Dalam wawancara dengan Majalah Tempo edisi 12-18 Mei, hal. 42:
Tempo: Bank Indonesia menyatakan Bank Century kalah kliring pada 13 November 2008 ….
Pak JK: Kalah kliring itu isu. Saya mengatakan yang bikin isu harus ditangkap.
Dalam Notulensi rapat di Kantor Wapres, 13 November 2008, nyata-nyata Pak JK sebagai Wakil Presiden amat tahu tentang Bank Century kalah kliring.
Tak pula ada keraguan bahwa dana yang dikucurkan oleh LPS ke Bank Century dilakukan lewat mekanisme transfer (bukan tunai berupa uang dalam bentuk fisik). Tranfer pertama dilakukan hari Senin, 24 November 2008, pk. 07:42. Atas fakta ini, ada yang meragukan mengapa dilakukan sedemikian pagi. Bukankah bank belum buka? Bank memang belum buka untuk pelayanan publik, tapi karyawan sudah mulai bekerja. Ada pun layanan RTGS (window time RTGS) berlangsung dari pk. 06:30-16:30.
Data berikut menunjukkan beberapa setoran dilakukan dalam bentuk SPN dan SUN. Ada juga setoran tunai sekali yang disetor ke rekening giro Bank Century di BI.
Semoga tambahan informasi ini kian membuat terang yang selama ni masih simpang-siur. Semoga perjalanan negeri ke depan semakin mulus.
Faisal Basri is currently senior lecturer at the Faculty of Economics, University of Indonesia and Chief of Advisory Board of Indonesia Research & Strategic Analysis (IRSA). His area of expertise and discipline covers Economics, Political Economy, and Economic Development.
His prior engagement includes Economic Adviser to the President of Republic of Indonesia on economic affairs (2000); Head of the Department of Economics and Development Studies, Faculty of Economics at the University of Indonesia (1995-98); and Director of Institute for Economic and Social Research at the Faculty of Economics at the University of Indonesia (1993-1995), the Commissioner of the Supervisory Commission for Business Competition (2000-2006); Rector, Perbanas Business School (1999-2003).
He was the founder of the National Mandate Party where he was served in the Party as the first Secretary General and then the Deputy Chairman responsible for research and development. He quit the Party in January 2001. He has actively been involved in several NGOs, among others is The Indonesian Movement.
Faisal Basri was educated at the Faculty of Economics of the University of Indonesia where he received his BA in 1985 and graduated with an MA in economics from Vanderbilt University, USA, in 1988.
Lihat semua pos dari faisal basri
6 comments on “Update Meluruskan Kebohongan dan Simpang Siur”
Reblogged this on Blog Toto Karyanto and commented:
Satu kewajiban ilmuwan adalah mengungkap kebenaran. Meski sangat pahit dan mengundang risiko pribadi, risiko itu akan menjadi “tanggung renteng” orang-orang yang berani mengambilnya. Saya ingin ikut menanggung risiko itu bukan karena ikut2an.
Sudah terlampau banyak kebohongan para pejabat dan mantan pejabat publik yang dibiarkan terus berlangsung secara terang atau sembunyi2 tanpa ada rasa bersalah. Apalagi dipersalahkan, Entah karena congkak, merasa punya kekuatan yang akan menutupinya. Atau alasan lain. Tak penting apapun alasan di balik semua kebohongan itu.
Yang terpenting adalah menyelamatkan masa depan negeri yang merdeka karena berjuang dan teramat banyak korban tak berhitung nilai nominal apapun. Dan segala bentuk penjajahan, baik oleh asing, khususnya pribumi, harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan,
Reblogged this on Blog Toto Karyanto and commented:
Satu kewajiban ilmuwan adalah mengungkap kebenaran. Meski sangat pahit dan mengundang risiko pribadi, risiko itu akan menjadi “tanggung renteng” orang-orang yang berani mengambilnya. Saya ingin ikut menanggung risiko itu bukan karena ikut2an.
Sudah terlampau banyak kebohongan para pejabat dan mantan pejabat publik yang dibiarkan terus berlangsung secara terang atau sembunyi2 tanpa ada rasa bersalah. Apalagi dipersalahkan, Entah karena congkak, merasa punya kekuatan yang akan menutupinya. Atau alasan lain. Tak penting apapun alasan di balik semua kebohongan itu.
Yang terpenting adalah menyelamatkan masa depan negeri yang merdeka karena berjuang dan teramat banyak korban tak berhitung nilai nominal apapun. Dan segala bentuk penjajahan, baik oleh asing, khususnya pribumi, harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan,
Reblogged this on Catatan Rizky Prima Sakti.
Akhirnya hari ini mendapat titik terang, ternyata kasus century ini digoreng sedimikian rupa, demi jabatan wapres.
Jadi mendingan JKW atau PS nih pak? mohon pencerahan ๐
Jokowi insya Allah lebih baik. Walau ada JK, saya tetap pilih Jokowi. Pertimbangan maslahat-mudharat.
Yth Bapak Faisal Basri, apakah KPK memiliki data-data ini?
Insya Allah sudah punya. Kemarin saya memberikan data yang cukup banyak pula kepada para hakim dan jaksa.