Kategori: Analisis Ekonomi Kompas

Janji Tanpa Komitmen


Selama 12 hari sejak 10 Februari hingga 22 Februari 2014, Kompas memuat serial platform ekonomi 12 partai di halaman 17. Partai-partai ini yang akan berlaga dalam Pemilu Legislatif 9 April mendatang. Hampir semua partai mengedepankan persoalan-persoalan mendasar, seperti kemiskinan, ketimpangan, serta keterpurukan sektor pertanian, industri, dan energi. Tawaran yang diajukan juga hampir sama, istilahnya saja

Lanjutkan membaca

Infrastruktur Tertatih Menyongsong MEA 2015


Peranan sektor industri manufaktur dalam produk domestik bruto terus menurun, dari titik tertinggi 29 persen tahun 2001 menjadi hanya 23,7 persen tahun 2013. Transaksi perdagangan produk manufaktur sudah mengalami defisit sejak 2008 dan terus memburuk dengan cepat hingga 2014. Hanya dalam waktu empat tahun, defisit perdagangan manufaktur naik lebih dari dua kali lipat, dari 24,4

Lanjutkan membaca

Menata Sistem Perdagangan: Kembali ke Jati Diri


Deklarasi Djuanda, 13 Desember 1957, menyatakan Indonesia sebagai negara kepulauan. Dengan garis pantai 95.181 kilometer, terpanjang keempat di dunia, gugusan 17.500 pulau membentuk zamrud khatulistiwa. Dengan laut hampir dua pertiga keseluruhan wilayah Indonesia seluas 5,2 juta kilometer persegi, sungguh lautlah yang merajut pulau-pulau itu menjadi negara kesatuan maritim Indonesia. Laut bukan penghambat sehingga harus dibangun

Lanjutkan membaca

WTO dan Pertanian Kita


Akhir minggu lalu pertemuan tingkat menteri 159 negara anggota Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) Ke-9 di Bali menelurkan kemajuan cukup menggembirakan. Kesepakatan utama meliputi keamanan pangan (food security), penyederhanaan prosedur kepabeanan yang menghambat perdagangan, dan fasilitasi perdagangan untuk mempermudah akses ekspor negara-negara miskin ke pasar negara maju. Walaupun kesepakatan itu hanya bagian kecil dari Putaran Doha,

Lanjutkan membaca

Membenahi Keseimbangan Eksternal


Setelah krisis ekonomi 1998-1999 hingga 2011, Indonesia selalu menikmati surplus akun semasa (current account). Pada 2012 akun semasa memburuk luar biasa dengan mencatatkan defisit 24,4 miliar dollar AS. Defisit berlangsung hingga kini dengan puncaknya pada triwulan II-2013 sebesar 4,4 persen dari produk domestik bruto. Defisit akun semasa tidak terjadi mendadak sontak. Membenahinya pun tak bisa

Lanjutkan membaca

Masalah Struktural Perdagangan Luar Negeri


Transaksi perdagangan luar negeri pada Agustus 2013 kembali surplus walau tipis sebesar 132 juta dollar AS. Surplus perdagangan sebelumnya terjadi hanya pada bulan Maret, selebihnya selama enam bulan mengalami defisit. Selama Januari-Agustus 2013 transaksi perdagangan masih defisit sebesar 5,5 miliar dollar AS, melonjak tajam dari hanya 1,6 miliar dollar AS sepanjang tahun lalu. Perbaikan transaksi

Lanjutkan membaca

Vitamin Tak Bisa Atasi Sakit Kepala


Pertumbuhan ekonomi nyata-nyata melambat selama empat triwulan berturut-turut dan pertama kali di bawah 6 persen dalam 10 triwulan terakhir. Hampir bisa dipastikan pelemahan akan berlanjut sampai akhir tahun sehingga pertumbuhan ekonomi tahun ini diperkirakan paling tinggi hanya 5,8 persen. Dana Moneter Internasional (IMF) pada akhir Agustus lalu memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun 2013 cuma 5,25 persen.

Lanjutkan membaca