faisal basri

wear the robes of fire — kesadaran nurani dan akal sehat


5973
The Guardian

Senator John McCain wafat Sabtu (25/8) dalam usia 81 tahun. Saya teringat ketika kampanye pemilihan presiden 2008, McCain menjawab pertanyaan seorang lelaki dan seorang perempuan. Sang lelaki menyampaikan ketakutannya jika Obama menjadi presiden. Sedangkan seorang ibu menyatakan bahwa ia tidak percaya Obama. Obama itu orang Arab, ujarnya.

Sebagai pesaing Obama, McCain menyanggah keduanya. Jangan takut jika Obama menjadi presiden. Obama adalah “decent family man,” kata McCain. “Saya berbeda pandangan tengan Obama dalam berbagai persoalan fundamental. Dan kampanye adalah tentang itu semua.”

McCain tidak memanfaatkan isu negatif tak berdasar yang bertebaran kala itu. Ia tak menebar kebencian, apalagi fitnah. Ia ingin kampanye sebagai ajang adu gagasan dengan menjaga nilai-nilai dasar demokrasi.

Semoga kita belajar dari McCain.

Posted in ,

2 tanggapan untuk “John McCain dan Ujaran Kebencian”

  1. herry sinamarata Avatar
    herry sinamarata

    Aku rindu elit kita berdebat, adu gagasan untuk kesejahteraan rakyat, keadilan dan kejayaan Indonesia. Semoga tak ada lagi pemimpin yg mengarahkan pendukung nya untuk berperang dgn saudaranya se bangsa dan se tanah air …

  2. Altur Tambunan Avatar
    Altur Tambunan

    Masih sulit melihat kebanyakan para elit bangsa ini dalam setiap derap bicaranya bisa benar benar tulus dan iklas mau mengeluarkan rakyat NKRI ini lepas dari belenggu kemiskinan dan keterpurukan…..

Tinggalkan Balasan ke Altur Tambunan Batalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.