TEMPO.CO, Sabtu, 08 Maret 2014 | 18:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta – Ekonom Faisal Basri menilai kesalahan Boediono yang paling jelas adalah kesediaannya menjadi Wakil Presiden untuk Susilo Bambang Yudhoyono. Karena itulah Boediono terus diserang para politikus dalam kasus penalangan dana Bank Century. “Mungkin salahnya dia bersedia jadi Wapres, sehingga partai politik tidak kebagian,” ujarnya dalam diskusi di kawasan Cikini, Sabtu, 8 Maret 2014.
Faisal mengatakan hal itu saat ditanya moderator diskusi apa kesalahan mantan Gubernur Bank Indonesia tersebut dalam kasus Century. “Ini pertanyaan yang tendensius,” katanya, lalu tertawa.
Menurut dia, memang nama Boediono disebut dalam dakwaan bagi bekas Deputi Gubernur Bank Indonesia Budi Mulya. Namun, belum tentu Boediono pun bersalah. “Ini harus dibuktikan dalam proses hukum,” ujar Faisal. (Baca: Timwas Century: Boediono Cuma Figuran)
Budi Mulya adalah terdakwa kasus penyaluran Fasilitas Pinjaman Jangka Pendek dan penetapan Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik pada 2008. Dalam penyaluran fasilitas itu, Budi Mulya didakwa menyalahgunakan wewenang dalam jabatannya secara bersama-sama dengan Boediono selaku Gubernur BI, Miranda S. Goeltom selaku Deputi Senior BI, Siti Fadjriah selaku Deputi Gubernur Bidang 6, almarhum Budi Rochadi selaku Deputi Gubernur Bidang 7, Robert Tantular, dan Harmanus H. Muslim. (Baca: Apa Kata Samad Soal Tersangka Baru Kasus Century?)
Sedangkan dalam penetapan status Bank Century sebagai bank berdampak sistemik, Budi disebut melakukan perbuatan melawan hukum bersama-sama dengan empat orang lainnya. Mereka adalah tiga deputi Gubernur BI, yaitu Muliaman Hadad, Hartadi Agus Sarwono, Ardhayadi Mitroatmodjo, dan Sekretaris Komite Stabilitas Sistem Keuangan Raden Pardede Budi. (Baca: Budi Mulya Pintu Masuk KPK Jerat Tersangka Lain)
BUNGA MANGGIASIH
Sumber: http://www.tempo.co/read/news/2014/03/08/063560590/Faisal-Basri-Kesalahan-Boediono-Mau-Jadi-Wapres