RMOL.CO – RAKYATMERDEKA ONLINE Rabu, 28 Agustus 2013 , 21:24:00 WIB Laporan: Elitha Tarigan JOKOWI/NET RMOL. Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo mengaku memiliki mata uang asing jenis dollar Amerika di rekeningnya. Sebagai eksportir mebel,dollar Amerika bukan sebuah hal yang aneh baginya. Namun dollar-dollar tersebut segera bertukar menjadi rupiah ketika pabriknya akan memproduksi barang baru untuk diekspor. “Kalau
Kategori: News
Kompas.com Penulis: Estu Suryowati Selasa, 27 Agustus 2013 | 13:20 WIB JAKARTA, KOMPAS.com — Pengamat ekonomi, Faisal Basri, berpendapat salah satu langkah konkret yang bisa dilakukan mengatasi pelemahan rupiah atas dollar AS adalah menjual kekayaan yang berbentuk dollar. Dalam blog Kompasiana yang diunggah pada Sabtu (24/8/2013), Faisal menyebutkan, presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan pejabat yang menyimpan harta kekayaannya dalam bentuk dollar
“Asal-usul Pundi Dolar 6 Pejabat Negara“ Oleh Arry Anggadha Posted: 27/08/2013 15:40 Liputan6.com, Jakarta : Tercatat ada 6 pejabat negara memiliki kekayaan berupa dolar Amerika Serikat di atas 100 ribu. Mereka mulai dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono hingga Kapolda Sumatera Selatan Inspektur Jenderal Saud Usman. Kekayaan itu diketahui berdasarkan penelusuran dari laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang telah
“6 Pejabat Negara Pemilik Dolar Terbanyak“ Oleh Arry Anggadha Posted: 27/08/2013 13:14 Liputan6.com, Jakarta : Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat terus merosot. Bahkan, harga dolar Amerika Serikat di pasaran sempat menyentuh angka Rp 11.600. DPR mendesak pemerintah menyusun langkah-langkah dan kebijakan untuk menjaga nilai tukar rupiah. Selain itu, pemerintah harus mematok target nilai tukar rupiah di
Senin, 26 Agustus 2013 | 15:26 WIB JAKARTA, KOMPAS.com — Pelemahan mata uang rupiah yang mencapai Rp 11.000 per dollar AS dalam beberapa pekan ini menjadi sorotan banyak pihak. Salah satunya datang dari pengamat ekonomi, Faisal Basri. Faisal berpendapat, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) beserta pejabat negara lain bisa membuat program penguatan rupiah dengan cara menjual
“Kekayaan SBY dalam Bentuk Valas Senilai USD270 Ribu” Senin, 26 Agustus 2013 | 22:11 WI Metrotvnews.com, Jakarta: Pihak istana tidak menampik, bahwa sebagian harta kekayaan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam bentuk valuta asing (valas). Juru bicara kepresidenan Julian Pasha memastikan, laporan harta kekayaan Presiden SBY dapat dipertanggungjawabkan. Pernyataan Julian ini terkait harta kekayaan Presiden SBY yang
“Klarifikasi Pihak Istana Soal Hampir Separo Kekayaan SBY dalam Dolar AS” Senin, 26 Agustus 2013 16:08 WIB TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pemerhati masalah ekonomi, Faisal Basri menulis di blog Kompasiana, Sabtu (24/8/2013), hampir separuh atau 41,35 persen kekayaan Presiden SBYdalam bentuk dolar AS. Ekonom senior itu menulis angka kekayaan SBY mencapai nilai 589.188 dolar AS per tahun 2011. Menanggapi hal
JAKARTA, KOMPAS — Perlu upaya ekstra untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 6,4 persen sebagaimana dipatok dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2014. Di tengah kecenderungan konsumsi rumah tangga dan investasi yang tumbuh melambat, kebijakan untuk meredam perlambatan ekonomi sepenuhnya dalam kendali pemerintah, yakni Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. ”Sayangnya, sinyal itu tak tampak di RAPBN (Rancangan
KOMPAS.com C18-11 | Selasa, 23 Juli 2013 | 08:55 WIB JAKARTA, KOMPAS.com — Pengamat ekonomi, Faisal Basri Batubara, mengatakan,corporate social responsibility atau CSR pada hakikatnya adalah kontribusi perusahaan dalam memenuhi hak masyarakat yang diakibatkan oleh aktivitas perusahaannya. Oleh sebab itu, sebuah pemerintahan tidak boleh melakukan intervensi terhadap CSR. “Keblinger kalau Pemprov DKI mengintervensi CSR. Jokowi-Ahok enggak boleh intervensi CSR Karena
KOMPAS.com Penulis: Fabian Januarius Kuwado|Kamis, 15 Agustus 2013 | 09:50 WIB JAKARTA, KOMPAS.com — Pengamat ekonomi Faisal Basri mempertanyakan keberadaan Ahok Center dalam pengelolaan dana corporate social responsibility atau CSR di Dinas Perumahan dan Bangunan Pemerintah Daerah Pemprov DKI Jakarta. “Makanya, kita harus tahu dan lihat dulu. Siapa itu Ahok Center, ngapain dia ikut di situ,” ujar Faisal kepada wartawan pada