Minggu (16/11/2014) saya diberi amanah oleh Menteri ESDM untuk memimpin Tim Reformasi Tata Kelola Sektor Migas. Di media sosial muncul sebutan Tim Pemberantasan Mafia Migas.
Apa pun sebutannya, tim ini mengemban empat tugas pokok. Pertama, mengkaji seluruh kebijakan dan aturan main tata kelola migas dari hulu hingga hilir yang memberi peluang mafia migas beroperasi secara leluasa. Kedua, menata ulang kelembagaan, termasuk di dalamnya memotong mata rantai birokrasi yang tidak efisien. Ketiga, mempercepat revisi UU Migas dan memastikan seluruh substansinya sesuai dengan Konstitusi dan berpihak pada kepentingan rakyat. Keempat, mendorong lahirnya iklim industri migas di Indonesia yang bebas dari para pemburu rente di setiap rantai nilai aktivitasnya.
Setelah membaca tugas pokok yang diemban, serta merta saya teringat ucapan Alexis de Tocqueville: “A democratic power is never likely to perish for lack of strength or of its resources, but it may very well fall because of the misdirection of its strength and the abuse of its resources.”
Ada cukup banyak pertanda kita mengalami fenomena resources curse. Tak dinyana, sekarang Indonesia menjadi pengimpor bensin dan solar terbesar di dunia. Produksi minyak mentah rerata Januari-September 2014 tinggal 792.000 barrel sehari, mengalami penurunan secara persisten dari tingkat tertingginya sekitar 1,6 juta barel per hari tahun 1981. Sebaliknya, konsumsi minyak meroket dari hanya 396.000 barrel sehari tahun 1980 menjadi lebih dari 1,6 juta barel tahun 2013.
Sudah 20 tahun Indonesia tidak membangun kilang baru. Kilang yang ada sudah uzur, bahkan masih ada yang merupakan peninggalan pemerintah kolonial. Akibatnya impor bahan bakar minyak (BBM) kian menggerogoti devisa negara. Tahun 2013 impor BBM mencapai 28,6 miliar dollar AS. Padahal tahun 2001 baru 2,6 miliar dollar AS. Berarti hanya dalam waktu 12 tahun impor BBM naik sebelas kali lipat. Tekanan semakin berat karena sejak tahun 2013 Indonesia sudah mengalami defisit minyak mentah.
Ketahanan energi kita terkikis. Sepuluh tahun lalu kapasitas tangki penyimpanan BBM bisa untuk memenuhi kebutuhan 30 hari, sedangkan sekarang hanya 18 hari. Kita sama sekali tidak memiliki cadangan strategis.
Kita memang tidak sekaya negara-negara Timur Tengah, Russia, dan Amerika Serikat. Namun, di antara negara ASEAN, Indonesia terbilang paling kaya walaupun cadangan terbukti hanya sekitar 3,6 miliar barrel. Dengan tingkat produksi sekarang, cadangan itu bakal habis dalam 13 tahun. Jika tidak ada eksplorasi, cadangan potensial sebanyak 3,7 miliar barrel tidak akan menjelma sebagai cadangan terbukti (proven reserves).
Migas bukan sekedar sumber energi, melainkan juga sebagai pundi-pundi penerimaan negara atau penopang APBN. Ironisnya, subsidi BBM sudah jauh melampaui penerimaan negara dari bagi hasil minyak dan pajak keuntungan perusahaan minyak.
Subsidi BBMlah yang membuat primary balance dalam APBN sudah mengalami defisit sejak 2012. Lebih ironis lagi, dalam sepuluh tahun terakhir, sembilan tahun terjadi subsidi BBM lebih besar dari defisit APBN. Secara tak langsung bisa dikatakan sebagian subsidi BBM sudah dibiayai dengan utang pemerintah.
Salah urus pengelolaan migas berimbas pula terhadap kemampuan industri. Karena tidak membangun kilang selama puluhan tahun, Indonesia kehilangan kesempatan menghasilkan produk ikutan dari BBM, yakni konsensat yang merupakan bahan baku utama industri petrokimia. Industri ini merupakan salah satu pilar utama industrialisasi. Tak heran kalau selama satu dasawarsa terakhir pertumbuhan industri manufaktur hampir selalu lebih rendah dari pertumbuhan PDB. Akibat lainnya, impor plastik dan barang dari plastik dan produk kimia organik relatif besar, masing-masing terbesar keempat dan kelima.
Sudah saatnya kita menata ulang sektor migas. Kondisi yang kian memburuk berkelamaan terutama disebabkan oleh menyemutnya berbagai kelompok kepentingan (vested interest) yang melakukan praktisi pemburuan rente (rent seeking).
Hanya dengan penguatan institusi agar para elit tidak leluasa merampok kekayaan negara kita bisa mewujudkan cita-cita sebagaimana termaktub dalam Undang-Undang Dasar 1945. Tugas sejarah kita mentransformasikan dari exclusive conomic and political institutions menjadi inclusive political and economic institutions.
Semoga kekayaan alam kita menjadi berkah, bukan kutukan, bagi sebesar-besar kemakmuran rakyat. Itulah barangkali makna dari penugasan Tim Pemberantasan Mafia Migas. Kesempatan emas untuk menata sektor migas secara total.
Mohon dukungan kita semua.
Mendukung dan ikut berdoa semoga hasilnya maksimal bang Faisal…
Terima kasih banyak. selalu memohon beroleh kekuatan dariNya untuk mewujudkan harapan kita bersama.
Aamiin. Terima kasih banyak. Sungguh sangat meneguhkan tekad.
Bang Faisal
Salah satu sumber mafia migas adalah disektor hulu. Menurut hemat saya hal utama yg harus dikaji tim adalah sistem kontrak yang disebut production sharing. Saya masuk dunia migas sejak tahun 1974 dan tahu benar esensi yang menjiwai sistem kontrak ini yg digagas bpk ibnu sutowo, bisa dibaca dipidato disertasi beliau. Sistem yg ada sekarang bukan murni production sharing tetapi adalah profit sharing karena yg dibagi adalah hasil ptoduksi setelah dipotong ongkos produksi yang disebut cost recovery. Inilah pangkal masalah karena skk migas harus memelototi semua pengeluara kkks timbul manipulasi, timbul penykmpangan sehingga cost reovery terus meningkat.akibat lain organisasi skk migas membengkat yang perlu biaya besar untuk mengawai kerja kkks,.Nah solusinya adalah merubah sistem kmbali ke production sharing murni. Yang dibagi adalah hasil produkinya yang besarnya disesuaikan dengan kondisi masing lapangan. Dampak positifnya kita tidak petlu skk migas yg besar cukup audit meteran akhir, biaya lebih hemat, kkks juga akan bebas mengelola bisnisnya dan melakukan efesiensi supaya profit menjadi besar. Kita juga bisa tranparan melakukan tender siapa petusahaan yg memberikan opsi bagian paling menguntungkan bagi negara, tentu ada kelemahan yg dapat nanti diatasi
Terimakadih bang selamat bekerja kami yg senior ini hanya bisa sekadar memberikan masukan
Dukung penuh Mas Faisal
Terima kasih banyak, Mas Ali.
Semua orang ngomong Mafia Migas, tapi adakah yang benar-benar bisa menunjuk siapa/apa/bagaimana mahluk mafia migas itu? Yang tau mungkin enggak peduli, merasa tidak ada gunanya mengungkapkan itu buat dia pribadi; takut kena kasus, repot jadi saksi dan lain-lain. Banyak orang yang tau, terlibat karena sistem, hanya bertahan untuk hidup. Dan selama whistle blower tidak dilindungi, jangan harap orang maju ke depan untuk menceritakan ketidakberesan yang terjadi di negara ini. Tatakelola yang salah dan korupsi justru ada di ESDM sendiri. Jadi Mafia itu ada di sana. Yang tau cuma bisa diam seribu bahasa, karena tak punya kuasa.
KPK terus membidik oknumnya. Tim kami coba membuat pagar agar pemburu rente tidak lagi leluasa menggasak economic rent. Dengan upaya kolektif sebagaimana ditunjukkan oleh derasnya informasi dan berbagai data yang sudah masuk, harapan tampaknya tidak hampa.
Siapa sebenarnya para pemburu rente dan mafia migas itu? Undang-undang apa yang dilanggar jika mereka memungut rente dari kegiatan migas? Jika sosok “mahluk” pemburu rente dan mafia migas tidak jelas, maka saya khawatir Tim yang Bung Faisal pimpin ini akan sama dengan Tim Anti Mafia Hukum di era SBY, hanya mengejar bayang-bayang!
Saya do’akan semoga bapak diberikan pencerahan yang luar biasa oleh Allah subhanahu wa taalah agar kekayaan bumi Indonesia benar-benar dinikmati oleh rayat kecil yang lebih membutuhkan.
saya titip pesan agar royalti migas diadministrasi oleh pajak saja dan mendorong penerimaan negara menjadi unit satu atap yang hanya administator saja.
https://archive.org/details/FaisalBasri-MembuatDitjenPajakJadiBadanPenerimaanNegara
terima kasih.
Terima kasih banyak, Bapak Raden. Doa senantiasa dipanjatkan kepadaNya untuk selalu dibukakan jalan bagi perbaikan dan terwujudnya cita-cita.
Masukan dan titipan akan saya ingat selalu.
Semoga bang Faisal dan tim diberi kekuatan, pencerahan, kesabaran, dan perlindungan dari Tuhan.
Saya berharap nantinya hasil penyelidikan dan rekomendasi Tim Pemberantas mafia migas ini benar2 dieksekusi oleh pemerintah, kementrian, BUMN, dan parlemen. Sehingga UUD pasal 33 bukan cuma tulisan di buku Pkn tapi menjadi kenyataan di Indonesia.
Apakah bang Faisal juga berkomunikasi dgn.bang Iwan Piliang, pak Kurtubi dan pak Ferdinand Hutahaean? Soalnya saya melihat mereka ini sangat vokal ttg mafia migas di tv dan sosial media.
Harapan dan doa rakyat Indonesia menyertai bang Faisal Basri 🙂
Mohon maaf pak. Bisa minta alamat email pak Faisal Basri? Tlg dikirim ke email sy, manaf@alamigas.com.
Abdul Manaf Sulton
Yap..benar…
Tekad & Nekad itu yang penting.
Tetaplah konsekuen bekerja, Pak Faisal Basri. Sudah beberapa dekade negara kita mengalami keterpurukan ekonomi.
Tapi kita bukan bangsa yang pesimis. Kita masih tetap optimis mencoba raih tujuan kita untuk menjadi Indonesia yang gemilang. Saatnya membuka tabir, siapa-siapa sebenarnya yang berlindung di balik migas. Buka sebisa mungkin Mark-Up yang berputar di sektor migas. Sebisa mungkin, diaudit semuanya.
Amin.. tapi bang, kok tidak ada fokus ke energi terbarukan sih? Padahal sudah ada berbagai riset yang membuktikan bahwa energi terbarukan sudah ada pada level yang sangat menjanjikan. Beberapa environmentalist kawan saya bahkan sempat mengatakan bahwa
“..kesalahan terbesar umat manusia adalah bergantung pada energi fossil..”
Semoga abang bisa memberikan warna baru dalam pemerintahan sekarang. Warna yang lebih berkelanjutan dan tidak melulu ekstraktif.
Salam
Semoga amanah pak, Selamat bekerja keras
selamat berjuang bung, ini tentu amanah yang akan melelahkan. saya ada inquiry via email bung Faisal, mohon responnya, thanks. sapri pamulu
Amin, selamat bekerja pak Faisal. Kita berharap dinamika lapangan juga di tulis pak, biar kita masyarakat awam ini paham bagaimana sesungguhnya yang terjadi.
Sangat setuju pak faisal, saya mendukung sepenuhnya niat bapak berkarya di pemberantasan mafia migas ini,dan masukan yg mungkin bermakna buat bapak dan tim adalah sbb:1.tetaplah bapak seperti yg saya kenal seperti ini,bebas kepentingan dari kelompok manapun,kecuali demi kepentingan bangsa dan negara, 2 keluarkan kemampuan terbaik bapak yg tak pernah tersalurkan dengan seutuhnya selama 16 thn terakhir ini, 3. sesering mungkin menginformasikan progres hasil kerja kepublik, agar publik semakin tersadar dan tergerak utk berperan memberi informasi dan mendukung reformasi migas. Selamat bertugas pak faisal, Tuhan melindungimu.
Selamat bertugas mengemban amanat rakyat bang Faisal. Doa kami bersamamu
Mohon maaf pak. Bisa minta alamat email pak Faisal Basri? Tlg dikirim ke email sy, manaf@alamigas.co.id.
Abdul Manaf Sulton
AssKum Pak Faisal. Mhn izin bertemu. Saya ingin merekomendasikan seseorang utk membantu bapak, beliau kompeten dlm bidang Maritim dan juga Oil&Gas Offshore. Dan beliau berani mengatakan tidak utk suap.
Ekspektasi rakyat terhadap Tim ini begitu besar akan membawa iklim yg kondusip dlm tata niaga migas dari hilir kehulu bahkan pedalaman yg rakyatnya tidak pernah merasalan subsidi BBM, Dipedalaman harga harga BBM yg sampai kepada masyarakat diatas harga subsidi. Semoga bapak diberi kekuatan dlm memimpin Tim Pemberantasan Mafia Migas untuk kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat indonesia.
Good luck Bang Faisal. Saya selalu mendambakan orang seperti Bang Faisal punya “tangan” untuk memperbaiki keadaan negeri. Selamat berjuang! Semoga Allah selalu menyertai langkah yang diambil Bang Faisal.
Selamat bekerja pak Faisal & Tim,
Semoga dimudahkan tugasnya dalam upaya membantu reformasi Tata Kelola Migas, jika ada persepsi salah terkait migas di masyarakat, semoga dapat segera diluruskan, sehingga tidak semakin mengganggu iklim investasi di industri hulu migas.
Saya Arin Syafarina, mahasiswa Pascasarjana Universitas Pertahanan Indonesia (Unhan) Prodi Peace studies & Conflict Resolution dengan background pendidikan Geologi dan bekerja di Oil company yang ini saya juga sedang memulai menulis Tesis tentang Tata Kelola Migas.
Semoga tugas yg diemban dpt diselesaikan dgn sukses..bapak adalah orang pilihan..mohon jgn kecewakan rakyat yg menaruh kepercayaan kpd bapak & team kerja.
FULL DIALOG PRAHARA Mafia Migas Di Indonesia
Faisal Basri: Mafia Migas Bersumber dari Aturan yang Longgar
http://www.hukumonline.com/berita/baca/lt546adbba41f52/faisal-basri–mafia-migas-bersumber-dari-aturan-yang-longgar
Emil Salim Benarkan Ada Mafia Minyak di RI
http://finance.detik.com/read/2014/07/02/202728/2626171/1034/emil-salim-benarkan-ada-mafia-minyak-di-ri
Soal Mafia Migas, Politisi Golkar Tuding Hatta Rajasa
http://ekonomi.metrotvnews.com/read/2014/06/11/251752/soal-mafia-migas-politisi-golkar-tuding-hatta-rajasa
Penyadapan Australia Usik Bisnis Minyak Keluarga Cikeas?
http://www.rimanews.com/read/20131206/130266/penyadapan-australia-usik-bisnis-minyak-keluarga-cikeas
Sejak 1998, Belum Ada Investor Berani Bangun Kilang di RI
http://finance.detik.com/read/2011/12/15/171224/1792185/1034/sejak-1998-belum-ada-investor-berani-bangun-kilang-di-ri
Ini Penyebab Tak Ada Kilang Minyak Baru Sejak Soeharto Lengser
http://bisnis.liputan6.com/read/2027302/ini-penyebab-tak-ada-kilang-minyak-baru-sejak-soeharto-lengser#sthash.C71NSQO7.dpuf
RI Dinilai Selalu Ragu-ragu Bangun Kilang Minyak
http://bisnis.liputan6.com/read/2027497/ri-dinilai-selalu-ragu-ragu-bangun-kilang-minyak
Ingin Kurangi Impor BBM, Tapi RI Tak Punya Uang Bangun Kilang
http://finance.detik.com/read/2014/02/11/185455/2493812/1034/ingin-kurangi-impor-bbm-tapi-ri-tak-punya-uang-bangun-kilang
DPR: Ada yang ‘Jegal’ Pembangunan Kilang Agar RI Impor BBM
http://finance.detik.com/read/2011/12/08/203444/1786565/1034/dpr-ada-yang-jegal-pembangunan-kilang-agar-ri-impor-bbm
Quote:
“Mafia migas juga bersumber dari beberapa kebijakan dan aturan yang longgar serta adanya skema insentif yang terstruktur. Mereka juga bisa beroperasi karena banyak proses yang tidak transparan. Salah satunya dalam hal jual-beli dan pengadaan komoditas migas,” tuturnya di Jakarta, Senin (17/11). | hukumonline.com |
KOMENTAR
Jadi bukan OMDO,
sudah 15 tahun memang hanya Omong omong doang
Reblogged this on Sunar Budi.
Pak Faisal saya sangat appresiasi track record Bapak yang bersih dan pintar, tolong amanah yg Bapak dapat dijalankan dgn sungguh2, kami doa’kan Allah SWT melancarkan pekerjaan Bapak, produksi minyak TURUN sedangkan konsumsi subsidi NAIK harus segera diaudit secara detail, benahi, indikasinya banyak penyelewengan yg terjadi, setelah hal itu selesai maka usulkan kembali penurunan harga bbm kepada Bapak Presiden, suka atau tidak suka saat ini bbm harus tetap disubsidi dan mengenai perhitungannya saya sangat yakin Bapak lebih menguasainya.
Reblogged this on f * w o r L d.
Korupsi di sektor hulu sdh menggurita…
Bang Faisal maju terus !!!!
kita dukung utk kemajuan bangsa.
Kalau butuh info detail praktik2 kotor bisa japri an….. 🙂
Tapi kalau sdh ada silahkan dikemas….
Yang penting bersihkan dulu pejabat2 lama. Kalau perlu POTONG GENERASI di INSTITUSI TERKAIT.
Efisiensi sektor hulu bisa banget buat pendidikan berkualitas…
Selama untuk pak Faisal Basri jadi ketua Mafia Migas ! Kenapa sudah banyak izin pendirian Kilang BBM di keluarkan Menteri ESDM Cq. Dirjen Migas, tapi tak satupun terwujud. Tentu ada oknum yg secara sistematis menghalangi itu. Misalnya lihat saja siapa pemilik kapal tanker raksasa yg bolak balik kilang Cilacap – Negara-negara Arab yg membawa crude oil. Demikian juga siapa pemilik kapal tanker yg membawa BBM import masuk ke Indonesia. Kenapa cruid oil kita di export dengan alasan kilang kita tdk dpt mengolahnya. Selanjutnya banyak perusahaan-perusahaan kita yg mempunyai izin resmi dr pemerintah (Whoseller maupun trader) justru membeli BBM illegal di laut. Semua org tau di laut lah paling banyak BBM illegal. Belum lagi oknum tertentu membeli dari penyalur-penyalur resmi BBM subsidi milik PT.Pertamina dan PT.AKR ditengarai menjual BBM ke kapal-kapal/nelayan maupun ke tambang-tambang dengan harga di atas subsidi. Belum lagi setiap operasi penangkapan yg bekerjasama dgn TNI dan Polri justru yg ditangkap pegawai (karyawan) nya dan bukan pemiliknya, krn ada oknum petugas TNI dan Polri yg membocorkan operasi tsb.
memang seharusnya bisa memberantas mafia migas, biar rakyat tidak menjadi korban dan korban lagi!!
Yang berkepentingan agar di Indonesia “tetap tidak ada Kilang/Refinary” untuk memproses minyak Mentah Crude Oil menjadi “produk” yang mempunyai nilai tambah bagi Indonesia, menurut hemat kami bukan hanya kepentingan Vested Interest internal pedagang broker trading minyak didalam negeri, melainkan juga pemain global yang berkepentingan untuk tetap mempertahankan penguasaan Cadangan Minyak, Transportasi Logistic Minyak/Gas hingga kepada Refinery / Kilang Minyak yang tidak lepas dari “National Interest” mereka masing sebagai Negara atau Kelompok Negara Besar maupun Capitalis Global MNC… dimana Kekayaan Alam baik Carbon Liquid / Gas maupun Kekayaan Alam Mineral memang disediakan oleh ALLAH Sang Maha Pencipta yang menciptakan Kehidupan ini melalui suatu proses untuk kemaslahatan penduduk dan penghuni didunia…yang pada ujung2nya dioperasikan oleh Manusia ….sebagai Makhluk yang di ciptakan ALLAH…yang secara garis besar senantiasa dalam perjalanam sejarah kehidupan dunia …. terbelah dua …yaitu mereka (a) menuhankan “Hawa Nafsu” Keserakahan “whatever the costs” ataukah ..(b).makluk manusia yang benar2 yakin dan mempercayai dan hanya takut kepada “ALLAH Sang Maha Pencipta” …termasuk “Hari Kiamat” atau “Hari Pembalasan” untuk mempertanggung jawabkan setiap perbuatan maupun Kebijakan serta Peraturan yang dibuat ..selama berada didunia dengan tuntutan dan berpedoman kepada Kitab Suci yang diturunkan oleh ALLAH melalui para Nabi dan Rasul2 NYA …… Selamat Bekerja…semoga bisa mempertahankan tetap Independend dan tidak dintervensi oleh kelompok siapapun yang terindikasi atau dirasakan bisa masuk dalam kelompok yang menuhankan “Hawa Nafsu” dan tidak takut dengan ALLAH maupun Hari Pembalasan … …
Saya berdoa semoga Bapak dapat menjalankan amanah yg mulia ini utk kepentingan rakyat banyak, amin main
bismillah , smoga abang dikuatkan Allah SWT dan dikabulkan niat tujuan mulia, amiin
Pak Faisal Basri bukan sudah ikut masuk angin kan?
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2014/12/18/0548006/Faisal.Basri.Banyak.Kesalahpahaman.tentang.Petral
Semoga integritas bapak yang konsisten selama ini tidak gugur dalam posisi yang sangat strategis sekarang penuh godaan dan ancaman.
selamat siang Pak Faisal … semoga Tuhan selalu memberkati perjuangan anda … saya siap memberikan bantuan, bila anda membutuhkan penjelasan teknis asuransi … cukup banyak kebocoran yang terjadi di dunia asuransi untuk urusan oil and gas … thanks
maju terus pak.hajar semua mafia untuk kesejahteraan rakyat indonesia