Banyak kicauan di twitter yang menayangkan foto saya dengan Bunda Putri. Di foto itu ada seorang lagi yang saya tak ingat siapa gerangan nama dan latar belakangnya. Lebih banyak lagi komentar dan pertanyaan yang diajukan pada saya. Sejumlah wartawan juga bertanya tentang hubungan saya dengan Bunda Putri. Senin malam (21/9) ada yang bercerita muncul lagi foto saya bersama Bunda Putri di salah satu stasiun televisi swasta. Saya tidak mengomentari kicauan di twitter, juga tidak bersedia menjawab pertanyaan wartawan. Semoga tulisan ini menjadi penggantinya.
Saya pertama kali bertemu Bunda Putri tahun 2007 di coffee shop hotel Le Meridien, diperkenalkan oleh Kosasih yang juga baru saya kenal ketika itu. Perkenalan dengan Kosasih lewat Azwar Zulkarnaen, rekan saya di Pergerakan Indonesia. Kosasih dan Azwar berkecimpung dalam bisnis tambang batubara. Bunda Putri menemui saya setelah bertemu dengan seorang menteri Somalia yang sedang berkunjung di Jakarta. Entah apa urusannya, Bunda Putri tak bercerita.
Saya diajak bertemu Bunda Putri oleh Azwar karena menurutnya Bunda Putri hendak memberikan gambaran tentang peta politik di Jakarta. Kala itu saya berniat mengikuti konvensi bakal calon gubernur Jakarta yang diselenggarakan oleh PDI-Perjuangan. Menurut Azwar, Bunda Putri adalah anak dari Ahmadi, ketua DPD Golkar Jakarta di zaman Soeharto.
Pertemuan berlangsung singkat karena malam menjelang larut. Tak banyak yang dibicarakan. Analisis Bunda Putri tentang peta politik Jakarta pun tak ada yang baru dan kontak tak berlanjut. Saya lebih banyak meminta nasehat politik dari Sarwono Kusumaatmaja, sejak dulu hingga pilkada 2012 yang lalu.
Setelah cukup lama tak bertemu, staf Bunda Putri bernama Rudi mengundang saya bertemu Bunda Putri di coffee shop hotel Grand Hyatt. Saya diperkenalkan dengan orang-orang yang lebih dulu tiba dan beberapa orang dari Petronas Malaysia. Sempat juga bertemu dengan Marzuki Usman, mantan menteri pariwisata, tapi ia tak ikut dalam pertemuan ini. Kesan saya Bunda Putri sudah kenal lama dan cukup akrab dengan Marzuki Usman. Dengan berjalannya waktu, saya menyaksikan dengan mata kepala saya sendiri betapa luas relasi Bunda Putri. Pada acara ulang tahun Bunda Putri saya bertemu dengan Andi Malarangeng dan beberapa pejabat. Pernah juga diajak bertemu dengan Purnomo Yusgiantoro di ruang VIP bandara Supadio, Pontianak. Saya sudah beberapa kali bertemu dengan Pak Pur, sekali di kediamannya. Di rumah Bunda Putri di Pondok Indah berjejeran foto Bunda Putri dengan para pejabat. Tak pelak lagi, Bunda Putri memang kenal banyak orang penting di negeri ini.
Saya tertarik mendengar kisah Petronas yang telah memenangi konsesi ladang gas Kapodang, blok Muria. Menurut rencana, gas ini akan dialirkan ke PLTGU Tambak Lorok. Kontrak sudah ditandatangani antara Petronas dan PT. PLN. Namun, ada masalah dengan transmisi pipa yang akan menyalurkan gas dari ladang Kapodang ke PLTGU Tambak Lorok. Yang akan membangun jaringan pipa adalah Bakrie Group. Perundingan dengan Bakrie Group tak kunjung tuntas, molor bertahun-tahun, sehingga PLTGU hingga kini tak dioperasikan. Betapa besar kerugian negara kalau PLTGU itu dioperasikan tanpa pasokan gas sehingga harus menggunakan BBM. Besarnya potensi kerugian negara akibat keterlambatan realisasi pembangunan transmisi pipa ini sudah dihitung oleh BPK. Laporan BPK saya peroleh dari Rudi, staf Bunda Putri. Kalau tak salah, dalam tiga tahun kerugiannya hampir sama dengan dana yang dikucurkan ke Bank Century, sekitar Rp 6 triliun.
Berdasarkan laporan BPK dan tambahan informasi yang saya peroleh dari pejabat PT PLN, saya sempat menulis potensi kerugian negara ini. Dengan suka cita dan sukarela saya menulis dan memaparkan kasus ini dalam berbagai kesempatan.
Bunda Putri sangat dihormati oleh para pejabat Petronas. Bunda Putri boleh dikatakan sebagai pelobi Petronas, tak hanya di Indonesia melainkan juga di Timur Tengah atau Afrika. Itulah barangkali yang menjelaskan mengapa Bunda Putri kenal dengan menteri Somalia.
Cerita Bunda Putri dan stafnya tentu saja lebih detail dan membuat yang mendengarkannya geram terhadap sepak terjang Bakrie Group. Yang saya tuliskan sebatas fakta yang saya baca dalam laporan BPK dan informasi dari internal PT PLN. Informasi dari internal PT PLN, Laporan BPK, serta penjelasan Bunda Putri dan stafnya klop.
Saya pun diceritakan tentang keterlibatan Bunda Putri membantu kelistrikan di Kalimantan Barat. Saya tak terlibat sama sekali. Cuma sempat diperkenalkan dengan pihak pemasok listrik dari Sarawak yang hendak menjual listrik ke Kalimantan Barat. Penjualan listrik ini sudah terwujud. Sebagian wilayah Kalimantan Barat beroleh aliran listrik dari Malaysia. PT PLN yang membangun saluran transmisinya.
Kami beberapa kali bertemu di Pontianak karena saya kebetulan sudah hampir 10 tahun mengajar di Universitas Tanjung Pura sampai sekarang. Beberapa kali kebetulan waktu mengajar bersamaan dengan kehadiran Bunda Putri di Pontianak. Bunda Putri mengenal banyak pejabat di Kalimantan Barat. Di mata Bunda Putri, saya tak asing dengan kondisi Pontianak khususnya dan Kalimantan Barat umumnya. Dengan latar belakang itu, saya diminta menjadi anggota tim percepatan investasi di Kalimantan Barat. Seingat saya, Bunda Putri sebagai ketuanya. Surat Keputusan tim ini resmi ditandatangani oleh Gubernur Kalimantan Barat. Sekretaris tim adalah Ketua Bappeda Kalimantan Barat.
Kalau tak salah ingat, sebagai anggota tim saya terlibat dalam tiga kesempatan. Pertama, bertemu dengan Gubernur Kalimantan Barat di rumah dinas Gubernur. Kedua, menjadi pembicara seminar di kantor gubernur dengan tema percepatan pembangunan di Kalimantan Barat. Ketiga, ikut mendampingi delegasi calon investor dari China yang berkunjung ke Kalimantan Barat. Saya hanya menyertai beberapa pertemuan di Pontianak. Dalam setiap pertemuan itu, beberapa jajaran setingkat dinas memaparkan potensi ekonomi Kalimantan Barat di hadapan delegasi China.
Bunda Putri dan stafnya pernah pula bercerita tentang pabrik pupuk di Kalimantan Barat yang dimiliki Bunda Putri. Bunda Putri senang tanaman. Ia merupakan alumnus IPB, kalau tidak salah seangkatan dengan ekonom Iman Sugema.
Kontak dengan Bunda Putri selebihnya sebatas ngobrol dengan kerabat Bunda Putri, mulai dari pengacara, politisi, pengusaha, pejabat pemda, dan sanak familinya. Rasanya saya lebih sering tak bisa hadir karena biasanya pemberitahuan acara pertemuan sangat mendadak. Kalau sedang luang, baru saya datang. Tak pernah saya bertemu hanya berdua dengan Bunda Putri. Hampir semua pertemuan biasanya meriah dengan banyak pesertanya. Kadang sekedar makan malam bersama.
Siapa pun yang pernah berjumpa dengan Bunda Putri sangat boleh jadi punya kesan Ibu Putri memiliki relasi yang luas, bicaranya lugas tanpa tedeng aling-aling. Dalam suatu kunjungan di Pontianak, saya berjumpa dengan Adik dari Wakil Presiden, pensiunan BI bernama Ibu Tuti. Tak ada urusan politik dan bisnis yang kami bicarakan. Ibu Tuti bicara tentang kegiatan sosial dan kesenian. Kebetulan Kepala BI Pontianak adalah mantan koleganya di BI. Jadi, pertemuan itu juga dihadiri oleh Kepala BI Pontianak.
Satu hal kecil yang teringat, Bunda Putri gemar menyantap durian. Larut malam sekalipun, kalau sedang musim durian, Bunda Putri hampir selalu mengajak rombongan ke sentra durian di Pontianak. Sewaktu menghadiri acara pernikahan putra pejabat Petronas di Kuala Lumpur pun, tengah malam kami mendatangi pasar rakyat untuk menyantap durian.
Begitulah sekelumit pengenalan dan interaksi saya dengan Bunda Putri. Sudah hampir dua tahun saya tak berjumpa dengan sosok yang mendadak sontak menjadi tokoh misterius. Di mata saya, rasanya ia sosok yang tidak teramat misterius. Ia sosok yang hangat, seorang ibu yang memiliki anak perempuan semata wayang yang telah mengaruniainya seorang cucu lelaki. Yang membuat dia semakin misterius adalah komentar Presiden yang mengatakan 2.000 persen tak mengenalnya dan para petinggi PKS yang begitu saja menelan mentah-mentah apa yang mereka dengar dari ucapan Bunda Putri. Entahlah.
Makasih pa faisal , jadi bagi saya makin terang bahwa ekonomi indonesia dikendalikan oleh para calo ekonomin dari calo pesawat sampai calo daging. Bahkan mendatangkan pemandu lagu dari negara jirAn ….calo cAlo ini yang menghidupi para pejabat ini tAnpa harus tersentuh kpk ….kalau bunda putri ini disembunyikan jejaknnya wajar karena menyAngkut para garong republik ini …luAr biasa kapasitas bunda ini …kalau membahayakan pejabat pasti sudah dilarikan ke ln oileh badan intelejen …
Terima kasih Pak Faisal, setidaknya saya nggak penasaran lagi dengan berita2 tentang Bunda Putri. Ternyata, sosok Bunda Putri nggak misterius-misterius amat. Jejaknya ada di mana-mana. Aneh kalau pada ramai-ramai merasa tidak mengenal Bunda Putri.
Setuju. Terima kasih, sama-sama.
Sukur Bang Faisal ngasih penjelasan, semula saya tergoda dengan kata-kata 2000% bohong, hehehe
Yang menelan mentah-mentah ucapan Bunda Putri itu seseorang kurang baca dan kurang pengalaman kayaknya. Atau memang kurang cerdas. Sedihnya, itu terjadi pada seorang ketua umum partai.
Begitulah realitasnya. menyedihkan.
yang saya tahu kemudian si nonya Bunda Putri ini kalau tidak salah adik dari Ade Supriatna dan Sugeng Supriatna (keduanya golkar). Benarkah Bang Faisal?
Saya tak tahu persis. Satu2nya saudara lelaki Bunda yang saya ingat adalah Kang Agus.
Ya nama itu lupa saya sebutkan. Kalau tdk salah agus supriatna. Adiknya
Hmm….harusmya bkn hal sulit ya pak mencari keberadaannya , terimakasih ceritanya pak, setidaknya saya jd punya sedikit gambaran soal seribu dua ribu persen ini 🙂
Kalau baca tulisan ini, sepertinya bapak jujur. Entahlah…..
Sampaikan salam ke presiden kita, 2000% itu pembodohan !
Terima kasih atas tulisan Bapak. Sedikit banyak saya jadi memahami siapa bunda Putri ini.
Saya jadi berpikir..apakah salah kalau kita memiliki relasi yang luas? karena menurut saya, tidak ada salahnya bahwa orang memiliki relasi yang luas. Apalagi jaman sekarang, business is all about relationship. Yang membedakan adalah niat dari orang per orang. Apakah bisnis yang dikembangkan itu akan berguna bagi masyarakat luas dan bertujuan untuk kesejahteraan masyarakat luas; atau memang bertujuan untuk memperkaya diri sendiri.
Tebakkan saya tentang fenomena ini adalah apabila semua pejabat yang kenal dengan bunda Putri menghindari pertanyaan “apakah anda kenal dengan bunda Putri?”, bisa jadi dikarenakan mereka menjaga keamanan si bunda Putri ini. Hal ini saya tangkap juga dari tulisan bapak, “…Ia sosok yang hangat, seorang ibu yang memiliki anak perempuan semata wayang yang telah mengaruniainya seorang cucu lelaki”.
Mungkin mereka merasa hutang budi atas kebaikan si bunda Putri dan mereka tahu bahwa selama ini si bunda Putri ini hanyalah seseorang yang menjadi penasihat “informal” dan memiliki daya analisa yang cukup tinggi terhadap suatu hal. Sehingga banyak orang senang berdiskusi dengan beliau tentang suatu hal.
Tapi entahlah..tebakan hanya merupakan tebakan. Toh semua orang boleh berasumsi, asalkan tidak menghakimi. Terima kasih.
Rasanya tak salah. Apalagi kalau tak melanggar hukum dan tak melakukan tindak pidana korupsi, misalnya dengan cara menyogok.
terima kasih pak atas penjelasan bapak tentang keadaan ekonomi negara kia ini
Terima kasih, sama-sama. Semoga kondisi semakin baik.
Luar biasa rupanya sosok Bunda Putri ya, Pak, dia seorang lobbyst ulung yang bersahaja … Thanks tulisannya, sangat enak dibaca! 🙂
Terima kasih, sama-sama.
Tapi kenapa SBY panik dan mencak-mencak 9 th memimpin Indonesia ga kenal siapa itu Bunda Putri? SBY cari aman kayaknya. Merasa paling bersih.
Padahal dengan mengelak justru menimbulkan makin banyak tanda tanya.
Kejujuran adalah kata kuncinya
Meminjam lirik Franky Sahilatua: saatnya kejujuran yang memimpin bangsa ini.
yang benar berarti selama ini kesaksian adalah AF dan LHI, karena bisa di pastikan bahwa bunda putri ini emg antek2 dari pejabat BESAR… masa sih yang ada di foto2 itu tidak kenal bahkan ada menteri yg dengan keras bilang “saya tidak kenal,,” padahal fotonya deket banget,,, ayo yang ketahuan bohong yaaaa? hhaha. ayo buka terus dan tusuk tu para pejabat BESAR yang suka main calo.. 😛
Aneh,ya, kok mereka seperti itu. sepertinya Bunda Putri virus yang wajib dijauhi. Korakter orang seperti itu perlu diwaspadai.
jadi sebetulnya bunda putri ini semacam makelar kelas paus ya om? 😉
Mungkin lebih sreg sebagai pelobi yang punya jaringan sosial yang luas.
Gambaran Bunda Putri lebih terkesan sbg katalisator bukan sbg makelar. Apakah krn pak Faisal sgt respect atau krn pernah menikmati ‘fee makelar” beliau? Bukankah yg dilakukan oleh BunPut berdasarkan UUD (ujung2nya duit)?
Sejauh yang saya tahu, BP tak suka kerja kotor. Hubungan saya dgn BP didasarkan concern yg sama, yg semoga menguntungkan negeri. Tak ada fee makelar, krn saya sama sekali tak terlibat praktik percaloan.
Anda lebih berani dari SBY! menyimak cerita anda, mungkin krena memang anda tidak punya ‘masa lalu aneh’ dengan bunda puteri dibanding pejabat lainya sehingga mereka takut mengungkap hubungan perkenalanya dengan Bunda Puteri, termasuk SBY!! *bTW.. Negara ini sepertinya sedang dipusingkan oleh broker kelas Wahid!!
Saya rasa BP perlu ditempatkan secara proporsional, tak teramat canggih. Social networkingnya memang luas.
ooow..
jadi begitu ceritanya…
baru paham..
ini kalimat terkahir yang paling menarik buat saya:
“Yang membuat dia semakin misterius adalah komentar Presiden yang mengatakan 2.000 persen tak mengenalnya dan para petinggi PKS yang begitu saja menelan mentah-mentah apa yang mereka dengar dari ucapan Bunda Putri. Entahlah.”
Cerita ini hanya sebatas pengetahuan saya yang terbatas. Semoga menambah informasi.
Mengaku mengenal bunda putri bukanlah larangan. Bagi pejabat yang dihubung-hubungkan dengan bunda putri, bahkan sampai berfoto dalam satu frame, dan kemudian menyangkal pernah mengenalnya, mungkin pejabat tersebut tidak mau dikaitkan dengan kasus hukum yang sedang berjalan, mengingat informasi ini diucapkan di hadapan sidang pengadilan. Salut untuk Pak Faisal Basri yang mau berbagi pengalaman seputar perkenalannya dengan bunda putri.
Saya sebatas menyampaikan apa yang pernah saya ketahui dan berbagi dengan teman-teman supaya infoyasinya lebih kaya. Terima kasih.
Subhanallah,…. Kebenaran hanya milik Allah…. 2000% benar ya bang ? Terima kasih atas pencerahannya, tapi sangat menusuk jantung para petinggi negeri ini. Kalau main catur mah “skakmat”…😆
Terima kasih, sama-sama. Tak ada maksud menusuk jantung siapa pun.
Ketika semua orang berkilah tidak mengenal siapa Bunda Putri, abang kita satu ini justru dengan gamblang menceritakan perkenakalan dan relasi beliau dengan sosok ‘sok misterius’ yang dikabarkan media. melalui catatan Bang Faisal Basri, jelas tergambarkan siapa sosok ini, apa kiprah dan perannya, serta bagaimana derajat kedekatan dia dengan pintu kekuasaan.
banggalah untuk kejujuran Abang, setidaknya itu salah satu alasan utama kenapa kami mengundang Abang bulan lalu untuk bicara di Den Haag. kita mencari ekonom (yang masih ada sisa) integritas.
Tabik,
Masih teringat2 kiprah teman2 pada acara di Den Haag yang membanggakan. Ditunggu kiprah selanjutnya bagi kebaikan negeri. Salam takzim untuk teman-teman.
Sungguh kalimat Pak Faisal sangat jujur dalam bercerita, kalimatnya hangat dan tenang..terima kasih pak faisal, bapak tidak mengingkari dan juga tidak mendustakan sosok Bunda Putri…selama perkenalannya dengan bapak sebagai orang baik ya ceritakan saja walaupun di tempat lain mungkin bunda putri tidak sebaik seperti perkenalan Bunda Putri dengan bapak…Saya bangga pada para pejabat, tokoh, bisa berkata jujur apa adanya ketika ditanya Kenalkah dengan Bunda Putri?…padahal hanya mengatakan Oh ya..saya kenal, karena bunda Putri adalah sosok yang bla..bla..bla seperti Pak Faisal bercerita…
dan Jujur Buat saya adalah Bodoh dan suatu Kebodohan yang mengingkari perkenalan padahal yg dikenalnya bisa jadi adalah orang baik…seperti dagelan yang ditunjukan oleh Dipo Alam sampai ke Pak Presiden bangsa ini…..Maaf kalau saya menggunakan kata *Bodoh* toh Ibu negara panutan saya juga menggunakan kata itu dalam mengingatkan rakyatnya di Instagram saat momen kasus beberapa waktu lalu….jadi saya punya hak untuk mengikutinya.
Saya berdo’a Semoga Allah selalu menjaga Pak Faisal Basri senantiasa dalam kebaikan dan terhindar dari fitnah…..
Terima kasih Pak Faisal
Aamiin yra. Semoga kita selalu dilindungiNya dari segala fitnah dan sifat dengki dan mudah lupa.
Fenomena seperti Bunda Putri itu jamak di negeri ini… Pelobi ulang atau di daerah diistilahkan raja olah… Persoalannya, seberapa cerdas kita menghadapi dan memakai jasa orang-orang seperti Bunda Putri… Saya pikir, sekelas presiden PKS atau bahkan sekelas Presiden SBY terlihat sangat bodoh harus membawa-bawa nama Bunda Putri dan meresponnya dng luar biasa… Bunda Putri adalah fenomena jamak dalam politik dan bisnis di negeri ini dan ketika dia dianggap sebagai sosok yg misterius sebenarnya kita sedang menyembunyikan kemunafikan kita…
Sikapnyg reaktif mencerminkan insecurity. Kalau tak ada apa2, bukan apa hiperreaktif.
pak Faisal , terima kasih tulisannya yg informatif……. jadi Bunda ini dari institusi apa bawa bendera apa sehingga bisa dipercaya di mana2 ? maaf pertanyaan naif
Terima Kasih Pak Faisal, jadi siapa nama asli Bunda Putri itu Pak?
Terima kasih, sama-sama. Setahu saya nama aslinya Non Saputri.
Menurut saya sangat mungkin bunda putri mendapat info “istana” bukan dari presiden,
Namun dari menteri/pejabat yang dekat dengan dirinya dengan lobby nya.
Sayang nya petinggi partai salah mengerti posisi bunda ini dekat dengan presiden dengan info infonya tersebut.
Sepakat. Bisa juga info sebatas rumor atau bisik2. Info itu harus difilter, diolah, supaya bermakna dan rasional.
Terima kasih Pak Faisal atas keterangan dan kejujurannya, ternyata hanya Bapak yang tidak dihinggapi penyakit lupa ….
Semoga kita tak tergolong istilah yg dikatakan Mahathir Muhammad: malay short memory. Persahabatan tak hayus lekang karena persoalan yg belum jelas duduk perkaranya.
asslm wr wb. komentar yg sederhana dan apa adanya. mencerminkan kejujuran tanpa prasangka. pak beye ngga perlu BIN dan densus 88 untuk mencari traktor di atas tumpukan jerami. terima kasih pak Faisal unt pencetahannya. salam sukses dunia akherot. toto
Wa’alaikumussalam wrwb. Terima kasih, sama-sama. Saya sebatas memaparkan sisi yang saya tahu, sebagai sesama warganegara yg peduli terhadap perbaikan bangsa, insya Allah.
Tulisan ini memberikan perimbangan opini yang lebih positif terhadap Bunda Putri. Jadi makin paham dengan kelakuan elit politik kita yang suka habis manis sepah dibuang. Btw Saya suka menunggu kompas hari senen yang ada opini Bang Faisal.
Trimakasih Bang Faisal yang mau menuliskan dengan jujur apa yg anda tahu tentang sang Bunda yang misterius itu. Yang saya pingin tahu Bang, kira-kira susah gak men-trace-back pengalaman masa lalu ketika bikin tulisan diatas. 🙂 Bukan apa-apa Bang, trus terang saya merasa aneh saja Bang, kenapa para pejabat ketika ditanya tentang sosok bunda putri mendadak jadi pelupa. 😀
Kalo membaca tulisan bapak sepertinya tidak ada yang harus ditakuti oleh semua yang kenal atau “dekat” dengan Bunda Putri…pertanyaanya.–mengapa semua yang di anggap kenal kok menghidar– bahkan hanya sekedar mengatakan “ya,,, saya memang kenal dengan Bunda putri” saja kelihatan sulit dan terkesan TAKUT…????
Bung Faisal selamat berjuang utk kemajuan bangsa indonesia salam dari ca silahkan mampir kalau sedang di amrik email saya terima kasih
Terima kasih banyak. Kalau ke amerika berharap jumpa dengan Bung Nick. Sukses selalu.
Bang Faisal Terimakasih Bang.. gamblang sekali ya bang… seharusnya demikian ..
jelas bener BP bukan siapa siapa ya.. wajar wajar saja pun aku .. baca dari pemaparan abang.. pelobi yah harus demikian .. xixixiix.. kenapa bapak bapak yg kenal BP menghindar yah
Informasi ini sangat menarik. Menurut Saya, melihat apa yang dikatakan FB ini adalah ucapan yang apa adanya. Sebaiknya pejabat-pejabat yang pernah berfoto dengan bunda putri juga ngomong apa adanya saja lah. Kalau kenal sampai berfoto, bilang iya, kalau tidak kenal ya bilang saja apa adanya juga. Nah lucunya selain FB ini, saya belum melihat tulisan-tulisan segamblang ini. Mungkin pejabat/orang-orang lain itu kayaknya enggan mengungkapkan siapa dan bagaimana bunda putri itu. Jangan-jangan lagi jaim alias “Jaga Image” yah 🙂 , Tapi bagaimanapun juga, ketika nama sudah disebut-sebut, ya sebaikanya BP memberikan keterangan kepada publik, apa dan bagaimana yang sesungguhnya. Wallahu’alam Bissawaab.
Mantabs bang, lanjutkan..Terimakasih informasinya..
Salam Kemuning 1212
Iya pak, bagus sekali sekarang sudah lebih clear…dari cerita bapak tergambar sosok BP memang ternyata ya tidak misterius amat..kedekatan BP dengan pejabat itu suatu modal dalam melakukan analisis politik…bisa saja memang betul BP tidak dekat dengan SBY tetapi BP dekat dengan pejabat2 terdekat SBY sehingga dia bisa mengolah informasi yang dikabarkan menjadi analisis politik yang “akurat”… wajar saja bila mantan presiden LHI begitu mempercayainya… Tapi entah mengapa yang mengusik saya justru hal lain…Mengenai kerugian negara dari bakrie grup yang bermasalah dalam membangun pipa transmisi gas…sungguh menyesakkan dada apalagi jejak penderitaan mereka yang telah ditoreh belum juga kering yaitu lumpur lapindo… Jumlah kerugian negara ini terus bertambah pesat sehingga utang kita semakin tinggi…semoga kedepan 2014 terpilih pemimpin yang mampu dan kuat memberantas permasalahan seperti itu sehingga efisiensi keuangan negara bisa ditingkatkan…..Amin!
Iya. Sudut pandang media cenderung membiaskan dan mengaitkan dengan skandal daging sapi. Dan tambah ramai karena penyangkalan presiden.
Salam Bang Faisal,
Saya kira di negara manapun ada yang menjalani peran seperti BP ini, dan saya yakin-walaupun cuma berdasar nonton film dan baca novel, di negara yang lebih mapan dibanding Indonesia, jaring-jaring dan kode etik kelompok lobi ini jauh lebih kompleks. Inilah realitas ekonomi politik kalangan atas, dimanapun. Jadi kalau memang ada kaitan dgn kasus hukum LHI, atau kasus hukum lain, ya diusut saja. Kalau gak ada…ya mohon maaf, Bapak Presiden dan jajarannya agak lebay….
Bedanya di negara maju kegiatan lobi biasanya dalam naungan perusahaan atau korporasi besar. Biasanya di bawah bagian investor relations atau konsultan media dan eksternal. Bunda Putri melakoninya secara personal walau punya staf yang mendukungnya.
Bacaan pagi yang mencerahkan. Makasih sharing nya Pak
Terima kasih, sama-sama.
Bismillah. artikel menarik Pak, jujur dan bahasanya ringan dan bersahabat, tanpa merendahkan siapapun. ciri khas orang bugis taro ada taro gau’ (kata orang tuaku dulu), hehe..!!. Semoga sifat ini selalu dijaga terus. Dan semoga seluruh rakyak Indonesia bisa menggunakan bahasa yang santun, khususnya dalam mengomentari pemerintah kita, karena baiknya suatu negara apabila rakyat menghormati pemimpinnya dan pemimpin menghargai rakyatnya. wassalam.
Aamiin yra. Semoga kita terlindungi dari segala fitnah dan tutur kata. Tak terpuji. Semoga para pemimpin kita bisa menjadi suri tauladan.
boleh tanya ga bang…? Bunda Puteri itu aktifitas legalnya apa ya….? kalau dia sebagai pelobby maka untuk siapa dan untuk apa dia melobi? apakah bang Faisal tau banyak ttg latar belakang BP secara detail? dia tergabung di yayasan apa, atau lembaga apalah namanya. koq bisa sangat luas relasi dan koneksinya. dan menurut saya org seperti LHI dan petinggi PKS lainnya terperangkap ke dalam lingkaran sebuah lingkungan OTB tingkat tinggi.. bagaimana pendapat abang? mungkinkah pertemuan2 yg abang pernah hadiri atas undangan BP adalah langkah awal OTB tsb untuk merekrut abang ke dalam lingkaran mereka? maaf bang kalau banyak pertanyaannya. terima kasih sebelumnya.
Tak mengapa. Saya hanya bisa menjawab yang saya tahu. Seperti di tulisan, BP adalah putri seorang petinggi Golkar di masa orde baru. Tentu ini sangat penting menjelaskan akses yg luas ke petinggi negara.
Bunda putri seorang pengusaha riil, punya pabrik pupuk dan perkebunan bunga. Juta sebagai pelobi petronas. Pelobi umumnya dalam naungan perusahaan, tapi BP lebih bertindak secara individual, tak berbadan hukum. Jaringan yg luas terbentuk sejak lama dan terus dipupuk. Jadi, menurut saya normal saja, tak teramat istimewa.
terimakasih bang Faisal atas jawabannya. saya berdoa semoga bang Faisal selalu dilindungi dan di jaga Alloh Ta’ala dan selalu mendapat rahmat dan hidayahnya. amin ya Robbal ‘alamin.
ijin share di fb ya pak Faisal…blh kn ?!
Dengan senang hati. Lain kali tak perlu ijin, ya.
mantap blog dan ulasannya……salam kenal…keep on blogging bang faisal … kalo gak sibuk kunjungi juga blogeneering….
Salam kenal juga. Terima kasih telah berkunjung. Saya pun akan mengunjungi blogeneering.
mantap blog dan ulasannya…dari dulu saya senang cara bang faisal bahas mengenai ekonomi……….salam kenal…keep on blogging bang faisal … kalo gak sibuk kunjungi juga ibraandi.wordpress.com
apakah berarti 2000% dua-duanya (SBY dan LHI) bohong pak?
Niatnya barangkali tak berbohong. Persoalannya LHI menelan mentah2 informasi yang belum jelas kebenarannya. Gegabah.
Pd akhirnya kita tersadarkan;Bunda Putri yg skrng mnjdi isu nasional bukan sekedar Bunda Putri sbg Sosok Personal, tpi lbh dri itu; Bunda Putri sebgai sebuah Karakter; Calo, broker, memiliki jringan non formal dg kekuasaan, bhkan bsa memengaruhi kptusan penting. Karakter ini biasanya mnjdi khas dlm penentuan kbjakan seorng pemimpin di negeri ini; kputusan yg diambil brdasrkan lobby bawah tangan. Karakter Bunda Putri ini ada di semua lapisan pengelolaan kekuasaan negeri ini; eksekutif, yudikatif dan legislatif. Misalnya isu promosi mutasi di kementerian atau ditentukan oleh istri si Pejabat. Atau jangan2 sopir di pejbata. Kputusan stratgis partai ditentukan oleh Bunda Putrinya Partai alias istri ketum partai. Ya ini lah Indonesia, negeri para calo, Negerinya para Bunda Putri dan Ayah Putra…
Bunda putri tak sehebat yang diangkat media. Tak juga memengaruhi keputusan penting sebagaimana dihumbar oleh petinggi PKS.
Terang benderang bang, semalam saya menyaksikan ILC live di TVOne, dua jam lebih menyaksikan namun tak bisa menyimpulkan. Ulasan abang memperjelas semuanya.
Pelobi profesional dengan jaringan yang luas adalah pekerjaan yang tidak aneh. Justru jaringan yang luas itulah yang menjadi keunggulan mereka. Tidak hanya di dunia politik, di dunia bisnispun, pelobi merupakan pekerjaan yang banyak ditemukan. Bahkan untuk beberapa profesi, melobi adalah konsekuensi wajar: misalnya pengacara atau marketing. Jasa pelobi sering digunakan sebagai jalan pintas untuk mencapai keuntungan maksimal.
Tentu dalam banyak kesempatan tidak bisa dipisahkan hubungan antara bisnis dan regulator. Para pelobi dari ke dua sisi seringkali bertemu untuk mecapai keseimbangan. Tapi di lingkungan dengan Law enforcement yang lemah dan pejabat yang rawan suap, celah-celah dari sisi hukum sering dimanfaatkan oleh pelobi. Aktivitas bisnis di sektor ekonomi seperti minyak, gas atau batu bara berpeluang besar menciptakan pertemuan antara pelobi dan para pejabat. Para pelobi adalah jembatan utama si “klien” untuk mendapat restu si “patron” yang berkuasa untuk memperlancar bisnis. Dengan pola patron-klien yang lebih tersebar di era reformasi ini, tentu jasa pelobi semakin dibutuhkan. Di dalam usahanya, para pelobi juga kadang merangkul akademesi untuk menjustifikasi tujuannya. Tentu itu tidak berarti si akademisi terlibat langsung dalam proses lobi yang terjadi.
Siapa yang benar atau siapa yang salah hanya Tuhan yang tau. Yang pasti, Law enforcement yang lemah dan pejabat yang rawan suap perlu diberantas untuk mengawal aktivitas si pelobi yang secara natural akan memaksimalkan keuntungannya, dengan cara apapun.
Tapi kenapa semua ini tidak diungkapkan di hadapan pejabat2 itu….?
Kok mr SBY ngaku nggak kenal? Ngaku saja deh…dan jelaskan kronologisnya…salut buat pak Faisal.
terima kasih banyak. saya sebatas menyampaikan yg saya ketahui.
sangat mencerahkan bang, setian nunggu episode selanjutnya
episode selanjutnya mungkin bakal banyak yang malu para pejabat yg pura2 tak kenal.
Bang Faizal , rupanya bapak2 yang pada kongkoi2 di acara ILC TvOne tgl 22 Oktober 2013 tadi malam, belum pada ada satupun yg telah membaca tulisan abang. Sehingga saling berdebat ngotot2an seperti orang bodoh. Coba kalau Aabang ikut hadir saja di ILC tadi malam pasti suasana akan sangat berbeda atau seandainya Bang Faizal tadi malam nongrongin acara ILC di TvOne dan ikut interaktif via telepon kemudian sedikit memberikan pencerahan kepada mereka yang masih belum paham itu. Mantap Bang tulisanya…. salam dari warga Bandung.
Tidak salah kalau pada pemilihan gubernur DKI yg lalu saya mendukung mati2an bang Faisal. Walaupun tidak terpilih tp puas krn suara ini jatuh ke pilihan yg tepat. Terima kasih bang atas tulisan yg informatif ini. Membuat kita semakin tahu ttg kondisi bangsa ini. Salam berdaya bareng2 🙂
Saya kebetulan asli dari Kuningan Jabar pak Faisal….. Sosok Bunda Putri (Non Saputri) sepengetahuan saya bukan orang misterius. Dia orang bisnis yg sukses diberbagai bidang tetapi jarang diekspos oleh perss. Beliau sudah aral melintang sejak jamannya orde baru dibawah kekuasaan Pa Harto dan kendaraannya Golkar ! . jadi bohong besar kalo para politisi yg diduga kenal kepada beliau tapi ngakunya TIDAK !!! . Semoga tulisan bapak bisa mencerahkan orang2 yg “ketakutan” dan penasaran dng sosok Bunda Putri.
Penilaian saya juga begitu. dibuat misterius oleh orang2 yang pura-pura tak mengenalnya.
izin share
dengan senang hati.
Bunda Puteri ya, bukan Bunda Pertiwi..
Selamat pagi bang Faisal, kapan kita diskusi mengenai Makro Ekonomi Farmasi Indonesia, apa kantor masih di alamat yang dulu (cikini), dulu saya masih sering ketemu mas Daus kalau mau kasih majalah PHARMA ke bang Faizal…
Sukses selalu bang Faizal..
Selamat pago, walau telah berubah hari. Siap, Mas. Sudah tak terima majalah Pharma. Semoga semakin berjaya.
Terima kasih banyak telah berbagi juga.
Makdirodok dahhh…
Usai baca tulisan Bang Faisal Basri.. sy makin merasa ngeri di negri sendiri ya..
terlepas siapa itu BP…
Semoga tak membuat kita surut semangat dan langkahnya.
Oh Bunda Putri,,, engkau mungkin baik… Cuma ada yg memanfaatkanmu di kala sdh KEPEPET,,,,
… dan meninggalkannya kala membahayakan diri sendiri.
terima kasih insight-nya pak faisal. berarti sosok bunda putri ini seorang lobbyist internasional yang wajar saja punya networking luas. seharusnya SBY sekalian saja meminta dia jadi kepala BKPM, IMHO.
(http://ummufahmy.blogspot.com)
Terima kasih, sama-sama. Jika telah jujur pada diri sendiri, kepada rakyat pun niscaya akan jujur.
Realita bahwa hukum sekarang benar2 seperti belati tajam di salah satu sisinya. saya yakin bunda putry ini punya nama. “bunda putry” hanya keyword pencarian di google saya yakin di ijazahna tidak tertulis seperti itu , andai saja ada orang baik yang ingin menyelamatkan indonesia dengan hal kecil seperti mengungkap biodatanya kepada masyarakat.
Lebih bermanfaat mengungkap Muhammad Riza Chalid calo minyak itu dan orang2 yang betul-betul dekat dgn SBY yang masih misterius seperti Ibu Pur itu.