
KOMUNIKE BERSAMA PEDULI INDONESIA
Jakarta, 12 Februari 2014
Nomor : 17/KBPI/II/2014
Perihal : Tantangan Calon Pemimpin Nasional 2014
Kepada Yth.,
Faisal Basri
Ekonom/Akademisi
Dengan hormat,
Suksesi kepemimpinan nasional pada tahun 2014 diambang kebuntuan. Ada dua hal yang menyebabkannya. Pertama, oligarki elit dalam partai politik masih menjadi aktor utama. Sehingga proses penjaringan dan seleksi kepemimpinan nasional hanya ditentukan oleh negosiasi dan transaksi antara elit politik. Partai politik gagal menjalankan fungsi seleksi kepemimpinan tapi hanya menjadi kendaraan politik. Kedua, muncul satu nama calon pemimpin yang sangat populer. Namun kehadirannya justru dikhawatirkan menyebabkan kebuntuan demokrasi. Pengerucutan calon jadi orang-orang tertentu kurang memberikan ruang bagi munculnya nama-nama alternatif untuk memancing kompetisi.
Tantangan terbesar Indonesia adalah membangun budaya baru dalam seleksi kepemimpinan nasional. Selain melakukan kritisi terhadap prosedur konstitusi penggunaan presidential threshold. Perlu dibangun konstruksi prosedural bagi masyarakat sipil. Hal ini untuk merubah cara konservatif seleksi kepemimpinan nasional. Salah satunya dengan melakukan “civil action” atau gerakan publik untuk mendorong munculmya figur yang berkompeten sekaligus layak sebagai pemimpin. Kepemimpinan nasional adalah hal penting bagi masa depan bangsa dan negara. Sehingga seleksi kepemimpinan nasional harus berdasarkan pertimbangan kualitas, kapabilitas dan kompetensi serta visi masa depan. Dan tidak semata-mata popularitas semata.
Berdasarkan kesimpulan diatas, kami Prof. DR. Komaruddin Hidayat, Prof. DR. Ikrar Nusa Bhakti, DR. Yusuf Wanandi dan Prof. DR. Hamdi Muluk memutuskan untuk memulai gerakan sipil untuk mencari calon pimpinan nasional.
Berdasarkan hasil diskusi kami telah menyeleksi nama beberapa tokoh nasional dengan kriteria antara lain: integritas yang baik (tidak terlibat dalam kasus hukum khususnya korupsi, kolusi dan nepotisme); tidak pernah melakukan perbuatan tercela; mampu menginspirasi orang banyak, dan; mempunyai prestasi atau rekam jejak yang mengesankan.
Kami telah menilai saudara Faisal Basri telah memenuhi standar kompetensi, kapabilitas dan integritas untuk maju dalam ajang seleksi kepemimpinan nasional. Dan untuk itu kami menantang saudara untuk menyatakan kesediaan untuk berani maju ke jenjang kepemimpinan nasional sebagai calon Presiden/Wakil Presiden Republik Indonesia.
Kami menanti jawaban tertulis saudara atas tantangan ini sampai tanggal 28 Februari 2014 dialamatkan ke Prof. DR. Komarudin Hidayat, Rumah Kebangsaan Jl Pattimura No.9 Kebayoran Baru Jakarta Selatan. Untuk informasi lebih lanjut, silahkan menghubungi Prof. Hamdi Muluk 0816716302. Demikian dan terimakasih atas perhatiannya.
Hormat kami
Komunike Bersama Peduli Indonesia
Jakarta, 12 Februari 2014
Penggagas,
(TANDA TANGAN DAN CAP OGGANISASI)
Prof. DR. Komarudin Hidayat
DR. Yusuf Wanandi
Prof. DR. Ikrar Nusa Bhakti
Prof. DR. Hamdi Muluk