Kompas.com hari ini, Rabu, 28 Mei 2014, pk. 09:12) menurunkan berita “CT: Utang Luar Negeri Naik karena Bank” (http://kom.ps/AFivhJ). Pernyataan ini benar jika membandingkan kenaikan utang swasta-bank yang naik paling tinggi (2,6 kali atau 166 persen) selama kurun waktu 2009-15 April 2014. Sebagai perbandingan, pada periode yang sama, utang swasta-nonbank hanya naik 1,9 kali atau 88 persen; dan utang pemerintah & bank sentral hanya naik 1,3 kali atau 31,5 persen.
Sekalipun naik paling tajam, porsi utang swasta-bank dalam utang luar negeri total sangat kecil, yakni hanya 9,2 persen pada 15 April 2014, naik dari 5,5 persen tahun 2009. Porsi paling besar adalah utang pemerintah & bank sentral, yaitu 57,4 persen tahun 2009 dan 47,2 persen pada 15 April 2014. Adapun utang luar negeri sawta-nonbank porsinya 37,1 persen tahun 2009 dan 43,6 persen. Berarti, dewasa ini memang utang swasta total (bank dan nonbank) sudah melampaui utang pemerintah.
Dalam tiga setengah bulan terakhir, utang luar negeri Indonesia naik cukup tajam sebesar 11,3 miliar dollar AS. Penyumbang terbesar kenaikan ini adalah utang pemerintah (7 miliar dollar AS). Penyumbang terbesar kedua adalah swasta-nonbank sebesar 3,1 miliar dollar AS. Sumbangan swasta-bank justru yang paling kecil, yaitu 1,2 miliar dollar AS.

Agaknya, pernyataan Menko Perekonomian, Chairul Tanjung, menanggapi kecenderungan peningkatan utang luar negeri belakangan ini yang cukup memprihatinkan sejumlah kalangan. Kalau demikian, sepatutnya pemerintah harus lebih waspada terhadap peningkatan utang pemerintah sendiri yang naik paling banyak dibandingkan dengan utang swasta-bank. Benar Pak CT bahwa utang swasta-bank tidak perlu terlalu dikhawatirkan karena nilainya tak sampai 10 persen dari keseluruhan utang luar negeri Indonesia.
Utang luar negeri pemerintah berpotensi bakal naik lagi sampai akhir tahun karena tekanan fiskal. Defisit APBN diperkirakan bakal membengkak mendekati 3 persen PDB. Apalagi sebagai penutupnya kecuali berutang lebih banyak, termasuk utang luar negeri.
ayooo pemerintah berhemat, kreatif naikkan produksi dan kurangi biaya sambil atur pertumbuhan. harus bisa. utang membuat susah …
Semoga tahun depan pemerintahan tidak kembali dipegang oleh partai yang suka jual aset negara dan berhutang ke luar negeri aamiin
http://www.alatuji.com
http://www.automationindo.com
http://www.timbanganindonesia.com
aamiin.