Satu lagi yang sangat disayangkan dari kebijakan mobil “murah” adalah dampaknya terhadap pemburukan transaksi perdagangan luar negeri (ekspor minus impor), lalu berlanjut terhadap akun semasa (current account), neraca pembayaran, cadangan devisa, dan nilai tukar rupiah. Padahal, sumber utama yang membuat perekonomian Indonesia mengalami tekanan berat dan akhirnya mengerek turun pertumbuhan ekonomi adalah memburuknya keseimbangan eksternal.