Dalam pemberitaan media massa terkesan investasi Tiongkok di Indonesia sangat massif. Ditambah dengan kontroversi proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung yang merupakan proyek bersama (konsorsium) BUMN Tiongkok dan beberapa BUMN Indonesia. Belakangan ini Tiongkok juga menonjol di proyek pembangkit listrik.
Ternyata peringkat Indonesia dalam China Going Global Investment Index (CGGII) tahun 2015 hanya di urutan ke-44 dari 67 negara. Peringkat Indonesia tahun 2015 tidak berbeda dengan tahun lalu. Selengkapnya bisa dilihat di CGGII.
Tiongkok merupakan investor terbesar ketiga di dunia. Sejak Tiongkok melakukan ekspansi ke seantero dunia tahun 2005, investasi langsung ke luar negeri (outbond direct investment) tumbuh rata-rata 35 persen setahun, mencapai 123 miliar dollar AS tahun 2014.
Sebagian besar investasi asing langsung Tiongkok mengalir ke negara maju. Selain yang tertera di peraga, banyak lagi yang menjadi tujuan investasi Tiongkok, antara lain Norwegia, Denmark, Swedia, Belanda, Belgia, Austria, dan Spanyol. Semua negara itu dengan peringkat jauh di atas Indonesia.
Di antara negara ASEAN pun, peringkat Indonesia tercecer. Yang paling atraktif bagi investasi asing Tiongkok di Asean adalah Singapura (peringkat ke-2), Malaysia (ke-20), Thailand (ke-38), Filipina (ke-39), dan Vietnam (ke-40).
Berdasarkan rencana investasi, Tiongkok cukup menonjol di Indonesia. Namun, realisasinya sejauh ini relatif kecil. Boleh jadi ke depan Tiongkok bakal lebih agresif menanamkan modalnya di Indonesia.***
Makanya pemerintah (bkpm) mau segera membuka rep office di Beijing pak
Kenapa tak menggunakan kedutaan besar kita di sana saja, ya? Atau di konsulat di shanghai. Zaman sekarang promosi tak perlu buka kantor secara fisik. Paling bagus benahi website BKPM. Kalau perlu website yg bisa interaktif.