Kantor berita ternama Reuters menurunkan berita berjudul “Russia’s leading role in the Indonesian mining revolution.” perusahaan metal raksasa Rusia, United Company Rusal and Norilsk Nickel, melakukan kampanye lobi (lobbying campaign) selama enam bulan pada tahun 2014. Mereka sesumbar: “We will only invest billions of dollars in smelters if you ban bauxite and nickel ore exports.” Berita selengkapnya bisa diunduh di http://www.reuters.com/article/2014/03/24/us-indonesia-minerals-insight-idUSBREA2M0OB20140324.
Menteri Perindusrian semasa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memperkuat adanya kehendak perusahaan Rusia itu. “They made the export ban policy the main requirement for them to invest here,” Industry Minister Mohamad Hidayat told Reuters.
Faktanya, larangan ekspor hanya diberlakukan untuk bauksit dan nikel. Pemerintah membuka negosiasi dengan Freeport dan Newmont dan akhirnya kedua perusahaan besar yang sudah puluhan tahun beroperasi di Indonesia kembali bisa mengekspor hasil tambangnya.
Sedangkan perusahaan pemegang IUP bauksit gigit jari. Walaupun mereka sudah merencanakan matang pembangunan smelter dan sekarang kemajuannya sudah hampir 50 persen, pengusaha bauksit tetap dilarang mengekspor sehingga produksinya pun terhenti.
Kembali ke Rusal. Perusahaan ini menyatakan akan membangun smelter di Indonesia bekerja sama dengan PT Arbaya yang dimiliki oleh Suryo Sulisto, Ketua Umum Kadin Indonesia. Namun, sampai sekarang belum ada tanda-tanda mereka merealisasikan pembangunan smelter.
Sebelumnya, pada tahun 2007, Rusal bekerja sama (joint venture) dengan PT Antam. Sampai sekarang tidak terdengar kabar beritanya. Tidak ada jejaknya sama sekali.
Yang pasti, Rusal sudah untung besar. Akibat larangan ekspor bauksit oleh pemerintah Indonesia, sekitar 55 juta ton bauksit lenyap di pasaran dunia, membuat harga bauksit di pasar dunia melambung. Tak pelak lagi saham Rusal pun terkerek naik tajam. Rusal untung ratusan juta dollar AS.


Berbagai perubahan kebijakan seperti zig zag memperkuat dugaan keganjilan tentang sepak terjang Rusal, Berikut kronologis perubahan kebijakan itu.


Keren juga cara mainnya rusal yah Bang Faisal. Apa mungkin sebetulnya pemerintah Indonesia tidak paham kalau sedang dikerjai sama Rusal?
Sangat vulgar. Sulit memahami kalau pemerintah tak tahu.