Bulan: Juli 2015

Bangkitkan Ekonomi Tak Bisa dengan Andalkan APBN


,Dari berbagai penjelasan pemerintah belakangan ini muncul kesan kuat bahwa pertumbuhan ekonomi bakal lebih tinggi pada semester kedua 2015 karena penyerapan anggaran akan lebih tinggi. Proyek-proyek infrastruktur bakal mulai berjalan lancar. Belanja modal bakal terealisasi. Seberapa jauh keyakinan itu memiliki pijakan kuat? Komponen produk domestik bruto (PDB) berdasarkan pengeluaran terdiri dari (1) pengeluaran konsumsi rumah tangga, (2) pengeluaran konsumsi

Lanjutkan membaca

Membangkitkan Kembali Perekonomian Indonesia


Rabu lalu (8/7), Bank Dunia untuk kesekian kalinya mengoreksi prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk tahun 2015, kali ini dari 5,2 persen menjadi 4,7 persen. Jika prediksi Bank Dunia tepat atau setidaknya jika realisasi pertumbuhan  ekonomi Indonesia di bawah 5 persen tahun ini, maka perlambatan pertumbuhan bakal terjadi selama lima tahun berturut-turut. Niscaya ada yang tak beres

Lanjutkan membaca

Beda Sekali Kondisi Sekarang dengan 1998


Beredar di media sosial rupiah bakal terperosok lebih parah ketimbang tahun 1998. Bisa terpuruk ke level Rp 25.000 per dollar AS, kata berita itu yang tak jelas siapa yang menjadi sumbernya. Banyak pertanyaan yang saya terima dari berbagai kalangan, termasuk dari sekretaris saya yang tidak biasa-biasanya bertanya soal ekonomi. Tahun 1998 betul-betul merupakan malapetaka bagi

Lanjutkan membaca

Kualitas Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lumayan


Pertumbuhan ekonomi hanya mampu menjelaskan kemajuan perekonomian secara material dan agregat. Besaran pertumbuhan tidak bias menjelaskan apakah hasil dari pertumbuhan itu dinikmati oleh mayoritas masyarakatnya. Bisa saja pertumbuhan ekonomi menghasilkan ketimpangan yang makin buruk. Makalah yang ditulis oleh Montfort Mlachila, René Tapsoba, dan Sampawende J.A. Tasoba berjudul ” A Quality of Growth Index for Developing

Lanjutkan membaca

Kelirunomics: PDB


“Rusman menjelaskan, konsumsi rumah tangga menyumbang kue pertumbuhan terbesar, yakni 56,7 persen, disusul investasi 32,2 persen. Idealnya, konsumsi rumah tangga terus menurun hingga di bawah 50 persen, seperti yang terjadi di negara-negara maju.” (Kompas, 8 Februari 2011). Rusman adalah mantan Kepala BPS sebelum yang sekarang. Apa yang keliru dari pernyataan Rusman di atas? Tak ada teori

Lanjutkan membaca

Kelirunomics: Inflasi


“TEMPO.CO, Surabaya – Menjelang arus mudik dan balik Lebaran 2015, inflasi di Jawa Timur akan dipengaruhi oleh kenaikan harga transportasi umum, terutama angkutan udara. Kepala Badan Pusat Statistik Jawa Timur M. Sairi Hasbullah mengatakan inflasi Jawa Timur tak hanya dipengaruhi komoditas makanan jadi, tapi juga kenaikan harga tiket pesawat. …” Berita selengkapnya bias diunduh di: http://nasional.tempo.co/read/news/2015/07/01/058680078/lebaran-tiket-pesawat-ancam-inflasi-di-jawa-timur Apa

Lanjutkan membaca