Sang Kelana

One comment

Ia mengepakkan kedua sayapnya berkelana di alam bebas. Sesekali ia menukik ke sungai melepas dahaga, syukur-syukur ada ikan di permukaan sekedar untuk mengisi perut yang kosong. Ia tak pernah menimbun makanan, apalagi menyiapkannya untuk anak-cucu tujuh turunan. Kapan pun hendak melepas penat, ia bebas memilih dahan yang dihinggapi. Tak terbayangnya olehnya hidup di sangkar, walau sangkar emas sekalipun.

1 comments on “Sang Kelana”

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.