
Rabu kemarin (1/11), saya menghadiri seminar bertajuk “Indonesia Tourism Outlook 2018: Prospek dan Persoalan Pariwisata di Indonesia.” Seminar dibuka dengan piddato kunci oleh Menteri Pariwisata, Arief Yahya. Pada sesi panel diskusi pertama dengan tema “Global and Regional Outlook,” saya diminta membahas/menjawab tujuh persoalan sebagai berikut:
(1) Pariwisata sebagai “new economy” dan kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia
(2) Pariwisata diproyeksikan menjadi sektor penyumbang devisa terbesar pada 2019 senilai Rp280 triliun. Mentri Pariwisata yakin pada 2018 pariwisata sudah menjadi penyumbang devisa terbesar. Seberapa optimis? Apa yang harus dilakukan untuk mendongkrak devisa pariwisata?
(3) Dalam perhitungan PDB, pariwisata masih digabung dengan sektor lain, di antaranya perdagangan, hotel dan restoran. Jika ke depan pariwisata menjadi sektor unggulan penghasil devisa terbesar, apakah harus dilakukan perhitungan tersendiri?
(4) Travel balance Indonesia. Posisi pariwisata dalam neraca jasa Indonesia.
(5) Perbandingan inbound dan outbound turis Indonesia.
(6) Menurut BPS ada kenaikan pada indeks leisure, sedangkan non-leisure turun. Apakah ini cukup untuk menggambarkan adanya pergeseran pola konsumsi dan belanja masyarakat dari belanja barang ke jasa (wisata)?. Atau ada indikator lainnya?
(7) Investasi pariwisata masih seret.


Tidak semua pertanyaan atau persoalan bisa saya jawab. Yang saya sajikan pada acara itu bisa dilihat pada powerpoint yang tersaji dalam bentuk pdf di bawah ini. Semoga bermanfaat.
thanks for sharing, pak ๐
Most welcome.
saya dri travel agen di Banjarmasin, trimakasih ats infonya pa
Terima kasih, sama-sama.
Semoga semakin sukses.
saya dri Travel agen di Banjarmasin, trimaksih infonya pa ๐