagaimana kekayaan itu diperoleh tidak lagi terlalu penting. Kalau di dunia usaha, kita semua maklum itu sudah dari dulu, mekipun banyak juga pengusaha yang tetap berpegang pada prinsip-prinsip moral. Tapi kalau pandangan itu juga dianut oleh para pemegang mandat rakyat, baik itu di eksekutif, legislatif maupun yudikatif, maka menjadi sangat berbahaya karena akan memacu korupsi.

Kita semua tahu, korupsi adalah kanker ekonomi. Tidak ada negara yang bisa maju kalau dijerat korupsi. Negara kapitalis bisa maju, dan ternyata negara komunis pun bisa, asalkan korupsinya dikendalikan. Tapi di negara teokratis (berdasarkan agama) pun pasti bangkrut kalau korupsi merajalela. Bersih-tidaknya aparat penyelenggara negara sesungguhnya lebih penting ketimbang struktur kenegaraan dalam menentukan maju-tidaknya negara yang bersangkutan.

Kalau kita mau sejenak menengok sejarah, ternyata ada teladan-teladan nyata yang secara jelas menunjukkan hidup bisa dinikmati secara bersahaja. Para petinggi Republik yang memilih hidup bersih, jujur, dan antikorupsi, tentu saja harus rela hidup serba lebih terbatas secara materi. Namun kenyataannya hal itu sama sekali tidak mengurangi, malah sebaliknya menambah, kemuliaan mereka. Para pejabat korup bukan cuma tidak berguna, tapi mereka sesungguhnya bagian dari persoalan bangsa. Dengan tidak mengejar-ngejar materi, para tokoh bangsa sederhana ini pun menjadi bagian dari solusi, kekuatan murni yang mendekatkan rakyat Indonesia ke cita-cita Proklamasi, yakni Masyarakat Adil dan Makmur.

18 comments on “SINOPSIS Untuk Republik: Kisah-Kisah Teladan Kesederhanaan Tokoh Bangsa”

  1. Pak, saya abu rery, mahasiswa yang saat ini sedang ingin membuat buku tentang pejuang kemerdekaan maluku pak, disini saya lihat ada pak Johanes leimena bisa minta sedikt kisah soal beliau pak? sebab saya sendiri belum mampu untuk membeli bukunya pak.

  2. assalamualaikum pak faisal,semoga senantiasa dlm lindungan Allah swt, apakah bukunya masih ready pak?

  3. Sangat menginspirasi.. Sehat dan sukses selalu pak Faisal.. Salam dari kami di Papua.
    Pengen sekali membaca bukunya. Masih ready pak??

    Hormat kami
    Syafiuddin
    Yayasan Rumah Komik
    085343282833

  4. Selamat pagi Pak Faisal, saya seorang guru sejarah, boleh pesan buku ini pak ? saya sangat tertarik dengan buku ini dan ingin sekali membaca dan membagikan kisah-kisah tokoh besar republik ini untuk peserta didik saya, terima kasih pak, sehat selalu untuk bpk.

    1. Selamat siang Ibu Nani. Jika berkenan silakan menghubungi Sdri. Ria 08164800148. Ini juga kontak unduk WA.

      Terima kasih banyak. Salam Sehat selalu

      Tabik
      faisal Basri

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.