Hari ini (14/1) Bank Indonesia (BI) menurunkan BI rate hanya sebesar 25 basis poin menjadi 7,25 persen. Judul peraga di bawah saya buat sekitar dua bulan lalu. Kala itu inflasi sudah menunjukkan kecenderungan menurun dan diperkirakan mencapai titik terendah pada Desember 2015 karena dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) November 2014 terhadap inflasi sudah sirna.
Tag: BI rate
Pemburukan indikator-indikator makroekonomi Indonesia tidak lagi sebatas fenomena jangka pendek satu atau dua bulan atau bahkan satu sampai dua triwulan, melainkan sudah mulai banyak yang berlangsung lebih dari satu tahun. Kecenderungan demikian harus sangat diwaspadai, karena bisa berlanjut ke tahapan yang lebih serius, yakni akselerasi pemburukan. Kita mulai dengan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB). Perlambatan
Akhirnya menjadi kenyataan bahwa laju kenaikan harga-harga (inflasi) Juli jauh melampaui target pemerintah sebesar 7,2 persen dan perkiraan banyak lembaga riset. Juga jauh melampaui perkiraan Bank Indonesia sebesar 2,87 persen month to month. Inflasi bulan Juli mencapai 8,6 persen (year on year) dan 3,29 persen (month to month). yang mengenaskan, penyumbang terbesar adalah makanan (50persen)