Ekonomi Terjangkit Anemia Akut

Belum ada komentar

Tubuh terjangkit anemia jika kekurangan darah, atau lebih spesifik lagi kekurangan sel darah merah atau jumlah hemoglobin (protein pembawa oksigen) di dalam sel darah merah) di bawah normal. Orang yang terjangkit anemia mengalami penurunan kondisi tubuh seperti mudah lelah, kurang bergairah, dan mudah ngantuk.

Sirkulasi darah menjadi tidak optimal. jantung, yang berfungsi menyedot dan memonpakan darah ke sekujur tubuh pun tidak bisa bekerja secara optimal.

Analogi darah di dalam perekonomian adalah uang. Sedangkan analogi jantung adalah sektor keuangan dan pemerintah. Sektor keuangan (khususnya perbankan) dan pemerintah berfungsi menyedot darah (uang) dari masyarakat dan memompakan uang itu kembali ke dalam perekonomian. Perbankan menyedot dana dalam bentuk deposit (giro, tabungan, deposito) dan memompakannya kembali ke dalam perekonomian dalam bentuk kredit. Sedangkan pemerintah menyedot dana masyarakat dalam bentuk pajak dan memompakan kembali ke masyarakat dalam bentuk belanja pemerintah (belanja semasa atau current expenditures dan belanja modal atau capital expenditures). 

Darah yang tersedia di dalam sistem keuangan Indonesia masih sangat sedikit. Tercermin dari jumlah orang dewasa yang memiliki akun di lembaga keuangan formal. Ukuran yang lazim dipakai adalah financial inclusion index.

Image

Terlihat pada peraga di atas betapa rendah angka financial inclusion index kita dibandingkan negara-negara Asia Timur dan Pasifik, juga lebih rendah dari negara-negara Asia Selatan. Kita hanya lebih tinggi dibandingkan negara-negara Afrika.

Memang, kedalaman sektor keuangan Indonesia masih cetek. Tak hanya subsektor perbankan, melainkan juga semua subsektor keuangan lainnya, yaitu pasar obligasi dan bursa saham.

Image

Data di atas berasal dari Solana (WEF) berdasarkan database World Bank dan IMF.

Khusus untuk perbankan, baik deposit to GDP ratio (yang mencerminakan daya menyedot dana dari masyarakat) maupun credit to GDP ratio (yang daya memompakan kembali dana ke masyarakat) sama-sama rendah. Bahkan untuk yang kedua tergolong paling rendah di dunia.

Image
Image

Pasar obligasi Indonesia lebih parah lagi, lebih rendah ketimbang Vietnam sekalipun. Nilai kapitalisasi obligasi pemerintah maupun obligasi korporasi dibandingkan dengan produk domestik bruto (PDB) masing-masing hanya 11 persen dan 2 persen. Pasar obligasi memiliki peranan sangat penting untuk membiayai proyek-proyek jangka panjang. Amat berbahaya seandainya proyek-proyek jangka panjang dibiayai oleh kredit perbankan mengingat sumber dana perbankan sebagian besar berasal dari dana jangka pendek, yaitu deposito bertenor 1 bulan dan 3 bulan.

Image

Yang tumbuh agak cepat, walaupun nilainya masih relatif kecil dibandingkan dengan negara-negara tetangga, adalah nilai kapitalisasi pasar saham. Untuk yang satu ini paling tidak kita lebih tinggi dari Vietnam.

Image

Bagaimana dengan jantung kedua, yaitu pemerintah? Serupa saja kondisinya sebagaimana terlihat dari nisbah pajak (tax ratio) dan konsumsi pemerintah (general government consumption)

Image
Image

Kalau keadaannya demikian, sulit rasanya membayangkan perekonomian bisa tumbuh tinggi. Kalaupun dipaksakan, perekonomian akan cepat lelah, terengah-engah, sehingga tak berkelanjutan. ***

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.