
Cadangan devisa akhir Oktober 2017 turun hampir 3 miliar dollar AS dibandingkan akhir September 2017. Penurunan cadangan devisa itu antara lain karena Bank Indonesia mengamankan nilai tukar rupiah agar tidak merosot lebih dalam pasca Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan dua bulan berturut-turut pada Agustus dan September, sehingga depresiasi rupiah hanya 1,7 persen pada bulan Oktober 2017.
Tekanan terjadi pula karena berbulan-bulan investor asing di pasar saham melakukan penjualan bersih. Lalu lintas modal menikmati peningkatan surplus tertolong oleh peningkatan penanaman modal asing langsung (foreign direct investment).
Tekanan baru muncul dari kenaikan harga minyak mentah dunia. Sudah memasuki bulan kelima harga minyak mentah terus merangkak naik. Harga rerata harian minyak keranjang OPEC (OPEC basket price) pada November hingga akhir minggu lalu sudah bertengger di atas 60 dollar AS per barrel. Dibandingkan harga rerata harian bulan Juni sudah naik 34 persen.

Sementara itu pemerintah telah mengumumkan tidak akan menaikkan harga BBM bersubsidi. Akibatnya permintaan BBM di dalam negeri terus naik tanpa adanya koreksi harga. Karena produksi dalam negeri bergeming, maka impor minyak mentah dan BBM meningkat.
Akibatnya, defisit minyak, terutama BBM, melonjak. Selama Januari-Oktober 2017 impor defisit minyak (minyak mentah dan BBM) mencapai 11,8 miliar dollar AS, naik 31 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu dan sudah lebih besar dibandingkan keseluruhan tahun 2016 sebesar 11 miliar dollar AS. Sampai akhir tahun ini defisit minyak berpotensi mendekati atau bahkan melebihi defisit tahun 2015 yang mencapai 14,4 miliar dollar AS.
Defisit minyak Januari-Oktober 2017 sudah melampaui penerimaan devisa dari turis asing Januari-September 2017 sebesar 9,4 miliar dollar AS dan tahun 2016 sebesar 11,2 miliar dollar AS. Kementerian Pariwisata mengklaim tahun ini sektor pariwisata menjadi penyumbang devisa terbesar.

Sedemikian besarnya defisit minyak, sehingga surplus gas tidak bisa menutupi defisit minyak, sekedar separuhnya sekalipun. Secara keseluruhan, perdagangan migas defisit 6,7 miliar dollar AS selama Januari-Oktober 2017.