Kategori: Politik

Darurat Korupsi: Bahu-Membahu untuk Memeranginya


Selasa siang (14/1), Perempuan Indonesia Anti-Korupsi (PIA) menyelenggarakan diskusi dengan tema “Membangun Kolaborasi Gerakan Pemberantasan Korupsi.” Kolaborasi seluruh elemen bangsa  dibutuhkan melawan arus balik upaya pemberantasan korupsi. Para elit dan semua partai nyata-nyata melemahkan upaya pemberantasan korupsi dengan mengesahkan Undang-undang KPK yang baru. Peristiwa kegagalan aparat KPK menggeledah kantor sekretariat PDIP dan penyekapan petugas KPK

Lanjutkan membaca

Oligarki, Ketimpangan, dan Korupsi


Data resmi yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa indeks Gini Indonesia membaik, turun menjadi di bawah 0,4. Indeks Gini di bawah 0,4 masuk dalam kategori ketimpangan baik, 0-4 sampai 0,5 ketimpangan sedang, dan di atas 0,5 ketimpangan buruk. Namun harus diingat bahwa BPS mengukur ketimpangan berdasarkan konsumsi, bukan pendapatan dan bukan kekayaan.

Lanjutkan membaca

Mafia Migas


Mafia Migas, sempat ramai dibicarakan di tahun 2014 lalu. Laporan dari Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi Nasional yang diketuai Faisal Basri sempat mencengangkan khalayak ramai. Laporan ini menguak kerja para mafia migas yang bekerja di Petral, anak perusahaan Pertamina. Berkat laporan ini pula, Petral akhirnya dibubarkan. Empat tahun berlalu, KPK baru saja

Lanjutkan membaca

Ekonomi Politik Korupsi


Hari ini (30/9), Indef akan menggelar diskusi bertajuk “Ekonomi Politik Korupsi” di Restoran Rantang Ibu, ITS Tower, Jl. Raya Pasar Minggu No. 18. Bahan yang saya siapkan bisa dilihat di sini: https://faisalbasri01.files.wordpress.com/2019/09/indef-ekonomi_politik_korupsi-300919.pd Tiga powerpoint pertama (setelah judul) bersumber dari: Antonio Merlo, Political Economy and Policy Analysis, London: Routledge, 2019: 2-4.

Orasi Kebudayaan


Jepretan Terhangat Perekonomian Indonesia: Antara Fakta dan Hoaxes[1] (Faisal Basri)[2] Prolog: Jati Diri Bangsa Pada abad kedua Masehi, warga Nusantau—begitu sebutan untuk Nusantara kala itu—sudah menjejakkan kaki di benua Afrika dengan kapal dan sistem navigasi buatan sendiri. Budaya maritim telah lama bersemayam kokoh di bumi Pertiwi. sebagaimana semboyan “nenek  moyangku seorang pelaut” dinyanyikan sejak masa kanak-kanak. Kejayaan

Lanjutkan membaca

Memperebutkan Pemilih Kelas Menengah-Bawah


Pemilu tinggal 27 hari lagi. Elektabilitas Jokowi turun dalam dua survei terakhir yang diselenggarakan oleh Litbang Kompas. Pada April 2018, elektabilitas Jokowi—yang belum memiliki pasangan—mencapai puncaknya, yaitu 55,9 persen. Trend kenaikan elektabilitas Jokowi terjadi sejak April 2016. Pada survei Litbang Kompas Oktober 2018, elektabilitas Jokowi yang telah berpasangan dengan Ma’ruf turun menjadi 52,6 persen. Hasil

Lanjutkan membaca

Rahasia Politik di Balik Pemikiran Ekonomi Brilian Faisal Basri


Author : Ramadhan asumsi.co | February 01th, 2019 Isu-isu ekonomi sudah jadi makanan sehari-hari bagi seorang Faisal Basri. Masalah utang negara, APBN, ekspor impor, sampai analogi organ tubuh manusia dalam ekonomi, dikupas tuntas oleh ekonom lulusan Vanderbilt University tersebut dalam Program Pangeran Mingguan Asumsi terbaru, Kamis, 31 Januari 2019. Di luar briliannya pemikiran ekonomi seorang Faisal

Lanjutkan membaca

Bocor


  Calon Presiden Prabowo Subianto mensinyalir anggaran negara bocor sebesar Rp 500 triliun. Dengan mengacu pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017 senilai Rp 2.007 triliun, maka kebocoran anggaran yang disinyalir Prabowo sekitar 25 persen. APBN 2018 naik menjadi Rp 2.217 triliun dan APBN 2019 naik lagi menjadi Rp 2.461 triliun. Beberapa pemberitaan menyebutkan

Lanjutkan membaca

Pembengkakan Defisit Perdagangan, Infrastruktur, dan Pilpres


Catatan: Judul asli yang muncul di Kontan.co.id adalah “Faisal Basri, Ekonom UI: Infrastruktur muluskan penetrasi barang impor.” FOKUS / Kamis, 31 Januari 2019 / 08:00 WIB  KONTAN.CO.ID – Produk impor terus membanjiri pasar kita. Sementara manufaktur dan produksi dalam negeri melempem. Orang kini lebih senang impor barang ketimbang memproduksi dan mengekspor barang. Akibatnya, neraca perdagangan kita kian

Lanjutkan membaca