Di Puncak Gundah Masih Ada Asa

5 komentar

Burung pipit itu tak kuasa lagi menahan diam

Di tengah gemuruh kicau memekakkan telinga

Ia menepi seraya menatap ke langit

Awan pekat bergulung-gulung

~

Air mata tertahan di kelopak

Tak kuasa lagi melontarkan amarah

Senyumnya tak lagi menyembul

Tak ada lagi senda gurau

~

Hari penantian segera tiba

Musyawarah burung-burung

Mempertaruhkan masa depan habitatnya

Dari serangan sekawanan elang hitam kelam penuh dahaga

~

Mereka berkedok paras garuda

Berbulu cendrawasih

Meniru kicauan murai batu

Berperangai jinak-jinak merpati

~

Sang pipit tetap eling

Kesadaran nuraninya memperteguh sikap

Akal sehatnya menjadi perisai

Di ujung penat tak terperikan

~

Hati hati yang beku

Cair satu satu

Ia pilih titian

Yang lebih menjanjikan harapan

~~

Surabaya, 13 April 2019

5 comments on “Di Puncak Gundah Masih Ada Asa”

  1. Diantara lelah dan galau ..
    Sang Pipit menatap tajam ..
    Tetap waspada fokus tertuju pada pohon tertinggi sarang yang harus dicapai ..

  2. Bang FB saya bangka dan Hari anda telah menentukan sikap, tetaplah kritis Dan berkata benar utk NKRI tercinta ๐Ÿ™๐Ÿผ๐Ÿ™๐Ÿผ๐Ÿ‘๐Ÿ‘

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.