
Pengantar
Neraca pembayaran (balance of payments) ialah ringkasan dari seluruh transaksi ekonomi suatu negara dengan pihak luar negeri. Kekuatan, intensitas, dan karakteristik hubungan ekonomi luar negeri suatu negara tercermin dalam neraca pembayaran.
Secara garis besar, neraca pembayaran terdiri dari dua kelompok transaksi, yaitu transaksi barang dan jasa yang disebut akun lancar (current account) serta transaksi finansial dan modal yang lazim disebut akun modal (capital account) atau akun finansial dan modal (financial and capital account). Jadi, dalam praktek hubungan ekonomi internasional ada arus barang dan jasa serta arus financial dan modal.
Komponen lainnya dalam tabel di bawah (IV-VII) bukan berupa transaski, sifatnya hanya sebagai pelengkap dan penggenap. Komponen total (IV) hanya merupakan penjumlahan dari I-III. Komponen V merupakan selisih perhitungan bersih (net errors & omissions), merupakan penampung kesalahan pencatatan atau selisih transaksi yang tidak bisa dilacak. Misalnya, nilai ekspor menurut catatan pabean USD100, tetapi devisa yang tercatat masuk hanya USD90. Maka selisih USD10 dimasukkan ke pos net errors & omission dengan tanda minus.
Komponen terakhir (VII) berfungsi sebagai penyeimbang yang nilainya persis sama dengan Komponen VI tetapi dengan tanda berlawanan. Dengan demikian, jika kita menjumlahkan seluruh komponen, hasilnya adalah nol. Karena itulah disebut balance of payments.
Kinerja Neraca Pembayaran 2018
Indonesia mengalami defisit akun lancar selama tujuh tahun berturut-turut sejak 2012. Pada tahun 2018, nilai defisit akun lancar terbesar sepanjang sejarah, namun jika dinyatakan sebagai persentase terhadap produk domestik bruto (PDB) masih lebih rendah dibandingkan 2013 dan 2014. Defisit akun lancar terparah terjadi pada tahun 1983 sebesar 7,8 persen.
Selama tahun 2018 defisit akun lancar selalu meningkat, dari 2,1 persen PDB pada triwulan I menjadi 3.0 persen pada triwulan II, naik lagi menjadi 3.3 persen pada triwulan III, dan mencapai puncaknya 3.6 persen pada triwulan IV.
Penyebab utama meningkatnya defisit akun lancar adalah lonjakan impor barang sebesar 20,7 persen, sedangkan ekspor barang hanya meningkat 7 persen. Sedemikian kontrasnya sehingga transaksi perdagangan barang untuk pertama kalinya dalam sejarah mengalami defisit walaupun relatif kecil, yaitu sebanyak USD431. Penjelasan tentang penyebab defisit perdagangan bisa dilihat di sini.
Komponen akun lancar yang juga menonjol pada 2018 adalah peningkatan pendapatan sekunder sebesar 53 persen dibandingkan tahun 2017. Kita memperoleh arus uang masuk dalam bentuk transfer personal–yang sebagian besar bersumber dari tenaga kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di luar negeri–senilai USD 11 miliar tahun lalu, naik dari USD8,8 miliar pada tahun sebelumnya. Para TKI sungguh merupakan pahlawan devisa.
Berdasarkan data resmi Bank Indonesia, TKI sebanyak 3,65 juta, sedangkan tenaga kerja asing (TKA) sebanyak 94 ribu orang.
Komponen akun lancar lainnya tidak mengalami perubahan berarti.

Walapun pada tahun 2016 dan 2017 akun lancar mengalami defisit, masing-masing sebesar USD17 miliar dan USD16,2 miliar, namun neraca pembayaran menikmati surplus cukup besar. Penyebabnya adalah karena arus modal masuk sangat deras dan jauh melampaui defisit akun lancar. Kondisi inilah yang membuat nilai tukar rupiah relatif stabil pada 2016-2017.
Keadaan berbalik pada 2018. Neraca pembayaran mengalami tekanan berat. Di satu pihak, defisit akun lancar melonjak hampir dua kali lipat. Di lain pihak, arus modal masuk melorot hingga lebih kecil dari defisit akun lancar, sehingga menyebabkan defisit neraca pembayaran. Kemerosotan arus modal masuk terjadi baik berupa modal asing langsung maupun modal asing dalam bentuk portofolio.
Pemerintah tampaknya sangat mewaspai ancaman yang menghadang jika kecenderungan pemburukan hingga triwulan III terus berlanjut. Pada triwulan IV pemerintah genera menerbitkan surat utang dan investor asing meresponnya dengan membeli senilai USD4,75 miliar. Angka ini lebih besar dari pembelian surat utang negara oleh investor asing selama triwulan I-III sebesar USD4,70 miliar.
Pada triwulan IV-2018, investor asing gencar pula membeli surat utang swasta sehingga masuklah dana USD6,6 miliar. Angka ini lebih besar dari keseluruhan tahun 2017 yang hanya USD5,1 miliar. Kita perlu waspada atas kemungkinan dana yang masuk deras ini tiba-tiba berbalik ke luar.

Untuk mengurangi gejolak makroekonomi ke depan, pekerjaan rumah kita adalah menekan defisit akun lancar lewat serangkaian kebijakan struktural untuk meningkatkan ekspor dan daya saing industri dalam negeri agar bisa bersaing dengan produk impor. Dengan begitu, kita bisa mengurangi ketergantungan pada dana asing, terutama investasi portofolio.
Terima kasih sudah menulis ini, Pak
Terima kasih, sama-sama.
Sedikit saya ingin menambahai tentang
Neraca Pembayaran Indonesia (BOP) adalah catatan statistik transaksi ekonomi antara penduduk Indonesia dan bukan penduduk pada periode tertentu. Transaksi BOP Indonesia terdiri dari akun berjalan, akun modal, dan akun keuangan.
Sementara itu, Posisi Investasi Internasional Indonesia (IIP) adalah pernyataan statistik yang menunjukkan nilai aset dan liabilitas keuangan asing Indonesia pada titik waktu tertentu. Aset keuangan asing bisa dalam bentuk klaim pada bukan penduduk atau emas yang dimiliki sebagai bagian dari aset cadangan.
Terima kasih banyak, Mas Bambang.
Lebih baik saya sarankan anda melihatnya dari kacamata akutansi di mana ada P&L dan Balance sheet.
The profit and loss (P&L) statement is a financial statement that summarizes the revenues, costs and expenses incurred during a specified period, usually a fiscal quarter or year
These records provide information about an entitiy ability or inability to generate profit. Utk generate profit ada 3 cara:
1. Menurunkan pengeluaran
2. Menaikan pemasukan
3. Menaikan pemasukan dan mengurangi pengeluaran
Itu teorinya tapi di Indonesia kalau lihat realnya, pendapatan RI terbesar itu dari export SDA. Harga SDA turun udah gak ada lagi pemasukan dari ajak jg ikut turun. INi mirip2 lah sama Arab Saudi. Coba SDA Arab Saudi habis, apa mereka bisa bikin barang sendiri? Gak. Di Indo spt itu kalau di analogikan. Org Indo malas. Lebih senang jadi habib yg bikin hoax kencang duitnya atau jadi PNS yg bisa korupsi. Jadi intinya ada SDM RI yg lebih suka mengemis.
Contoh 1 Sapi di Jepang. Kebetulan teman saya itu petani jepang. Dia bilang kalau sapi di Jepang itu sebenarnya kalah kualitas sama sapi Selandia Baru (letak dan alam), Australia, dan kanada. Tapi mereka gak patah arang. Dari contoh2 sapi yg ada di dunia ini, sapi yg enak itu bisa di lihat dari empuk, serat, dan lemak. Makanya sama mereka sapi2 Jepang itu di pijati, di kasih bir, di suruh dengerin musik klasik dsb. Kasarnya di suruh mabok spy ototnya gak banyak bekerja. Hasilnya jadi daging sapi wagyu.
Contoh ke2. Staf Ahli Menteri Pertanian Bidang Investasi, Syukur Iwantoro, bilang rahasia murahnya gula di negara tersebut lantaran pola operasi pabrik-pabrik di India yang tidak hanya fokus menghasilkan gula, tetapi juga produksi listrik dari sisa ampas tebu. Bahkan, hasil penjualan listrik ini menjadi pendapatan utama bagi para produsen gula di negara Bollywood tersebut.
“Di India kenapa gula murah? Karena pabrik gula di sana itu selain menghasilkan gula, juga menghasilkan listrik. Jadi pendapatan utamanya dari listrik. Sedangkan gula itu jadi pendapatan sampingan,” ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Sabtu (8/7/2017).”
https://www.liputan6.com/bisnis/read/3014947/harga-gula-india-jauh-lebih-murah-dibanding-ri-ini-rahasianya
Di indonesia belum ada engineering yg bisa menciptakan alat yg membuat tebu jadi listrik. Gak ada. Hal yg sama dgn sampah. RI punya sampah menggunung tapi ada gak engineering RI yg bisa
Contoh lain yg sukses di Indo itu spt PT KA dan PT PINDAD utk BUMN, Indomie utk manufakturing dan Gojek utk service. Kenapa mereka bisa berubah? Kenapa mereka bisa merambah sampai negara lain? Kenapa UMKM gak bisa? Kenapa swasta yg lain gak bisa? Kenapa BUMN/D yg lain gak bisa?
India dgn Tata, kalau pernah lihat mobilnya, buruk sekali kualitas produknya di bandingkan dgn korea Selatan. Tapi mereka PD dan tetap jualan di luar negeri walaupun gak laku di awal2 tapi mereka bisa pelajari market dan customer behaviour.
Di posko pengeluaran yg terbesar itu dari pendidian 20% tapi gak menghasilkan apa2. Pengeluaran pemerintah daerah terbanyak pun dari PNS. BUMD pun cuma jadi pasak.
Akhirnya RI jadi besar pasak dari tiang.
kalau mau pemerintah sebenarnya bisa beli perusahaan asing dan kadang2 gak perlu keluarin duit spt yg sdh saya jalanin sekarang ini. Tapi yg jadi masalah, apa org Indonesia bisa memanagnya dan add value to the current business?
Lanjutan
A balance sheet, along with the income and cash flow statement, is an important tool for investors to gain insight into a company and its operations. It is a snapshot at a single point in time of the company’s accounts – covering its assets, liabilities and shareholders’ equity. The purpose of a balance sheet is to give interested parties an idea of the company’s financial position, in addition to displaying what the company owns and owes.
Funsinya balance sheet itu utk melihat sehat atau tdknya sebuah entity. Dan utk melihatnya cukup dgn melihat rasio2nya lalu di bandingkan dgn standard industri, negara atau yg lainnya.
Di Indo itu masalahnya gak ada engine growthnya utk generate income
Di indonesia belum ada engineering yg bisa menciptakan alat yg membuat tebu jadi listrik. Gak ada.
Tipis kali pergaulan kau… jalan2lah ke GMP, sugar group, PSMI, bahkan PTPN X.. biar gak sotoy
markkezhooot.
Biasakan baca link. Tuh yg ngomong Staf Ahli Menteri Pertanian Bidang Investasi, Syukur Iwantoro. Tanyain ke dia datanya dari mana.
Kalau lihat berita ttg Sugar group, mereka beli teknologi dari Perancis.
https://www.rambuenergy.com/2017/03/engie-indonesias-sugar-group-team-up-to-invest-1b-in-solar-power-and-biomass-projects/
Kalau PTPN X sptnya mereka beli dari Thailand
http://surabaya.tribunnews.com/2018/08/27/barata-indonesia-dapat-proyek-pabrik-gula-dan-bioethanol-ptpn-x
Biasakan baca link. Yg ngomong itu Staf Ahli Menteri Pertanian Bidang Investasi, Syukur Iwantoro. Tanyakan ke dia yah
Terima kasih Pak Faisal atas blognya. Saya selalu membaca Blog Bapak.
Saya bertanya dengan bagaimana pendapat Bapak terhadap rencana pemerintah menerapkan Tobin Tax dan reverse nya terhadap hot money yg masuk ke Indonesia?
Apakah ini cukup efektif untuk menahan arus modal keluar Indonesia?
Terima kasih…
Terima kasih, sama-sama, Mas Heri.
Rasanya reverse Tobin tax lebih memungkinkan karena bentuknya insentif. Bergantung berapa besar insentif yang diperoleh investor, khususnya investor kelembagaan yang lebih berorientasi jangka panjang.
markkezhooot
Biasakan baca link. Silakan tanyakan ke Staf Ahli Menteri Pertanian Bidang Investasi, Syukur Iwantoro.