Kategori: News

Faisal Basri: Pemerintah Perlu Genjot Belanja Turis Asing


 finansial.bisnis.com, 1 November 2017, 16:57 WIB Oleh : Amanda Kusumawardhani Bisnis.com, JAKARTA—Pemerintah diharapkan mulai beranjak untuk mengejar peningkatan kualitas dari sisi konsumsi wisatawan mancanegara (wisman) dari kuantitas yang selama ini terus digenjot. Pasalnya, data Bank Indonesia mencatat konsumsi per kapita terus menunjukkan penurunan sejak 2016 menjadi US$1.035 dari US$1.099 pada 2015. Sebaliknya, angka sementara pada 2017 senilai US$1.011.

Lanjutkan membaca

Faisal Basri: Pariwisata sebagai Jalan Keluar Ekonomi Bangsa


viva.co.id, Kamis, 2 November 2017 | 11:16 WIB Ririn Aprilia VIVA – Setelah ditetapkan sebagai salah satu leading sector oleh Presiden Joko Widodo sektor pariwisata kian pesat. Pada tahun 2018 dan 2019 pertumbuhan dan perkembangan dunia pariwisata diprediksi semakin meroket bertambah baik dan menjadi kebangkitan pariwisata Indonesia. Hal tersebut disampaikan pengamat ekonomi Faisal Basri dalam acara

Lanjutkan membaca

Government Criticized for Tardiness in Revitalizing Old Sugar Factories


Stefani RibkaThe Jakarta Post Jakarta | Thu, September 28, 2017 | 12:29 pm University of Indonesia economist Faisal Basri (from right), Indonesian Employers Association (Apindo) public policy chairman Danang Giriwardana, Refined Sugar Industry Users Forum coordinator Dwiatmoko Setiono and Apindo executive director Agung Pambudhi speak at a discussion titled ‘Sugar Auction: Solution or Distortion?’ in

Lanjutkan membaca

Public consumption attitude changing: Statistics agency


antaranews.com, 13th August 2017 | 990 Views Jakarta (ANTARA News) – The head of Indonesias Central Bureau of Statistics, Suhariyanto, stated that public consumption behavior has changed from common commodities to those connected with leisure activities. “Consumption for leisure activities has risen, showing that the public has started thinking about lifestyle,” he said at a

Lanjutkan membaca

Faisal Basri: Waspadai Gejala Dini Penurunan Konsumsi Masyarakat


kumparan Sabtu 12 Agustus 2017 – 16:32 Ekonom Universitas Indonesia (UI) Faisal Basri memastikan bahwa daya beli masyarakat tidak menurun. Bahkan menurutnya, tidak ada kejadian luar biasa yang menyebabkan daya beli masyarakat secara keseluruhan tiba-tiba merosot. Dalam lima tahun terakhir, pertumbuhan riil konsumsi masyarakat (private consumption) mencapai rata-rata 5 persen. Pertumbuhan nominal konsumsi masyarakat pada kuartal

Lanjutkan membaca

Faisal Basri: Daya Beli Masyarakat Tidak Melemah, Merosot atau Turun


JAKARTA, KOMPAS.com – Ekonom Universitas Indonesia (UI) Faisal Basri mengatakan, tidak ada kejadian luar biasa yang menyebabkan daya beli masyarakat secara keseluruhan tiba-tiba merosot. Ia mengatakan, memang benar kenaikan konsumsi masyarakat sedikit melambat menjadi di bawah 5 persen atau persisnya 4,93 persen pada kuartal I 2017, tetapi jauh dari merosot atau turun sebagaimana banyak diberitakan

Lanjutkan membaca

Hal Serius Sri Mulyani, Pandangan Faisal Basri tentang Daya Beli, Ini 5 Berita Populer Ekonomi


JAKARTA, KOMPAS.com – Paparan pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,01 persen menuai aneka pendapat di kalangan masyarakat. Salah satu sisi, menilai bahwa pertumbuhan tersebut sudah baik. Di sisi lain, melihat dan waspada bahwa di angka itu terdapat sisi lain adanya pelemahan daya beli. Sri Mulyani termasuk pihak yang waspada pada paparan angka ini. Mantan Direktur Pelaksana

Lanjutkan membaca

ANGGARAN PEMBANGUNAN: Mobilisasi Terhambat Soal Struktural


15 Juni 2017 JAKARTA, KOMPAS — Kebutuhan anggaran pembangunan amat besar. Beberapa upaya telah dilakukan untuk memenuhinya. Namun, faktor struktural masih menjadi persoalan utamanya. Akibatnya, mobilisasi dana dari berbagai sumber masih memberikan hasil yang minimalis. Demikian persoalan utama yang mengemuka dalam Diskusi Panel Ahli Ekonomi Harian Kompas di Jakarta, Rabu (14/6). Diskusi mengangkat tema “Ketahanan

Lanjutkan membaca

Faisal Basri: Kebijakan Ekonomi Pemerintah “Ugal-ugalan”


KOMPAS.COM, Rabu, 8 Maret 2017 | 07:33 WIB Faisal mengatakan, pada tahun 2015, pemerintah mematok target penerimaan pajak APBN-P sebesar Rp 1.489 triliun atau 29,8 persen dari realisasi tahun sebelumnya yang sebesar Rp 1.147 triliun. Target yang hampir mencapai 30 persen itu, menurut Faisal, mustahil direalisasikan mengingat perekonomian masih melambat. Realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2014

Lanjutkan membaca

Kesenjangan Sosial dan Ekonomi Dinilai Memicu Populisme


JAKARTA, KOMPAS.com – Sejumlah pengamat memandang bahwa pertumbuhan ekonomi yang tidak merata menjadi salah satu penyebab munculnya fenomena populisme di Indonesia. Kesenjangan sosial memicu lahirnya kelompok-kelompok masyarakat yang kecewa dengan pemerintah dan beralih pada tokoh-tokoh populis. Tokoh populis yang cenderung anti-demokrasi dan anti-pluralisme itu dipercaya membawa ide-ide kemakmuran bagi rakyat. Pengamat ekonomi dari Universitas Indonesia,

Lanjutkan membaca