Kategori: Development

Industrial Development Report 2016 dan Indonesia


Rabu minggu lalu (31/8), saya diundang United Industrial Development Organization (UNIDO) menjadi pembahas laporan terbaru mereka berjudul Industrial Development Report 2016 yang bertema “The Role of Technology and Innovation in Inclusive and Sustainable Industrial Development.” Laporan dipresentasikan oleh utusan kantor pusat UNIDO di Vienna. Kepala perwakilan UNIDO di Jakarta mempresentasikan kaitan antara industrialisasi dan target Sustainable

Lanjutkan membaca

Tren Ketimpangan Memburuk dan Pesta Pora Kapitalis Kroni


Pada 19 Agustus 2016, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data terbaru tentang ketimpangan. Indeks ketimpangan yang diukur dengan gini ratio pada Maret 2016 turun menjadi 0,397. Penurunan gini ratio menjadi di bawah 0,4 membuat tingkat ketimpangan di Indonesia kembali dalam kategori rendah (<0,4). Kategori sedang 0,4 sampai 0,5 dan ketegori ketimpangan tinggi atau parah >0,5. Rentang gini

Lanjutkan membaca

Heboh Menteri ESDM WNA dan Nasib Megaproyek Masela


Sudah hampir bisa dipastikan Menteri ESDM pernah dan atau masih menjadi warga negara Amerika Serikat (AS). Lihat Menteri ESDM Warganegara AS. Hampir bisa dipastikan pula ketika dilantik sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arcandra Tahar masih warga negara AS atau setidaknya belum menjadi warga negara Indonesia kembali. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun

Lanjutkan membaca

APBN yang Tidak Kredibel dan Tax Amnesty


Pemerintahan baru di bawah Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla memulai debutnya dinaungi mendung pertumbuhan ekonomi yang melemah sejak tahun 2011. Penyebab utamanya adalah kemerosotan pembentukan modal tetap domestik bruto (PMTDB) karena pertumbuhan investasi swasta melemah. Padahal, investasi swasta merupakan komponen sangat dominan dalam PMTDB, yaitu lebih dari 90 persen. Sedangkan sisanya yang tidak

Lanjutkan membaca

Merawat Demokrasi Kita dan Menjaga Asa


Ketika dilantik, Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla hanya bermodalkan dukungan minoritas di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), yaitu 37 persen dari keseluruhan kursi. Empat partai pendukung sejak awal yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Hebat (KIH) adalah PDI-P, Partai Nasdem, PKB, dan Hanura. PKP yang juga merupakan angora KIH tidak bisa masuk DPR karena

Lanjutkan membaca

Membangun Bangsa dengan Budaya Politik Sehat[1]


Oleh: Faisal Basri[2] Sejatinya ekonomi dan politik tidak terpisahkan. Ekonomi mengajarkan cara menggapai kemakmuran dan kesejahteraan, sedangkan politik hadir untuk menegakkan keadilan. Membangun bangsa merupakan tugas mulia, mengupayakan perubahan dan kemajuan (progress) di segala bidang untuk mewujudkan kesejahteraan yang berkeadilan. Rasa keadilan itulah yang sekarang menyeruak di seantero .. Ketidakadilan terjadi di mana-mana. Globalisasi sejatinya

Lanjutkan membaca

Menghindari Perangkap Pendapatan Menengah


Kami, Gatot Arya Putra dan Faisal Basri, baru saja menyelesaikan kajian berjudul Escaping the Middle Income Trap in Indonesia: An Analysis of Risks, Remedies and National Characteristics. Versi awal telah dipresentasikan di Bangkok bersama kajian dari beberapa negara Asia. Pemaparan hasil kajian di Indonesia pertama kali berlangsung di Universitas Katolik Atmajaya, Jakarta, pada 18 April 2016.

Lanjutkan membaca

Indonesia Inches Closer to Middle Income Trap: Experts


Anton Hermansyah Reporter The Jakarta Post, Posted: Monday, April 18 2016 | 04:43 pm Current economic policies have yet to show adequate support for the development of the manufacturing industry, which may lead the country further into the middle income trap, experts have said. Institute for Development of Economics and Finance ( INDEF ) director

Lanjutkan membaca

Faisal Basri: RI Kesulitan jadi Negara Berpendapatan Tinggi


Agust Supriadi, CNN Indonesia Senin, 18/04/2016 20:32 WIB Jakarta, CNN Indonesia — Dalam 10 tahun ke depan Indonesia berpotensi terjebak dalam perangkap negara berpendapatan menengah (middle income trap). Pernyataan tersebut merupakan kesimpulan dari hasil riset dua akademisi Universitas Indonesia (UI), Faisal Basri dan Gatot Arya Putra. Faisal menyebut ada beberapa masalah struktural yang membuat Indonesia

Lanjutkan membaca