Pemerintah gencar menarik turis mancanegara dengan mengobral bebas visa. Lihat Memacu Werman dengan Bebas Visa?. Pemerintah tidak menuntut penerapan azas timbal-balik dari negara yang memperoleh status bebas visa dengan alasan supaya orang Indonesia tidak semakin mudah melancong ke luar negeri.
Bagi masyarakat kelas atas Indonesia berbagai kendala tak jadi masalah. Pengurusan visa diserahkan kepada agen perjalanan. Nilai tukar rupiah melorot tak jadi masalah karena mereka sudah terbiasa menyimpan dollar.
Tahun lalu kartu Visa menerbitkan hasil survei yang rangkumannya bisa dilihat di sini: Visa Global Travel Intentions Study 2015. Survei ini mengambil sampel kelompok affluent yang untuk Indonesia berpendapatan di atas Rp 15 juta per bulan.
Ada dua yang menonjol tentang Indonesia. Pertama, Indonesia paling tinggi dalam peningkatan jumlah pelancong untuk leisure dalam dua tahun terakhir.
Kedua, Indonesia masuk top five countries yang peningkatan belanjanya treating ankara 2013 dan 2015.

sd
Menyukai ini:
Suka Memuat...
Diterbitkan oleh faisal basri
Faisal Basri is currently senior lecturer at the Faculty of Economics, University of Indonesia and Chief of Advisory Board of Indonesia Research & Strategic Analysis (IRSA). His area of expertise and discipline covers Economics, Political Economy, and Economic Development.
His prior engagement includes Economic Adviser to the President of Republic of Indonesia on economic affairs (2000); Head of the Department of Economics and Development Studies, Faculty of Economics at the University of Indonesia (1995-98); and Director of Institute for Economic and Social Research at the Faculty of Economics at the University of Indonesia (1993-1995), the Commissioner of the Supervisory Commission for Business Competition (2000-2006); Rector, Perbanas Business School (1999-2003).
He was the founder of the National Mandate Party where he was served in the Party as the first Secretary General and then the Deputy Chairman responsible for research and development. He quit the Party in January 2001. He has actively been involved in several NGOs, among others is The Indonesian Movement.
Faisal Basri was educated at the Faculty of Economics of the University of Indonesia where he received his BA in 1985 and graduated with an MA in economics from Vanderbilt University, USA, in 1988.
Lihat semua pos dari faisal basri
Artikel menarik bang Faisal. Dari diskusi saya dengan beberapa teman yang bergerak di jasa penyelenggara wisata, kenaikan tertinggi wisatawan Indonesia adalah untuk tujuan wisata Jepang dan Turki. Kebijakan pemerintah Jepang membebaskan visa bagi WNI pemegang E-paspor, dan kebijakan pemerintah Turki memberikan visa on arrival bagi paspor Indonesia ternyata sangat efektif untuk menarik minat wisatawan Indonesia kesana.
Seharusnya fakta ini menjadi salah satu lobbying power bagi pemerintah untuk mengupayakan akses timbal balik bagi negara-negara yang diberikan bebas visa atau visa on arrival ke Indonesia. Kabarnya schengen countries sedang menjajaki pembebasan visa untuk paspor Indonesia, kita doakan semoga hal ini segera terwujud.
Terima kasih banyak masukan yang sangat berharga.
Sepatutnya memang begitu, jangan gampangan buat orang tapi kita tetap sulit.