Pemerintah mengklaim selama dua tahun pemerintahan Jokowi-JK berhasil mengurangi tingkat ketimpangan sebagaimana tercermin dari penurunan nisbah Gini (Gini ratio). Bahkan pada Maret 2016, nisbah gini sudah turun di bawah 0,4, yang berarti tingkat ketimpangan tergolong baik. Nisbah gini antara 0,4 sampai 0,5 masuk kategori ketimpangan sedang; dan di atas 0,5 tergolong ketimpangan buruk. Kecenderungan ketimpangan
Kategori: Inequality and Poverty
Pada 19 Agustus 2016, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data terbaru tentang ketimpangan. Indeks ketimpangan yang diukur dengan gini ratio pada Maret 2016 turun menjadi 0,397. Penurunan gini ratio menjadi di bawah 0,4 membuat tingkat ketimpangan di Indonesia kembali dalam kategori rendah (<0,4). Kategori sedang 0,4 sampai 0,5 dan ketegori ketimpangan tinggi atau parah >0,5. Rentang gini
Tahun 2015 ditandai oleh bencana El Niño dan kebakaran lahan terlama dan terparah. Pulau Kaliman tan dan Sumatera paling menderita akibat kebakaran lahan. Perekonomian Kalimantan pada triwulan III-2015 mengalami kontraksi atau pertumbuhan negatif, sedangkan pertumbuhan ekonomi Sumatera terburuk kedua. Dampak El Niño lebih merata. Berbulan-bulan tidak turun hujan menyebabkan kekeringan di seluruh Indonesia, menyebabkan gagal
Bung Karno pernah berkata dengan lantang: “Tidak boleh ada kemiskinan di bumi Indonesia merdeka.” Setelah 70 tahun proklamasi kemerdekaan, jumlah dan persentase penduduk miskin Indonesia memang berkurang. Namun, sejak krisis 1998, penurunan kemiskinan kian melambat. Bahkan sempat tiga kali mengalami peningkatan. Yang juga perlu dicermati, penurunan jumlah penduduk miskin di Indonesia lebih lambat dibandingkan negara-negara tetangga seperti
Pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan I-2015 sebesar 4,7 persen, turun cukup tajam dibandingkan dengan triwulan IV-2015 maupun keseluruhan tahun 2014 sebesar 5,0 persen. Kinerja paling buruk dialami Kalimantan yang pada triwulan I-2015 hanya tumbuh 1,1 persen. Penurunannya pun paling tajam dibandingkan pertumbuhan tahun 2014 sebesar 3,2 persen. Berarti merosot sebesar 210 basis poin. Terburuk kedua adalah