faisal basri

wear the robes of fire — kesadaran nurani dan akal sehat


Sosok itu tampak lembut, bahkan terkadang sendu

Namun tak kunjung  berubah bentuk walau ditempa palu baja

Hanya mengenyal sekejap, lalu kembali ke bentuk semula.

Peluh mengucur

Ia seka dengan lengan bajunya

Namun peluh malah mengguyur seluruh tubuhnya.

Ia hantamkan palu godam itu kian kencang

Berulang-ulang, kian  kerap

Hadirkan irama gemuruh namun mendayu-dayu

Hari jelang gelap

Merah seputar mentari berangsur pudar

Tiba-tiba berubah menjadi hitam pekat.

Cahaya rembulan tak kuasa menembus bumi

Bintang-bintang hadir sebatas bintik-bintik hitam tanpa sinar.

Mereka bertasbih tanpa suara

Masih ada esok pagi

Kutunggu sinarmu kembali, sang mentari

Kau tak pernah ingkar janji

(22 Maret dini hari jelang subuh. Kala tak terdengar suara alam, ketika ia sapa #bening yang terlelap dalam pelukan hangat sosok tak berwujud)

Posted in

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.